BAB 5 (Di Sekolah)

324 43 5
                                    

Setelah ke pergian Biva ke sekolah dan pergi nya Bible ke kantor, aktifitas Build di rumah ini hanya tinggal beberes. Memang di rumah megah ini memiliki beberapa maid yang akan melakukan tugas tugas nya. Namun, semenjak ada Build dirinya lah yang melakukan beberapa pekerjaan tersebut.

Tidak semua, hanya untuk kebutuhan Biva dan Bible saja seperti membuatkan beberapa cemilan sehat, atau membersihkan kamar Biva yang sangat berantakan itu. Si kecil agak sensitif dengan barang barang nya. Hanya beberapa orang saja yang bisa menyentuh mainan kesayangan nya.

Satu bulan tinggal di kediaman sahabat nya, Build merasa Bible banyak berubah.

Tentu saja! Dia sudah menjadi bapak-bapak sekarang.

Dulu, seingat nya pria introvet itu benar benar agak susah bersosialisasi dengan orang orang. Bahkan saat Build tidak bersama nya untuk berteman saja dia rela untuk diam di rumah tidak berteman dengan orang lain. Jika Build ada, dia akan mengikuti Build kemana pun pria manis itu pergi.

Jarak usia mereka memang hanya berselisih 4 tahun. Namun, sifat Bible jauh seperti anak seumuran nya. Bagimana menjelaskan ya, Bible itu orang yang sangat kaku dan juga cuek!

Hanya Build yang bisa menaklukan sifat dingin itu.

Lalu setelah hampir 8 tahun mereka tidak pernah bertemu, Build mengakui bahwa Bible banyak berubah. Ia bahkan menjadi seorang CEO dari salah satu perusahan yang memiliki banyak cabang di negri ini dan beberapa negri lain nya. Apa lagi tentang kemenangan Bible menjadi pengusaha muda itu.

Build sebagai sehabat Bible merasa bangga sekali padanya!

"Biu?"

Suara panggilan itu membuat Build yang sedari tadi merapikan beberapa mainan Biva di ruangan nya menoleh sesaat.

"Bibi Nam." Jawab nya.

"Sedang apa?" Build tersenyum saat melihat wanita yang ia kenal dengan baik itu. "Hanya membereskan mainan Biva." Jawab nya tersenyum.

Bibi Nam mendekati Build lalu duduk di sebelah Build sembari membantu dirinya memasukkan beberapa mainan itu kedalam box.

"Bibi benar benar tak menyangka kau akan kembali, Biu. Bibi pikir kau tak akan pernah bertemu dengan Bible lagi."

Mendengar perkataan Bibi Nam membuat Build menoleh dan tersenyum pada wanita paruh baya itu. "Awal nya aku pun berfikir bahwa tidak ingin kembali. Namun, aku merindukan bagaimana masa kecil ku disini, Bibi." Ucap nya pelan.

Wanita itu mengangguk lalu menatap Build dengan lekat. "Biu, kau tau bagaimana sulit nya Bible saat di tinggalkan oleh sahabat nya?" Perkataan itu sukses membuat Build menghentikan aktifitas nya. Ia pun memutar tubuh nya untuk menatap Bibi Nam.

"Tidak, karna aku pikir Bible akan baik baik saja saat aku pergi."

Bibi Nam terkekeh lalu menggeleng pelan. "Tentu saja tidak, Biu. Bible benar benar menjadi pribadi yang semakin pendiam saat kepergian mu." Bibi Nam tersenyum lalu meraih bonka kelinci kecil milik Biva. "Saat kau pergi, Bible hari itu juga sedang pergi ke london kan untuk menghadiri pemakaman nenek nya, Kau ingat?"

Build memiringkan kapala nya sedikit mengingat momen waktu itu. "Iya, aku ingat." Bibi Nam mengangguk sebagai jawaban. "Saat itu kau baru saja pergi ke canada untuk penyembuhan mama mu kan? dan saat Bible pertama kali menginjakan kaki nya di negri sendiri malah langsung pergi ke rumah mu." Bibi Nam mendongak menatap Build yang duduk di depan nya. "Ia ingin mengeluh tentang rasa bersalah nya pada nenek nya karna sudah mengabaikan orang tua itu untuk menjenguk."

Bibi Nam meraih tangan Build lalu menggenggam nya erat. "Bible selalu berpikir di saat ia tengah dalam keadaan seperti itu ia hanya perlu dirimu. Hanya kau yang bisa mengimbangi nya dalam apa pun, kau juga orang yang selalu bersama nya saat ia tidak percaya diri dengan segala hal. Sifat ceria dan cerewet mu membuat Bible selalu merindukan mu, sahabatnya setiap saat." Wanita itu tersenyum menatap Build yang tersenyum teduh padanya. "Mungkin menurut mu Bible banyak berubah selama ini. Namun, ketahuilah nak. Bible tetap seperti Bible yang kau kenal saat kalian kecil dulu. Dan dirinya masih menaruh perasaan itu sampai saat ini."

Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang