Flashback Moment

16.1K 612 0
                                    

Cerita yang ini untuk Garin sama Galen waktu bayi, karena emang rada aneh sih dari lahir langsung udah mau nikah aja. Yaudah langsung aja ke ceritanya ^-^

****

(Zea Pov)

"Sayang tolong ambil baju Galen sama Garin disana" aku menunjuk sebuah lemari baju berwarna putih tempat pakaian bayi-bayi kecilku.

"Ini sayang" Arga datang dengan 2 baju bayi di tangannya lalu mengecup pipi gembul Garin dan Galen bergantian.

"Kamu ngurusin yang lain aja, biar aku yang masangin mereka baju nya ya" Arga mengecup bibirku sekilas dan mengedipkan mata

Aku tersenyum sekilas dan mengalihkan pandangan ke kedua bayiku.

"Mama masak dulu ya sayang" dan mereka hanya bergumam gak jelas sambil menaik-naikkan kakinya.

Hahaha lucu sekali, dan aku pun mencubit pelan pipi mereka

"Hey itu sakit" tegur Arga

"Kan gak keras, aku cuma gemas dengan pipinya" dan Arga cuma menghela nafas

***
"Ayo kita let's go" Arga mendorong 2 kereta bayi yang menyatu jadi satu itu di mall. Yap kami di mall sekarang.

"Itu toko bayinya" aku mengarahkan kereta bayiku ke toko bayi.

"Selamat datang" sapa ramah pelayan itu dan aku sangat tau kepada siapa dia mengucapkan kata selamat datang itu.

Pandangan pelayan tadi gak lepas dari Arga, gak sadar apa ada aku istrinya. Lagian kan Arga udah bawa bayi. Please deh gue tau suami gue ganteng gak usah digituin juga.

Ini gak bisa dibiarin, aku langsung bergelayut manja di tangan Arga dan Arga langsung mengecup puncak kepalaku dan memberi tatapan iri bagi yang melihat, ada juga yang tersenyum melihat kami, ah so sweet. Jujur gue malu tapi untuk mempertahankan suami apa salahnya kan?

Oke tujuan kami ke toko bayi ini adalah untuk membeli berbagai perlengkapan untuk Garin dan Galen, masalahnya mereka belum kami buatin kamar sendiri walau bentar lagi mereka mau berumur 1 tahun, yeay. Jadi dari mereka lahir sampai sekarang ini kami masih berbagi ranjang.

Arga dengan seenak jidatnya nunjuk barang-barang yang dia mau, gak sadar itu harganya berapa.

"Baby boxnya masa yang itu sih, yang ini dong"

Arga memilih box dengan gambar boneka, apa dia lupa kalau anaknya itu dua-duanya cowok.

"Ganti mbak, yang ini nya dua ya. Terus yang mana lagi beb?"

Ternyata belanja untuk keperluan bayi sendiri itu asik yah, apalagi ditemani suami ganteng, ah makin asik deh.

Karena belanjaan kami terlalu banyak dan juga besar-besar, akhirnya semua barang itu akan dikirim ke rumah kami nanti sore.

Kami melanjutkan petualangan di mall dan mataku tertuju pada satu titik

"Sayang aku mau itu" aku menunjuk sebuah toko es krim dan disaat yang hampir bersamaan Garin dan Galen juga bertepuk tangan.

"Oke-oke, apa sih yang enggak buat mama dan anak-anak papa" aku langsung menyipitkan mata ke arah Arga

"Kenapa? Aku salah?"

"Mereka anak aku juga, kamu lupa siapa yang lahirin?" Pelototku

"Jadi kamu lupa siapa yang nanemin?" Arga membisikkan kata-kata itu di telingaku dengan lembut dan membuat buluku merinding

"Ah udahlah ayo" aku segera mendorong kereta bayiku

Kalau bayi boleh minum es krim gak sih? Asal gak banyak boleh kali ya. Dengan 1 es krim, aku berbagi dengan kedua bayi kembar aku dan mereka terlihat menikmati es krim ini walau sesekali menyipitkan mata karena dingin.

***
Sesuai dengan janji Arga beberapa waktu yang lalu, hari ini kami akan berlibur ke puncak. Karena ini mendekati akhir tahun dan Arga juga mengambil cutinya.

Setelah memasukkan beberapa koper ke bagasi, kami pun berangkat. Padahal kami kan sebentar aja disana ntah kenapa Arga nyuruh bawa baju banyak-banyak.

Setelah menempuh perjalan yang panjang, kami pun akhirnya sampai. Sebuah villa pribadi menjadi tempat tinggal kami disini.

Setelah menidurkan Garin dan Galen aku pergi ke tempat Arga yang hilang sejak tadi.

Setelah mencari-cari ternyata dia ada di kolam renang

"Hei kamu ngapain kesini? Ayo masuk udaranya dingin" Arga yang melihat kedatanganku langsung membawaku masuk. Padahal hari cerah dan cuacanya biasa aja tuh.

"Eh itu tapi"

"Udah ayo, aku laper makan diluar yuk"

"Garin sama Galen lagi tidur, gak mungkin ditinggal sayang"

"Kita gendong aja" jawabnya santai

"Yaudah"

***

Saat pulang kerumah waktu sudah menunjukkan pukul 12 dini hari, dan gak kayak biasanya Garin dan Galen masih bersemangat untuk bermain.

Sebuah alunan lembut dari gitar membuatku mencari ke asal suara sambil menggendong Garin dan Galen

Dan aku gak nyangka Arga mempersiapkan semuanya. Dia mempersiapkan hari ulang tahun pertama Garin dan Galen, dan juga hari ibu, itu untukku? Ah ya aku udah jadi ibu sekarang.

Kolam renang yang dihiasi lampu-lampu berbentuk love. Sebuah kue tart besar bertuliskan 'Happy Birthday our twins baby, Garin and Galen and Happy Mothers Day for my lovely wife. I love you all'

Itu adalah kata-kata terindah yang pernah aku baca, Garin dan Galen sama-sama mengusap pipiku yang basah karena air mata. Mereka lucu sekali.

Aku berlari berhambur ke pelukan Arga

"Makasih sayang, makasih untuk semuanya. Aku sayang kamu"

"I love you more honey, and i love our babies"

"Papa ada hadiah buat Garin, Galen sama mama" Arga memberikan sebuah kotak yang dibungkus oleh kado

Aku penasaran dengan kotak itu, katanya hadiahnya untuk kami bertiga tapi kotaknya kecil gitu. Seperempat dari buku tulis lebarnya.

"Paket Keliling Eropa selama 3 minggu"

Aku menatap tulisan yang ada di kotak itu, ini mimpi apa bukan? Wah aku bakal ke eropa...yeay. Bukan untuk kerja tapi untuk jalan-jalan, yuhuuuu. Europe i'm coming...

***

Nah gimana dengan part ini? Romantis gak sih? Aku orangnya cuek sih, jadi gak terlalu menjiwai adegan romantis, hehe. Tunggu part selanjutnya ya. Good night readers





Give Me A Second Chance My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang