🍹My Young Slut🍹
°°°
Perdebatan dengan Doona beberapa jam lalu membuat Jimin memutuskan untuk keluar dari rumah. Hingga sekarang memilih singgah di sebuah club.
Duduk sendirian di depan meja bar, ditemani satu botol wine yang sudah ia teguk hampir habis. Sementara di belakangnya ada Dongman yang sedang memangku dua wanita.
Pandangan Jimin datar menatap botol minuman keras itu, pikirannya kacau. Terkadang memikirkan Jina, pertengkarannya tadi bersama Doona, dan terus menerus terulang begitu saja sehingga Jimin merasa begitu pusing.
“Jadi bagaimana? Kau mau aku belikan penthouse atau rumah dengan gaya eropa clasik?” tawar Dongman merayu wanita bernama Jihan.
Tangan Dongman pun tak tinggal diam, sedari tadi membelai bahu sampai lengan dua wanita itu bergantian.
Jihan menyahut, “Serius? Aku sudah sering mendapat janji manis sepertimu ini. Aku merasa tidak yakin.”
“Kau tahu? Aku punya jutaan dolar, aku bisa saja membawamu jalan-jalan keliling eropa,” katanya sampai-sampai Jimin menoleh ke belakang.
Dongman melirik Jimin yang menatapnya begitu datar.
“Kalau boleh tahu, lelaki seksi di depan itu siapamu?” Kini giliran si bohay Jane, wanita keturunan Inggris blasteran Perancis yang bertanya.
Sedari tadi Jane terus curi-curi pandang pada Jimin yang hanya sibuk minum sendirian. Padahal tadi Jane ingin sekali menemaninya. Tapi sayangnya di tolak mentah-mentah.
“Oh itu, dia temanku,” sahut Dongman berbohong. Ini semua ia lakukan demi menutupi citranya yang hanya seorang bawahan.
Lantas Jane mengangguk sembari memerhatikan Jimin. “Jika boleh, aku ingin kau mengenalkanku dengannya,” pintanya.
Meneguk ludahnya kasar, Dongman gelagapan. “Ah, dia sudah memiliki seorang istri. Bahkan istrinya sangat galak, sebaiknya jangan.”
Bibir Jane seketika saja mengerucut, tanda kecewa. “Sayang sekali, padahal dia sangat seksi. Dia benar-benar typeku.”
Beralih pada Jimin yang sudah habis meneguk dua botol wine. Matanya mulai memerah, kepalanya sudah mulai terasa pusing namun sama sekali tidak membuatnya ingin beranjak pergi dari club.
Jimin akui ia begitu salah dan bodoh karena telah membuat kekacauan malam ini. Terlebih menyinggung soal Dahyun yang telah ia anggap sebagai anak kandungnya sendiri.
Pun Jimin begitu lelah harus di hadapkan dengan perasaan yang tak lagi bisa utuh ia berikan untuk Doona. Semuanya sudah terbagi, mulai dari cinta, kasih sayang, perhatian, itu semua sebagian telah jadi milik Jina.
Wanita yang kini mengandung darah dagingnya. Bayi yang selama ini Jimin idam-idamkan kehadirannya.
“Dongman!” panggil Jimin keras.
Tergesa-gesa Dongman pamit pergi dari dua wanita yang masih betah ia pangku.
“Ada apa, Tuan? Kau mau kita pulang?”
Berdiri Jimin kemudian merangkul leher Dongman, sehingga sekretarisnya itu merunduk serta merta mengaduh karena Jimin sengaja mengalungkan tangannya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Slut
RomanceJika boleh memiliki dua wanita? kenapa cuman harus memilih salah satu? Oh, God. pemikiran yang amat sangat bodoh.