Satelah menyelesaikan memasak untuk makan siang Biva, Build bersiap untuk menjemput si kecil yang akan pulang sekolah sekitar 1 setengah jam lagi.
Hari ini Biva bilang ada pelajaran olahraga makanya pulang nya terlambat dari pada hari hari biasanya.
Biva juga senang sekali hari ini karna mendapat bekal yang dia inginkan dari Build. Anak itu sudah menginginkan makan bento dari 2 hari yang lalu. Namun, karna setiap detik nya keinginan anak itu selalu berubah rubah jadilah hari ini Biva menagih ke inginan nya untuk di buatkan bento, nugget dino dengan bola bola keju kesukaan nya.
Build sudah bersiap. Dan mungkin dia akan mampir sebentar ke mini market untuk membeli ice cream untuk Biva. Saat masih memperbaiki penampilan nya, Build di kejutkan oleh suara ponsel nya yang berada di atas nakas samping ia berdiri sekarang.
"Hallo?"
"Hallo, benarkah ini dengan nomor tuan Build jakapan puttha?"
Build terdiam sejenak lalu melihat sang penelpon dengan nomor yang tidak ia ketahui.
"Benar ini saya, ada apa ya?" Tanya nya
"Begini tuan, saya guru dari sekolah Biva william sumettikul ingin memberitahu bahwa Biva bertengkar di sekolah."
Mendengar perkataan dari orang di seberang nya membuat Build panik seketika.
"Apa yang terjadi? Bagaiamana keadaan anak saya miss?" Ucap nya khawatir.
"Biva baik baik saja, namun bisakah anda datang ke sekolah sekarang?saya sudah mencoba menghubungi taun Bible namun beliau tidak mengangkat nya, jadi saya menelpon anda tuan "
Build merapikan berang barang nya lalu mengangguk. "Baik, Saya akan segera kesana." Ucap Build.
"Baik tuan, Biva sekarang sedang di tenangkan oleh beberapa guru di sini"
"Baiklah, suruh Biva tunggu sebentar saya langsung kesana."
Build menutup telpon nya dan langsung bergegas menemui supir di bawah untuk menuju ke sekolah Biva. Build memang tidak menerima mobil dari Bible, ia masih bisa menaiki taksi kenapa harus di berikan mobil? Toh ada supir yang siap 24 jam mengantar nya kemana pun.
"Jangan menangis Biba mohon, sayang."
*****
"BIBA HWAA!!"
tangisan Biva semangkin kencang saat melihat seseorang yang sedari tadi ia panggil akhirnya datang.
"Astaga, apa yang terjadi sayang?" Ucap Build dengan panik. Bagaimana tidak? Sikut dan juga kening si kecil terdapat plester disana. Biva terluka!
"Biba, Biva ingin pulang hwaa." Lirihnya menangis dalam dekapan Build.
Build menatap sekitar nya dan melihat ada 1 orang wanita dan anak kecil di samping nya, lalu ada 2 anak laki laki berdiri di pojok sana sembari menunduk.
"Miss, ini apa yang terjadi? Kenapa Biva sampai terluka?." Tanyanya mendesak seorang guru yang berdiri di sana.
"Tuan, saya be--"
"Oh jadi kau orang tua anak kecil itu ya? Bisa tidak ajari anak mu itu caranya bertemen? Apa apaan dia masih kecil sudah mendorong anak ku! Lihat ini. Luka ini gara gara anak mu mendorong anak ku!!"
Wanita itu menunjuk nunjuk Build yang saat ini tengah mendekap Biva dalam pelukan nya.
"Apa maksud anda nyonya? Anda tidak lihat anak saya juga terluka, hah!" Build tentu saja terbawa emosi saat melihat Biva yang terluka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
RomanceSiapa sangka sahabat nya yang pernah pergi dari nya 8 tahun lalu ternyata adalah orang yang pernah menjadi penerima donor tersebut? Carrier (Mpreg!!)