20. Camping-04 (Final)

237 36 14
                                    

Hehe, up pagi-pagi 💋

Ayo pencet bintang yang ada di pojok bawah yaaaa, biar ga jadi siders 😗

Warn, ini bakalan jadi chap yang lumayan panjang 😋

Yang siders bensinnya abiiis di tengah jalan

Enjoy, and happy reading 🕊️
































"Tolong berhenti menjadi hujan yang rela jatuh bagi mereka yang lebih memilih untuk berteduh."—Karin.






































•••••

Enam pasang kaki itu baru saja sampai di pos berikutnya, Nathan dengan segera melapor pada mereka yang berjaga di pos dua. Ada Pak Hendri dan Bu Lisa di sana.

"Baik, di pos kedua adalah pos fisik. Jadi, fisik kalian akan diuji di sini dengan cara melakukan olahraga-olahraga ringan seperti push up, sit up, squat jump, dan masih banyak olahraga lainnya." Pak Hendri memberi penjelasan singkat tentang apa yang akan dilakukan di pos yang kedua ini.

"Baik, untuk yang pertama adalah push up, masing-masing siswa akan melakukan dua puluh push up dan siswi hanya melakukan lima belas. Ambil posisi push up sekarang." Bu Lisa menjelaskan dengan memberi perintah di akhir penjelasannya.

Maka tanpa bertanya apapun lagi keenam anak itu mengambil posisi push up, Nathan menoleh ke arah Jenandra yang juga sudah mengambil posisi yang sama sepertinya.

Bu Lisa mulai menghitung gerakan push up mereka, begitu hitungan ke lima belas, Karin dan Winda diminta untuk berdiri. Guru cantik itu lantas kembali menghitung sisa empat anak itu.

Hitungan ke dua puluh sudah selesai, keenam anak itu sudah kembali ke posisi berdiri tegak seperti semula. "Selanjutnya adalah squat jump, siswa tiga puluh dan siswi dua puluh lima."

"Ambil posisi squat jump." Pak Hendri bersedekap dada sembari menatap keenam anak seumuran itu.

Dengan segera, anak-anak itu mengambil posisi untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Kali ini Pak Hendri lah yang menghitung jumlah squat jump mereka, begitu hitungan ke dua puluh lima disebut Bu Lisa dengan segera memerintah Karin dan Winda untuk berdiri tegak di posisi mereka.

Jenandra mencak-mencak dalam hatinya, sialan sekali! Kenapa dirinya harus selemah ini? Napasnya terasa sudah pendek sekali.

"Yang ketiga, segera ambil posisi plank." Keenam anak itu kompak menganga, yang benar saja?

"Siswa siswi satu menit."

Heksa tertawa miris di dalam hatinya, ayolah! Waktu akan terasa begitu lama ketika melakukan kegiatan ini. Namun tanpa membantah, mereka semua mengambil posisi plank. "Waktu dimulai."

Dan benar saja, waktu terasa begitu lambat seketika. "Kalau nggak kuat boleh stop, tapi nanti akan ada hukuman yang akan diberikan."

"Jenandra masih kuat?" Bu Lisa bertanya, wanita itu mengangguk singkat ketika Jenandra memberinya jawaban lewat anggukan kecil.

HEY, LOOK AT ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang