Sad or Happy?

14.8K 570 7
                                    

Haloha para readers ku tersayang, aku kembali dengan membawa sambungan cerita yang sempat terabaikan kemarin. Semua ini efek pr yang gak habis-habis karena libur asap. Kasihan ya author diasapin nih di kota tercinta. Yaudah ini sambungan yang kemarin, happy reading.

Paris, Perancis

Ini adalah kota sekaligus negara pertama yang kami jajaki di Eropa, rencananya kami di paris hanya sebentar. Mungkin cuma 2 hari, karena baik aku maupun Arga sama-sama udah sering ke sini.

Seperti layaknya wisatawan lain yang membawa keluarga, kami menuju hotel milikku dengan diantar oleh supir yang akan mengantar kami selama di Paris.

Sebuah bingkai foto berisi gambar menara eiffle di tunjuk-tunjuk oleh Galen.
"Mamamama" ucap Galen lalu bertepuk tangan ria

"Galen mau kesini?" Tanya Arga

Dan dia bersorak kegirangan sampai air liurnya keluar, hahaha

"Anak mama kok ngences? Sini lap dulu" aku mengambil tisu dan mengelap sekitaran mulutnya

"Ayo kita ke eiffle" ajakku pada Arga

"Ayo. Sini Garin papa gendong, ayo ayo"

*Eiffle tower

Karena bakal capek banget naik tangga, kami lebih milih untuk naik lift aja.
Setelah sampai di atas, aku, Garin dan Galen sama-sama bersorak ria. Oke cuma Arga yang biasa aja

"Wah cantik banget disini" sorakku tanpa ingin berkedip

"Itu pakai itu" Arga menunjuk sebuah teropong yang memang tersedia disana.

"Wah dari sini semuanya kelihatan, wah yang itu ganteng banget"

"Zea" pelotot Arga

"Iya seriusan itu ganteng banget"

"Sekali lagi kamu sebut orang lain ganteng, liburan kita sampai disini aja"

Aku langsung menjauh dari teropong itu dan mulai menempel ke Arga

"Ih jangan gitu dong sayang, aku kan cuma bercanda"

"Udah, kita ketempat lain aja"

Sambil menggendong Garin dan Galen, Arga berjalan duluan. Hahaha dia cemburu.

Dari menara eiffle sampai sekarang kami ada di sebuah restoran, Arga tetap diam. Dia sama sekali gak mau ngelepas Garin sama Galen dari pangkuannya. Dan kedua anak kembar itu juga masih bermain-main berdua.

"Please kamu jangan marah, yang aku tunjuk tadi itu anak kecil kira-kira umur 5 tahun. Masa kamu cemburu sih" aku menggoyang-goyangkan tangan Arga yang sama sekali gak melihatku

"Aku gak suka kalau kamu ngomongin laki-laki lain, apalagi di depan aku"

"Iya maaf" aku menunduk dan mengerucutkan bibir

Cup

Arga mengecup bibirku sekilas dan mataku langsung melotot. Kalau dilihat orang gimana?

"Jangan manyun dong, nanti aku cium lagi"

"Kamu ini, nanti kalau dilihat orang gimana?"

"Ini paris sayang, biasa aja kalau aku cium kamu disini"

"Ini anak berdua gimana? Dilupain?" Tanyaku galak

"Hehehe" ucapnya sambil nyengir kuda

Gak lama makanan kamipun datang dan saat melihat pasta di depanku aku jadi merasa mual melihatnya.

"Yang aku gak mau ini" tunjukku pada Arga yang sedang memindahkan Garin dan Galen ke kursi bayi

"Kamu mau punya aku?" Arga menunjuk lasagna yang ia pesan

Give Me A Second Chance My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang