Meet with them

30.2K 1.6K 16
                                    

Lamunanku buyar saat mendengar panggilan untuk penerbangan jurusan Paris-Jakarta. Aku segera masuk ke pesawat dan duduk di bangku kelas pertama sesuai di tiketku. Melihat ke arah luar jendela hingga seseorang duduk disebelahku

Dan DEG, pandangan kami bertemu

"Zea?"
"Gilang?" Teriak kami berbarengan

Oke kalau kalian mengira dia Arga, kalian salah besar. Ini Gilang, sepupu yg udah seperti abang kandung buat gue

"Sejak kapan lo di paris?" Tanyaku antusias kepadanya
"Udah seminggu, ada proyek disini. Lo sendiri?" Tanyanya balik
"Cuma 5 hari doang"
"Btw gue udah tunangan loo" ucapnya sambil menunjukkan cincin pertunangan yg ada di jari manis tangan kirinya
"Idih bisa bener lu buat gue iri, iya deh yg taken gue jomblo, udah gitu gak ngundang lagi, ciih" sindirku
Tak lama aku merasakan ada pukulan di pucuk kepalaku
"Sakit pe'a" teriakku sambil mengusap-usap kepala
"Gue udah ngundang lo, tapi lo gak datang karna kabur dari mantan lo itu"
"Udah jangan dibahas" gerutuku kesal

Selama kurang lebih 20 jam menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai di jakarta.

"Kapan-kapan gue jemput lo di rumah ya, kita jalan bareng. Udah lama juga kan kita gak jalan barengan?" Tanyanya

"Yuppi. Yaudah kalau gitu gue duluan ya lang" seruku dan mencium pipi kirinya

"Oke hati-hati" balasnya dan mencium pucuk kepalaku

Jangan salah paham!! Kami sebagai sesama sepupu biasa melakukan hal seperti itu.

Aku pun pulang dengan mobil yang sudah menjemputku.

(ARGA POV)

Sudah 4 tahun aku tidak lagi melihat senyuman tulus dan lembut itu. Senyuman yg dulu hanya aku yang mendapatkan darinya, kini sudah menjadi pria disebrang sana. Dia mencium pucuk kepala mantan terindahku. Ini memang kesalahanku karena sudah membuat hubungan kami retak, tapi percayalah kalau semua yg dia lihat hanya salah paham.

Dari saat kami sama-sama ada di Paris karena peresmian apartementnya sampai saat ini saat aku melihatnya masuk ke dalam mobil dia tidak sedetikpun menyadari keberadaanku. Padahal aku adalah pemilik saham terbesar di perusahaannya, ya mungkin dia memang tidak hafal dengan semua nama pemegang saham di apartemennya itu, apa dia sudah melupakan aku?

Walau kamu sudah melupakanku ze, percayalah padaku sejak awal kita berpacaran hingga sekarang hati aku gak bisa berpaling dari kamu

(ZEA POV)

Ah ini nyaman sekali, berbaring di ranjang empukku. Meregangkan otot-otot yang kaku. Ini masih siang dan pasti semua keluargaku sedang di kantor, hanya aku yg malas ke kantor karna kecapean.

Drrttt..drrtt

Siapa sih yg sms jam segini? Kalau ada kerjaan paling dari email. Aku membuka Iphone ku dengan malas dan terlihat sebuah pesan masuk dari nomor yg tak dikenal.

From: 08xxxxxxxxxx

Ke steak house sekarang, aku tunggu

Ih pemaksaan banget nih orang, gak tau apa kalau gue lagi capek. Tapi dia ngajak ketemuannya di resto, berarti gue di traktir makan dong, wah asik. Yaudah gue capcus deh.

Dan sekarang disinilah gue, berada di restoran tersebut sambil celingak-celingkuk mencari orang yg gue kenal, tapi satupun gak ada yg gue kenal sampai seorang pria yg ada di meja tengah itu lambai-lambai tangan. Dia ngelambai untuk siapa sih? Lagi-lagi aku melihat sekitarku, tidak ada orang disini.

Eh kok dia ada di depan gue sekarang? Kapan datangnya coba?
"Mau sampai kapan berdiri disini?" Tanya pria dengan mata hitamnya, kece juga.

"Sorry emang kita saling kenal ya? Lo siapa?" Tanyaku ketus

Yah dia malah ketawa

"Ayo duduk dulu, nanti aku jelasin"
Aku hanya mengangguk dan duduk di hadapannya. Dia nyuruh aku mesan makanan pemirsah, wah senang sekali..

"So anda siapa?" Tanyaku lagi
"Kamu benaran gak ingat siapa aku?" Tanyanya kepedean

Aku menggeleng, memang sih kayak pernah liat tapi gak tau deh dimana

"Aku Albert, mantan pacarnya Geira"
Oo mantan kakakku yg buat kak gei trauma sampai sekarang
"Trus tujuan lo ketemu gue apa? Gak cukup mau nyakitin hati kakak gue? Sekarang gue gitu yg jadi mangsa lo? Dan berharap gue tunduk ke elo karna lo udah beliin gue makanan disini?" Tanyaku dan menatap tajam ke arahnya

Dan dia lagi-lagi tertawa. Gak capek apa mulutnya kebuka buat ketawa mulu. Masuk laler baru tau rasa tu orang

"Bukan itu maksud aku ze, aku mau minta bantuan kamu untuk nyatuin kami berdua lagi. Semua yg dia lihat hanya salah paham" mohon si albert

"Apa yg bisa buat gue percaya sama lo?" Tanyaku sarkatis

"Ini rekaman video yg ternyata sudah di pasang oleh jalan itu di apartemenku. Dia tidak berani melakukan apapun padaku, kamu harus percaya. Karna kamu satu-satunya harapan aku yg bisa buat kami balikan ze" ucapnya dengan puppy eyes.

Oh come on, jangan puppy eyes. Aku gak tahan dengan itu.

"Ya ya ya" jawabku malas

Dan kalian tau apa jawaban dari pria dewasa di depanku ini? Dia nyengir. NYENGIR. Ih kok gini sih selera kaka gue, emang iya sih rada bule tapi kok gini sih.

Give Me A Second Chance My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang