02

22K 1.3K 40
                                    

Part 2

Alkairo??

HAPPY READING🙌

*****

Setelah bermain terlebih dahulu dengan temen temen si pemilik tubuh atau yang sekarang juga temanya. Shena sampai di rumah sederhana, namun begitu nyaman. Shena saja sangat betah jika hanya berdiam diri tanpa kemana mana.

Drtt..

Mama is calling you.

Deg

Tak terasa jantung nya berdetak sangat cepat. Memang sedari awal ia terbangun dari dunia aneh ini, ia belum bertemu dengan ibu si pemilik tubuh. karena menurut ingatanya, Sani ibu dari Shena sering lembur sampai tak pulang.

"H_halo Ma," cicit Shena gugup.

"She Mama mau ke Kalimantan, mungkin seminggu Mama di sana. Gapapa kan sayang?"

Deg. suara nya bener bener mirip Mama.

"O_oh iyah Ma, gapapa She ngerti kok."

"Maaf ya sayang, Mama ga lama kok, kalo kerjaan Mama udah selesai Mama langsung pulang."

"Iyah Ma, Mama ga usah khawatir Shena baik baik aja."

"Oh, atau mau Mama suruh Alkairo ke rumah?"

"GAK USAH MA," teriak Shena spontan "Maksud nya masa anak cowo di rumah cewe sih Ma, apalagi cuma berdua kalo di gerebek warga gimana?"

"Loh tumben kamu She, biasanya kamu kesenangan kalo Mama tawarin Alkairo main di rumah."

Ya, Shena memang mencintai Alkairo ketika pertunangan itu terjadi, tepatnya ketika mereka kelas 10. Namun karena sadar diri ia memilih memendam nya sendiri. Karena tau bahwa Alkairo tak menyukai nya, bahkan tak mengangap nya sebagai tunangan.

"Ya kan, ini udah mau magrib Ma, keburu malem ga enak sama tetangga, Shena masih berani kok sendiri."

"Yaudah, udah dulu ya sayang. Mama mau lanjut kerja, kamu kalo ada apa apa bilang aja ke Alkairo."

"Mama." rengek Shena kesal hanya dan di balas kekehan, setelah nya mereka berpamitan ala perempuan.

Setelah sambungan telpon terputus Shena segera melihat foto profil Sani untuk memastikan, dan kebetulan Sani memasangnya. Dan ini memang bener bener ibunya.


*****


Shena tengah asik dengan kegiatan memasak, meski kepala nya saat ini sedang penuh, tapi ia mencoba memikirkan nya nanti, karena cacing cacing di perut nya sudah meronta ronta minta di isi.

Saat di kehidupan pertama nya jika memiliki waktu luang ia sering di gunakan untuk memasak atau mencoba menu menu baru. Apalagi di tik tok sekarang banyak sekali vidio vidio masakan yang menggugah selera.

Tadi setelah membersihkan diri Shena melihat isi kulkas yang ternyata begitu lengkap hingga mood memasak nya semakin meningkat.

Namun karena sudah begitu lapar ia memilih memasak makanan simpel saja. ayam goreng dengan sambal, tak lupa tumis kangkung dan goreng tempe, ya simpel tapi sedikit memakan waktu. Hingga ketukan pintu berhasil membuat Shena berhenti sejenak dari aktifitas nya.

"Siapa ya tamu sore sore gini, ga mungkin juga Mama pulang." Ketukan pintu semakin keras, segera Shena menghampiri.

"Iyah sebentar." teriak Shena.

Ceklek

"Ada ap_ loh Kai?" kaget Shena mendapati kehadiran Alkairo di depan rumah nya, lelaki itu juga masih menggunakan seragam sekolah, yang menandakan lalaki itu belum pulang kerumah.

Tanpa berkata sepatah kata pun Alkairo menyelonong masuk. Tak memperdulikan sang tuan rumah yang entah mengizinkan atau tidak.

"Lo ngapain kesini?" tanya Shena menyusul Alkairo masuk.

"Ga usah sok gatau deh, lo sendiri kan yang ngadu ke nyokap gue, kalo lo lagi sendiri di rumah." semprot Alkairo tajam, tadi ketika ia tengah di luar sang ibu menelepon, menyuruh nya menemani Shena yang sendiri di rumah karena di tinggal ibunya bekerja.

Sudah sering ia kerepotan karena status pertunangan ini, rasa ingin memutuskan namun ini semua kemauan keluarga nya, Alkairo tak bisa apa apa. Apalagi jika menyagkut sang ibu, menurut. Hanya itu yang bisa ia lakukan meski tersiksa.

"Siapa juga yang ngadu, paling juga nyokap gue." kesal Shena dengan kedatangan si arogan Alkairo yang datang datang berlaku seenaknya. Meski kelakuan lelaki itu memang begitu. Tanpa memperdulikan kehadiran Alkairo ia kembali melanjutkan acara memasak nya yang tertunda karena kehadiran Alkairo.

Tolong jangan rusak mood memasak Shena.

Sedangkan Alkairo, mengerutkan kening nya bingung melihat meja makan yang sudah berisi sepiring ayam goreng dan tumis kangkung, sedangkan perempuan itu terlihat tengah mengoreng tempe, dan mengulek sambal.
Apakah benar semua ini perempuan itu yang memasak? Alkairo tau betul Shena itu seperti apa, perempuan manja yang tak bisa apa apa.

"Kalo lo mau pulang aja, ini juga udah sore. ga enak sama tetangga, kita cuma berdua." ucap Shena mengusir secara halus, ia bener bener tak nyaman dengan kehadiran lelaki ini. Ia tak mau berurusan dengan seluruh tokoh penting di novel, Termasuk Alkairo yang ia yakin penyebab terbunuh nya peran si figuran Shena.

Entah kenapa Alkairo merasa aneh, meski ia tak terlalu dekat dengan Shena, tapi ia sadar jika perempuan ini menyukai nya. Meski tak terlalu ketara, ia cukup peka.

Ia juga tau mana perempuan yang tertarik atau tidak.
Tapi perempuan ini terlihat tak peduli, apakah karena sering ia tolak kehadiran nya, membuat perempuan ini menyerah? Kalo Iyah, Alkairo sangat bersyukur.

Karena jujur ia sangat keberatan dengan adanya perjodohan ini. Masalah nya mereka masih terlalu muda, ia juga masih ingin bebas tanpa terikat dengan siapa pun.

Dengan hubungan terpaksa ini tentu sangat menyakiti kedua nya. Bukan?

Alkairo mendudukan pantatnya di kursi meja makan, ia dengan santai mengambil piring, mengisi nya dengan nasi tak lupa mengambil lauk nya yang sudah siap semua.

"Enak banget lo, gue aja yang masak belum nyoba." kesal Shena dengan kelakuan Alkairo.

"Bacot lo, makan aja ribet." Ughh kasar sekali. Dengan santai Alkairo memakan masakan Shena yang entah kenapa begitu enak di lidahnya. Tak menyangka jika perempuan ini pandai memasak.

Shena berdecak, namun tak urung mereka berdua makan dengan khidmat. Untuk sekarang ia membiarkan, tapi tidak untuk nanti.


*****


Guys ayo bantu vote dan komen
Biar author semakin semangat nulis🥰🥰🤍🤍

TRANSMIGRASI?? (TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang