Malaikat Kecil

21.5K 923 2
                                    

(ZEA POV)

"Wah ganteng banget"

Aku histeris saat melihat pria tampan di depanku itu. Arga pun melihatnya dengan tatapan tajam.

"Siapa dia? Kamu kenal? Aku ini suami kamu" ucapnya dengan muka merah

"Biasa aja kali ga, masa kamu gak kenal dia sih?"

"Siapa? Aku gak tau. Paling cuma pelanggan hotel aku aja" ucapnya sinis

"Aku juga gak tau dia siapa, yg pasti dia ganteng. Dan aku rasa kamu gak cocok deh cemburu sama dia"

"Emangnya kenapa? Wajar aja dong aku cemburu, masa istri aku lebih milih dia dibanding aku"

"Dia itu masih anak-anak sayang, paling baru 8 tahun masa kamu cemburu sih. Yaudah cepetan pesanin aku makanan"

Dasar suami aneh, aku hanya berkata kalau anak yg ada di meja sebrang itu terlihat ganteng dan juga lucu. Dia juga masih bersama orang tuanya makan di restoran ini. Masih ingat kan kalau kantor arga itu berupa hotel? Karna hotel itu miliknya. Dan aku rasa itu gak wajar kalau dia harus cemburu dengan bocah berumur 8 tahun.

***

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan sudah lewat. Sekarang usia kehamilanku sudah 9 bulan, dan itu artinya aku akan segera melahirkan. Bagaimana dengan arga, apa dia biasa-biasa aja? Jawabannya salah besar. Setiap hari dia selalu mengingatkanku akan segala hal, jangan lupa makan, jangan lupa minum vitamin, jangan lupa minum susu, jangan kecapekan. Dan dia selalu menelfonku setiap 30 menit sekali, siapa yg tidak bosan kalau harus seperti itu? Siapa? Walau aku harus berbangga hati memiliki suami yg super protektif itu, tapi aku juga ingin menikmati masa kehamilanku berdua saja dengan calon anakku ini tanpa campur tangannya.

Mama arga juga sudah berada di rumah kami sekarang, dia akan tinggal sampai aku melahirkan nanti sekaligus menjagaku. Sementara mamaku? Dia sedang sibuk kerja.

"Ma aku mau beli baju bayi" ucapku pada mama mertuaku yg sedang asik menonton tv

"Loh bukannya arga udah beli kemarin?" Tanya mama lagi

"Arga belinya dikit cuma bisa untuk 1 doang" ucapku keceplosan

Mama sepertinya terkejut akan ucapanku

"Anak kamu kembar?" Tanya mama tak percaya

Aku mengangguk malu, memang hanya aku yg tau kalau anak kami kembar. Aku memeriksanya sendiri namun aku gak mau tau dulu tentang jenis kelaminnya, biar jadi kejutan nanti.

"Yaudah kita ke mall sekarang" ucap mama akhirnya.

Dan sekarang disinilah kami di sebuah toko bayi yg menjual semua keperluan bayi yg sangat lengkap. Aku membeli baju-baju bayi, sepatu, topi dan juga kereta dorong bayi untuk anak kembar, ah lucu sekali aku jadi gak sabar untuk melahirkan.

"Aww" aku merintih kesakitan, perutku terasa begitu sakit saat ini. Untuk berdiri saja rasanya sangat sulit

"Kamu kenapa sayang?" Mama dan para karyawan disana terlihat panik begitu pula dengan asisten rumah tanggaku yg sengaja aku bawa tadi dan dia terlihat langsung menelfon seseorang.

"Sepertinya bu zea mau melahirkan nyonya, ayo kita kedepan. Pak anton sudah siapkan mobil disana" ucap pembantuku itu

Dengan susah payah aku menahan sakit ini dan akhirnya aku sampai juga di mobil. Untung saja tokonya tidak terlalu jauh dari pintu masuk mall, aku jadi gak perlu nahan sakit lebih lama lagi. Dalam perjalanan mama sibuk menelfon orang, aku gak peduli lagi siapa yg dia telfon. Yang aku tau aku sedang berkeringat menahan sakit.

(AUTHOR POV)

Arga yg baru saja mendapat telfon dari mamanya bahwa zea akan melahirkan langsung menuju ke rumah sakit. Sekretarisnya yg mengerti keadaan langsung membatalkan semua meeting bosnya itu.

"Zea dimana ma?" Tanya arga pada mamanya yg sedang berada di depan pintu masuk ruang bersalin

"Di dalam, cepetan kamu masuk" perintah mama arga dan langsung mendapat anggukan darinya

(ARGA POV)

Aku gak sanggup melihatnya seperti ini, dia sedang berjuang melahirkan calon malaikat kecil kami. Aku menggenggam erat tangannya dan dia membalas lebih erat lagi. Walau tanganku terasa sakit tapi ini gak seberapa dari rasa sakit yg sedang ia rasakan.

"Ayo sayang kamu pasti bisa" aku mengecup pucuk kepalanya yg mulai mengeluarkan keringat

Tidak berapa lama, suara yg kami tunggu sekian lama inipun terdengar di telingaku

"Anaknya cowok pak" ucap dokter itu lalu menyerahkannya kepada suster yg ada disana. Aku terpaku melihat jagoanku yg masih terselimuti darah sedang dimandikan oleh suster tadi

"Tarik nafas lagi ya bu" aku mengernyitkan dahi mendengarnya

"Anaknya kembar?" Tanyaku pada dokter itu

"Iya pak"

Dan 5 menit kemudian lahirlah jagoan keduaku. Aku memiliki anak kembar laki-laki, wow it's my dream.

Aku mengecup dahi, hidung dan terakhir bibir istri tercintaku ini.

"Makasih ya sayang, kamu hebat aku sayang sama kamu"

Dia hanya tersenyum tipis, tak mampu lagi berkata-kata karna rasa lelahnya dan dia pun menutup mata.

***

Sorry baru update, lagi banyak tugas soalnya. Nah gimana cerita ini? Bagus gak? Aku gak nyangka hari ini udah sampai 1 K yg baca, semoga bertambah setiap harinya amin. Jangan lupa vote and commentnya ya readers, love you:*

Give Me A Second Chance My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang