(ZEA POV)
Aku membuka mata beberapa kali, ternyata di sisi kananku masih ditiduri oleh pria yg menguasaiku semalam sepenuhnya. Kalian pasti tau apa yg terjadi semalam.
"Hei honey" panggilan baru darinya ternyata
"Hai" aku tersenyum kikuk menatapnya, ntahlah rasanya aku malu
Dia duduk dan mendekatiku lalu
CUP
Satu ciuman mendarat tepat di bibirku. Pasti pipiku udah semerah tomat busuk.
"Morning kiss"
"Aku mau mandi"
"Yakin bisa jalan?"
Aku mengernyitkan dahi, memangnya kalau udah nikah gak bisa jalan apa, dasar aneh.
"Ya bisa lah, emang aku bayi apa"
Aku bergegas turun dari ranjang namun ada yg sakit dibawah sana dan aku terduduk kembali.
"Tuh kan gak bisa, sini aku gendong"
Aku mengangguk dan melilitkan selimut ke tubuhku, kalian pasti tau kenapa.
"Walau kamu tutup aku juga udah liat semuanya sayang. You're mine now" jantungku berdebar-debar mendengar kalimatnya
1 bulan kemudian
Aku dan suamiku Arga udah berada di rumah kami sendiri saat ini, dia ternyata udah buat rumah 2 lantai ini sejak lama. Rumah yg terkesan minimalis ini sangat nyaman untukku, ditambah lahan hijau terbentang luas di belakang rumahku.
Seperti biasa setelah menjadi istri Arga aku selalu menyiapkan pekerjaan kantornya, sarapan dirumah dan setelah itu kami akan pergi ke kantor bersama.
"Kamu jangan lembur oke, aku jemput kamu jam 5. See you honey" dia mengecup kening, kedua pipiku dan terakhir bibir, rasanya sangat ingin diperlakukan tiap hari seperti ini.
"Iya, kamu hati-hati ya"
***
Sudah jam makan siang sekarang, ntah kenapa aku sangat ingin makan dengan suamiku. Aku pun menelfonnya beberapa kali namun masih gak ada jawaban. Jadi aku memutuskan untuk pergi sendiri ke kantornya
Ting
Suara dentingan lift berbunyi, ternyata aku udah sampai di lantai 15 tempat suamiku bekerja.
Disini terlihat sangat sepi, sekretarisnya juga gak ada di tempat. Ya bisa saja dia sedang makan siang.
Aku membuka ruangan suamiku dan seketika aku mual melihat pemandangan di depanku itu.
"ARGAAAAA!!!!" Teriakku padanya dan seketika air mata lolos di pipiku.
Arga refleks mendorong wanita yg gak aku kenal dari pangkuannya sehingga dia jatuh ke lantai.
"Sayang ini gak yg kayak kamu kira, aku berani sumpah" arga dengan wajah syoknya datang menghampiriku
"Pergi, aku gak sudi punya suami kayak kamu. Aku benci sama kamu"
Aku berlari keluar dan aku rasa Arga mengejarku.
Aku sampai di lantai 1, Arga kalah cepat saat pintu lift tertutup tadi. Aku berlari keluar tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang.
Aku terus berlari entah kemana, aku gak membawa kendaraan apapun. Tadi aku diantar oleh supir kantor dan sekarang dia pasti udah pulang.
Dan disinilah aku, di bangku sebuah taman yg sangat indah. Banyak anak-anak yg bermain disini, aku sangat suka dengan anak-anak kecil seperti mereka, setidaknya mereka akan membuatku tidak memikirkan hal buruk lagi
"Tante kenapa? Kok nangis" tanya seorang anak perempuan kira-kira berusia 4 tahun.
Aku dengan cepat menghapus air mataku kasar
"Tante gak nangis kok sayang, cuma kena debu makanya air matanya keluar"
Bocah ini sangat lucu, pipi tembemnya dan rambut yg dikepang dua membuatnya semakin terlihat menggemaskan
"Kamu sama siapa kesini?" Aku melihat-lihat ke sekitarnya, tidak ada siapa-siapa.
"Sama nany, itu dia disana" gadis itu menunjuk ke arah seorang baby sister yg sedang menyuapkan seorang bayi makan.
"Jangan jauh-jauh ya mainnya, nanti nany kamu bingung. Tante bosan nih, kamu mau main dengan tante gak?"
"Mau mau"
(AURHOR POV)
Pria itu berlari dengan paniknya, dia turun melewati tangga darurat. Berdasarkan informasi yg ia dapat istrinya menangis dan berlari ke arah kiri kantor.
Pria itu terus berlari hingga sosok yg ia cari itu berhasil di tangkap oleh ekor matanya.
(ARGA POV)
Aku tersenyum saat dia sedang bermain dengan seorang gadis lucu disana, mungkin ini memang salahku karna membuatnya salah paham. Wina, sekretaris baruku tiba-tiba duduk di pangkuanku dan hampir saja menciumku tepat saat pintu terbuka dan menampilkan sosok istriku yg cantik.
"Sayang" aku ada di belakang zea saat ini, dia terlihat terkejut dan gak mau melihat ke belakang
"Ayo kita kesana" ucapnya pada gadis itu
Aku menahan tangannya dan tubuhnya bergetar
"Tante kenapa nangis?" Tanya gadis di depannya mulai panik
Seorang baby sister tiba-tiba datang dan menjemput gadis itu, mungkin dia mengerti suasana. Gadis itu pun hanya berkata "tante jangan nangis lagi, Clo gak mau tante sedih. Clo pergi dulu ya tante, oom jagain tante zea ya" dia menarik-narik tanganku. Dia benar-benar perhatian.
Setelah gadis itu pergi zea masih belum mau berbalik melihatku, dia hanya menutup muka dengan tangannya.
"Sayang aku mohon jangan kayak gini, wina itu sekretaris baru aku dan tadi waktu aku lagi kerja dia tiba-tiba duduk di pangkuanku dan saat itu juga kamu datang. Dia gak lakuin apapun kok, kamu liat sendiri kan kalau aku langsung dorong dia" aku berdiri di depannya dan memegang kedua bahunya yg masih bergetar
***
Penasaran dengan part selanjutnya? Apakah zea akan marah dan minya cerai? Apa mereka akan cerai? Tunggu saja yaa..jangan lupa vote and commentnya. Thank you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Second Chance My Ex
RomanceBertemu lagi dengan mantan yang kamu benci dan dia minta balikan lagi? bahkan keluargamu memaksa untuk bersamanya? inilah kisah seorang gadis yang sudah pernah merasakan sakitnya di php in, di selingkuhin dan sekarang pria itu meminta maaf dan ingin...