BAB 4 (Bagaimana?)

542 75 20
                                    

1 bulan kemudian

Waktu berjalan begitu cepat, dan tak terasa 1 bulan sudah berlalu dimana Build tinggal di rumah ini. Awal nya, Build ingin menolak saat Bible meminta nya untuk tinggal disini. Lagi lagi alasan nya takut merepotakan. Namun, Bible memang dasar nya keras kepala ia memaksa Build untuk tetap disini.

Pria itu juga berkata bagaimana jika Biva bangun dan mengetahui Build tidak ada disini. Jelas jelas si kecil itu akan mengamuk nanti nya. Dan Bible tidak akan membiarkan itu terjadi.

Dengan berbagai pertimbangan yang Build pikirkan, akhirnya ia pun mengiakan untuk tinggal dengan Bible. Namun, Build tidak ingin di cap hanya menumpang disini. Ia meminta Bible mempekerjakan nya sebagai pengasuh Biva jika bisa. Awal nya Bible jelas menolak, namun Build memilih akan pergi jika Bible menolak permintaan nya.

Bible pasrah dan mengiakan apa yang Build inginkan.

Pagi hari nya, sesuai dugaan Bible. Biva bangun lalu mencari keberadaan Build yang saat itu masih memanggil nya dengan sebutan 'uncle' anak itu menangis kencang saat tidak melihat Build di sekitar nya.

Si kecil itu pun baru bisa berhenti menangis saat melihat Build datang ke kamar nya membawakan susu untuk nya. Build benar benar di monopoli oleh Biva hari itu, bahkan saat Bible pamit untuk bekerja Biva tidak perduli. Ia sangat asik berbicara dengan Build dan tidak memperbolehkan Build berbicara dengan siapa pun selain dirinya.

Dan di hari itu juga, untuk pertama kali nya Biva izin untuk tidak masuk sekolah. Build sudah membujuk namun tidak berhasil. Biva menangis kencang takut akan di tinggalkan Build pergi. Bible tentu saja hanya bisa pasrah dan menyerahkan Biva kepada Build yang terus saja menempel padanya.

Biva tiba tiba menjadi posesif terhadap Build.

"Biba."

Ah itu, Biba adalah panggilan untuk Build dari Biva. Biva tidak memanggil uncle lagi setelah Build 3 hari tinggal di rumah itu. Biva memberikan nama kesayangan untuk Build.

Build senang senang saja, ia bahkan merasa begitu dekat dengan Biva jika si kecil memanggil nya seperti itu.

"Sudah bangun, hmm." Build membalik kan tubuh nya lalu mengecilkan api kompor untuk mendekati Biva yang baru saja bangun tidur.

Build mendekat lalu menggendong tubuh Biva dalam dekapan nya. Ia membawa Biva duduk di kitchen set yang agak jauh dari kompor untuk mengobrol pagi dengan si kecil.

"Biba, Biva ingin bekal bento boleh tidak." Ucap nya masih dalam dekapan Build. Build pun tekekeh pelan atas permintaan itu.

"Boleh, nanti Biba buatkan. Ada lagi?"

Si kecil menjauhkan kepala nya lalu mendongak menatap Build. "Dengan nugget dino ya." Build kembali mengangguk kan kepela nya. "Iya, nanti Biba gorengkan." Biva kembali mengangguk, ia kemudian menenggelamkan kepala nya di dada Build dan mendesul pelan.

"Ingin bola bola keju juga, Biba."

Build terkekeh gemas atas permintaan anak ini. "Boleh, Biba buat kan nanti untuk Biva ya, sayang."

Biva kembali mengangguk atas ucapan Build. Ia pun kembali memeluk Build dengan erat. Si kecil ini saat bangun tidur memang sangat manja.

"Mandi dulu ya, nanti sekolah nya terlambat." Ucap Build pelan. Ia pun mendongak lalu menguap dengan lebar. "Masih ngantuk, tapi ingin sekolah bawa bekal nya. Tapi Biva nya ini juga ingin tidur lagi." Build tersenyum mendengar perkataan itu. Lalu, ia membenarkan posisi duduk Biva untuk di gendong. Biva menaruh kepala nya kepundak Build menyandar dengan nya.

"Hari ini daddy yang antar sekolah, nanti pulang nya biar Biba yang jemput. Kita pergi belanja bulanan mau?"

Mendengar kata pergi membuat Biva bergerak untuk menatap Build. "Belanja bulanan? Beli buah tidak Biba?" Build mengangguk sebagai jawaban.

Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang