22

16K 905 80
                                    

Part 22

Perasaan yang membingungkan

HAPPY READING

*****

Caffe Himalaya. Shena kembali menginjakan kakinya di Caffe sederhana ini, setelah fakta yang ia dapatkan tentang kehidupan pertamanya, entah kenapa hatinya selalu merasa janggal jika melalui beberapa tempat, seolah ingin memberitahukan sesuatu kepadanya.

semua ingatan dikehidupan pertama kamu akan muncul secara perlahan jika kamu sudah mendekati kasus yang bakal kamu pecahkan.

Mungkinkah karena itu?

Kini Shena membuka buku yang berisikan point point novel SEMESTA UNTUK DUNIA yang plot twistnya ia yang membuat. Shena sedikit menyesal tak mencantumkan kisah Anindya karena ia pikir khusus Anindya sudah berlalu dan tak akan mengusiknya. Tapi ternyata di dunianya dulu ia sendiri yang ingin mencari keadilan.

Shena berusaha mengingat dari awal cerita hingga akhir. Anindya perempuan cantik yang menjabat sebagai ketua OSIS SMA ERLANGA berpacaran dengan Shaka sejak masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS, namun mereka memutuskan untuk backstreet karena Shaka khawatir jika musuhnya menargetkan Anindya yang tanpa ia sadari ternyata adik Anindya sudah bergabung sejak SMP dengan TERRIBILIS yang notabenya musuh gengnya sendiri.

Shaka tak tau karena sejak awal Anindya hanya hidup dengan sang ibu yang sudah bercerai, mereka hidup berdua. Anindya rela bekerja part time untuk membiayai kehidupannya dan sang ibu.

Sampai di mana ketika kelulusan sekolah Anindya dan Shaka hilang secara bersamaan lalu hamil dan bunuh diri?

Tiba tiba Shena merasakan dadanya berdegup kencang, nafasnya memburu. Telinganya berdengung hebat, rasa sesak, takut dan cemas bercampur. Kilasan kilasan memori kembali merasuki pikirannya.

"Ehmm ah."

"Akhhh sakittt, tolohghhh siapapun tologhhhh."

Plak
Bugh

"Berisik bodoh. Emhhhhh jancok nikmat banget ah, gak nyangka gue cewe si Shaka se enak inihh."

"Lepasin aku, tologhhh."

"Shena."

"Astaga Sheni."

"Stt... lo bawa kak Anin, biar gue yang urus tuh cowo."

"Lo serius Sheni?"

"Shena, ayo kita gak ada waktu lagi."

*****


"Ana? Gimana, udah baikan? Sebenarnya kamu kenapa? Kamu sakit?" pertanyaan bertubi tubi yang dilayangkan pria di depannya ini tak Shena hiraukan, fokusnya hanya tentang ingatan yang kembali hadir, dan itu semua begitu mengejutkan jiwa dan mentalnya.

Jiwanya terguncang, fakta fakta baru ia dapatkan yang membuat hati dan pikirannya kacau. Mungkin sebentar lagi Shena akan mendekam di Rumah sakit jiwa.

"Ana, aku mau jelasin semuanya." melihat Shena diam membuat Mahesa yakin bahwa perempuan itu mengizinkannya untuk ia berbicara.

"Dulu aku dikeroyok sama geng yang salah sasaran, aku hampir mati. Tapi untungnya ada bang Hano, aku berutang budi. Gak lama adik perempuannya suka sama aku, karena aku merasa utang budi akhirnya aku nerima dia. Maaf. Sampai sekarang cinta aku tetap buat kamu."

"Oh iyah gimana kabar bang_"

"Woi bro, ngapain lo berduaan di sini? Hayo gue lapor bang Hano nih." ucapan Mahesa terhenti karena kedatangan anggota TERRIBILIS.

Melihat sekitar 20 orang pria dengan jaket bertulisan besar TERRIBILIS membuat Shena yakin jika mereka anggota TERRIBILIS yang katanya geng terkuat.

"Siapa nih, cakep euy."

"Gak usah ganggu, dia temen gue." Mahesa menatap teman temanya tajam.

"Iye elah, tapi bisa kali barter nomor."

"Nomor togel?"

"Asu."

"Eh neng mau ke mana? Ayuk sama abang ngopi dulu." namun Shena tak menghiraukan, kakinya terus melangkah keluar Caffe dengan tergesa gesa. Pikirannya kalut, hanya satu tujuannya, TPU.

Tiba tiba langkahnya terhenti, netranya menangkap dua manusia berbeda jenis tak jauh dari posisinya, lagi lagi perasaannya kembali kacau, rasa tak suka dan tak terima hingap dihatinya.

Apa karena kebenaran yang kembali ia dapatkan membuat perasaannya sensitif? Apa karena ada hal lain?

"Aku tadi denger obrolan kakak dan kak Shena," Nasya meneguk air liurnya susah payah, jantungnya berdegup kencang, rasa senang tak menyangka dan takut bercampur menjadi satu."ternyata kakak temen aku? Aku gak ingat sebenarnya. Tapi bener aku cinta pertama kakak?"

Alkairo menatap Perempuan di depannya dengan tatapan datar, ada keterkejutan dibalik netra hitam yang senantiasa menatap tajam nan dingin ketika berhadapan dengan lawan bicara.

"Itu dulu." ada penekanan disetiap kata yang ia sebutkan. Tatapanya beralih menatap jalanan sepi, enggan menatap bola mata bulat yang kita sudah dibasahi air mata.

"Ta_tapi kenapa kak? Aku cinta kakak sejak kelas 10. Kenapa kakak gak kejar aku? Kakak juga gak suka kak Shena kan? Kak Shena juga gak suka kakak. Plis kak, jangan pikirin orang lain, pikirin diri sendiri." Nasya tau dirinya egois, namun salah kah jika ia ingin memperjuangkan cintanya? Lagi pula pria di depannya ini juga memiliki perasaan yang sama.

"Lo ngerti kata 'dulu'? Sekarang gak ada sedikitpun rasa untuk lo. Cinta gue cuma sebatas cinta monyet dan penasaran, gak lebih. " tekan Alkairo menatap Perempuan di depannya dengan tegas, ia tak mau perempuan ini mengsalah artikan masalalunya, tatapanya beralih menatap lekat seorang perempuan yang berjalan dengan tatapan linglung, entah apalagi yang perempuan itu perbuat.

"Karena hati gue udah penuh sama satu nama, Shena. "

*****

"Lo tuh selalu keras kepala, gue udah bilang berapa kali, pulang gue anter, kenapa lo kabur sampe sejauh ini?" cerocos Alkairo, ia menjalankan motornya pelan agar seimbang dengan langkah pelan Shena.

Shena menatap Alkairo sinis, membayangkan pria itu berduaan dengan masalulunya membuat rasa kesal meningkat.

"Udah beres ngobrol sama my cinta pertama?" Shena sebenarnya tak sadar dengan apa yang ia ucapkan, ia saja kaget dengan apa yang ia dengar dari mulutnya sendiri. Tolong ada apa dengan dirinya ini? Berbeda dengan Alkairo yang terkekeh, ada rasa senang dengan respon yang diberikan perempuan itu. Seolah perempuan itu tengah cemburu.

"Udah, ternyata seru." pancingnya, membuat perempuan seperti Shena cemburu ternyata begitu mengemaskan.

"Y aja."

"Ayo balik, pusing gue punya calon bini kek belut, licin."

"MONYET. "

*****

AYOO GUYS BANTU VOTE DAN KOMEN YAAA 🥰🤍🤍




TRANSMIGRASI?? (TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang