Di biasakan, vote dulu ya sebelum membaca <3.
Happy Reading, Bro!
•
•
•
Sore ini, sesudah bel pulang sekolah berbunyi, Sahara duduk di kursi besi di pinggir lapangan basket, matanya tertuju dengan pemain yang ber-jersey putih no 08. Zacky yang bermain basket dengan lihai.Dari kejauhan, ia melihat Zacky menyugar rambutnya ke belakang. Keringat yang menetes dari dahinya dan membasahi seluruh tubuhnya, benar-benar membuatnya semakin menawan. Bola basket di tangannya itu ia lempar asal.
Zacky mengambil tasnya dipinggir lapangan, ia berpamitan kepada anggota tim-nya, mereka bertos ala anak laki-laki.
"Gue cabut duluan," pamit Zacky selesai latihan basket, berjalan menghampiri Sahara.
"Sorry udah bikin lo nunggu ya, Ra." Zacky berdiri dihadapan Sahara, sembari mengilap keringatnya dengan handuk kecil.
Sahara mendongak melihat laki-laki yang tingginya 178cm di depannya, dan postur tubuhnya yang atletis.
"Gapapa kok kak," ujar Sahara tersenyum.
"Ayo," ajak Zacky, sesuai janji dia kemarin, akan membantu Sahara menyiapkan diri, belajar untuk lomba yang mereka ikuti.
Sahara berjalan, mengekori laki-laki yang ber-jersey putih itu dari belakang.
"Nih." Zacky menyodorkan helm berwarna putih kepada Sahara.
Sahara menerima pemberian itu, menatapnya heran. Biasanya, Zacky selalu membawa satu helm berwarna hitam, kenapa hari ini ada dua, dan berwarna putih.
"Ini punya siapa kak?" tanya Sahara.
"Punya orang, gue colong," jawab Zacky.
Zacky terkekeh melihat wajah diam Sahara, ia mengambil alih helm putih itu dan memakaikannya dikepala Sahara.
"Gue beli semalem, buat lo," ujar Zacky sembari mengaitkan pengait helm atau chin strap.
Zacky memukul pelan helm yang dipakai Sahara dan tertawa. "Tinggi lo 150cm ya, Ra? Lucu banget kalau pake helm, kaya toge."
Sahara menekuk bibirnya cemberut. "Dari pada kak Zacky, tiang listrik."
"Haha bocil, ayo naik cil," ujar Zacky, menuruni injakan kaki motor.
Sahara memegang pundak Zacky, dan naik dengan hati-hati, ini yang kedua kalinya ia menaiki motor Zacky.
Zacky melirik Sahara dari spion, melihat gadis itu berpegangan dengan ujung jerseynya. "Pegangan yang bener, Ra. Ntar lo terbang, gue gak punya bpjs."
Sahara yang kebingungan dan tak mengerti apa maksud Zacky pun, meremas kuat ujung jersey Zacky.
Zacky terkekeh kecil, menarik kedua tangan Sahara melingkari perutnya.
"Yang bener tu gini, Ra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Sahara [ ON GOING ]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA-! ] Jika suatu saat nanti bumi berhenti, indah mu itu jangan hilang, ya? •Up : 25 Mei 2024. #1 Zacky [Mei-Juni] #1 Sahara [Mei-Juni] #1 Smansa [Mei-Juni] #1 Bertepuksebelahtangan [Agustus] ⛔️ DI LARANG KERAS PLAGIAT.