🍹My Young Slut🍹
°°°
Sengaja pagi ini Doona mengantar anaknya menggunakan mobil Jimin. Dahyun sudah masuk ke dalam sekolah, sementara Doona kembali melanjutkan perjalanan.
Mobil Doona hentikan begitu saja di pinggir jalan, yang tak terlalu ramai pengendara. Pandangan Doona jatuh ke laci dashboard mobil, lekas ia membukanya kemudian mengobrak-abrik isi dalamnya.
Satu buah lipstik Doona temukan, seketika itu pula ia merematnya kencang benda berwarna merah muda tersebut. Bahkan Doona juga menemukan alat kontrasepsi.
Terengah Doona, cepat air matanya menitik melihat benda sialan itu ada di dalam mobil suaminya. Jadi selama ini Jimin bukan hanya berpacaran biasa, tetapi juga melakukan seks dengan wanita simpanannya.
Doona hancur, menangis dalam diam. Bibirnya bergetar, menyandar Doona pada kursi kemudi bersama isaknya yang begitu memilukan hati.
“Jahat, Jim. Kau jahat!” umpat Doona.
Seketika saja momen dimana dulu semasa pacaran, kembali berputar di benak Doona. Waktu ketika Jimin merebut hatinya dan begitu bahagia memiliki, mendapatkannya.
Mengingat kembali janji manis Jimin, rasanya Doona ingin menertawakan dirinya begitu keras. Nyatanya, itu semua hanyalah bulshit, omong kosong belaka.
Kenyataannya Jimin mendua, padahal dulu lelaki itu berjanji tidak akan pernah menyakiti Doona. Dengan segenap kepercayaan, bahwa Jimin memang terlihat begitu sangat mencintainya.
Namun pada akhirnya Doona dihancurkan, oleh lelaki yang dulunya berjanji tidak akan pernah melukainya sejengkal pun.
“Keterlaluan.” Dada Doona sesak, ia remat kencang-kencang stir mobil.
Menginjak pedal gas, lalu Doona kembali pulang ke rumah. Menghapus sisa air matanya, Doona akan memulai pagi yang menyakitkan ini dengan senyuman, tetap tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.
♪♪♪
Terbangun Jimin dari tidurnya. Menyipitkan mata, mengedarkan pandangan ke penjuru kamar.
Lantas Jimin duduk, mendesah berat serta memijit pelan lehernya yang pegal, Jimin terkejut melihat seisi kamar yang berantakan.
“Apa kami bermain sebrutal itu tadi malam?” monolognya.
Beranjak dari kasur, mengenakan handuk yang kini ia lilitkan pada pinggulnya. Kembali lagi Jimin di buat terkejut saat melihat dalam tong sampah bersih kamarnya, di sana ada beberapa pecahan kaca.
Mengambil beling-beling runcing itu, Jimin mengingat serpihan kaca apa yang istrinya buang.
“Kenapa bisa pecah begini?” Jimin sedikit agak heran.
Tak ingin memikirkan hal yang tidak begitu penting, lantas Jimin kembali membuang beling itu ke tempat sampah. Lanjut mandi, namun sebelum itu, Jimin membersihkan bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di rahangnya.
Bayangan Jina seketika hadir. Mengingat gadis muda itu, Jimin jadi merasa bersalah karena sedari perpisahan kemarin siang, ia tidak membuka ponselnya sama sekali. Lebih tepatnya ponsel Jimin yang kedua.
“Dia pasti akan memarahiku,” bisik Jimin, bergegas ia keluar kamar.
Namun tercekal langkahnya ketika Doona ada di kamar, kini wanita itu sedang membereskan kamar yang berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Slut
RomanceJika boleh memiliki dua wanita? kenapa cuman harus memilih salah satu? Oh, God. pemikiran yang amat sangat bodoh.