Biva william itu memang anak yang memiliki kelebihan energi sepertinya. Build bahkan saat pertama kali melihat betapa besar nya energi yang Biva keluar kan merasa lelah menghadapi kelakuan si kecil. Namun, seiring berjalan nya waktu, Build mulai terbiasa dengan sifat Biva yang tidak mau diam itu.
Anak kecil itu selalu berceloteh tentang banyak hal. Ia akan selalu bertanya mengenai sesuatau yang tidak ia tahu.
Atau ia akan berbicara sepanjang waktu untuk menceritakan apa saja yang ia lakukan hari ini. Bible dan Build terkadang hanya menanggapi dengan senyuman saja jika anak itu terlalu bersemangat.
Seperti saat ini, Build di buat menghela nafas nya karna Biva mulai tidak mematuhi perintah nya.
"Satu cup saja ya, tadi kan sudah minum es coklat, sayang." Ucap Build pelan. Biva menggelengkan kepala nya tanda tidak setuju.
"Satu lagi Biba, ice cream nya sedikit sakali. Lihat saja Biva tidak makan banyak langsung sudah habis." Ucap nya memanyunkan bibir kecil itu membujuk Build.
Build memang tidak melarang Biva untuk memakan ice cream. Namun, jika tidak di perhatikan batas nya maka anak itu akan mampu menghabiskan beberapa cup ice cream dalam sekejap.
Lalu, jika sudah seperti itu ia akan mengalami batuk atau mengeluh tenggorokan nya tidak nyaman.
Padahal gara gara si kecil itu juga karna tidak mau menurut.
Kali ini Build agak tegas dengan Biva. Ia pun menggelengkan kepala nya tidak setuju. "Nanti saja lagi ya, Biva sudah makan banyak loh sayang." Build mendekat lalu meraih tisu dan mengusap sudut bibir kecil Biva yang belepotan penuh dengan ice cream yang ia makan. "Kita belanja sekarang saja ya, Biva sudah kenyangkan kan?" Tanya Build pelan.
Biva masih cemberut namun mengangguk atas perkataan Build. Melihat reaksi Biva yang seperti itu malah membuat Build gemas dengan si kecil itu.
Mereka pun berjalan bergandengan untuk ke super market yang memiliki banyak sekali kebutuhan rumah tangga pada umum nya. Build menarik troli lalu menatap Biva yang melirik kesekitar.
"Mau naik troli?" Biva menoleh menatap Build yang memegang troli besar di depan nya.
"Mau!!" Jawab nya penuh semangat. Build pun menggendong Biva lalu mendudukan nya ke dalam.
"Siap?" Tanya Build tersenyum. Si kecil itu mengangguk lalu mengangkat tangan nya. "Let's gooo!!"
Build tertawa lalu mendorong troli besar itu untuk mengelilingi super market besar ini.
Belanja bulanan ini memang seharus nya tugas Bibi Nam, atau tidak Bible yang akan pergi bersama Biva untuk membeli beberapa kebutahan mereka.
Namun, saat Build tinggal bersama mereka tanggung jawab tentang dapur dan juga masakan di berikan pada Build yang bertugas menjadi juru masak dan juga pengimbang asupan nutrisi satu pria dewasa dan satu anak kecil ini.
Build memang yang merasa tugas nya adalah merawat Biva dan menjaga nya tentu tidak keberatan saat Bible menyuruh dirinya untuk mengisi bahan pangan di rumah besar tersebut.
Build juga sudah tau tentang apa saja yang boleh Bible makan karna pria itu sedang giat giat nya memperbesar otat. Entah apa yang dia inginkan sehingga menurut Biva tubuh daddy nya mirip seperti hulk itu.
"BIBA ADA IKAN SALMON!!"
Teriakan Biva itu membuat Build yang baru saja meminta timbangkan ikan yang lain terkejut atas suara melengking tersebut.
"Sutt, jangan teriak teriak Biva." Ucap Build pelan menyentuh telunjuk di bibir nya. Biva yang melihat gerakan Build langsung mendekap mulut nya dengan kedua tangan nya sembari melirik Build.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
RomanceSiapa sangka sahabat nya yang pernah pergi dari nya 8 tahun lalu ternyata adalah orang yang pernah menjadi penerima donor tersebut? Carrier (Mpreg!!)