12

18.2K 1.1K 72
                                    

Part 12

Siapa?

HAPPY READING 🙌

*****

"Astaga bisa bisanya kalian ribut cuma gara gara gue, eh kayaknya bukan cuma gue aja sih alasannya, pasti karena ada hal lain juga." kekeh Shena mendengar aduan Melisa tentang kejadian tadi di kantin, karena tak terima ia juga ikut terseret padahal tak ikut ikutan.

"Eitt, kalo gue engga ya, gue 100% bela lo Na, kalo yang onoh ada maksud." ungkap Nadin.

"Apa sih gausah bahas yang gak jelas. Jelas jelas gue bela lo Na, gue gak terima dia bisa bisanya kaya gitu sama lo, andaikan aja gue ada di kejadian, gue bikin dia sama persis kaya lo biar tau rasa. Tadi juga bu Merry pake dateng segala padahal dikit lagi gue patahin tuh kaki." ucap Mila mengebu ngebu.

"Lagian itu emang kecelakaan, gak usah diperpanjang ah." meski Shena sadar Stephanie melakukannya dengan sengaja, entah memang memiliki masalah dengannya atau pun dengan Mila ia tak mau ambil pusing.

"Kamu tuh terlalu santai ya? Padahal lagi ada yang gak suka sama kamu loh."

"Hidup itu di nikmati Mel, jangan dibawa pusing. Suka gak suka itu hak mereka, jangan terlalu ngurus pandangan orang lain. Selagi kita bener yaudah."

Padahal mah gue baru aja nangis sama nih jalan hidup dunia novel. Batin Shena meringis mendengar ucapannya sendiri yang jauh dari kenyataan.

"Eh Na, lo tau gak? Si Dunia juga ruangannya di sebelah tau." beritahu Nadin, menganti topik.

"Hah? Sakit dia?"

"Kemarin malem katanya dia dicegat sama anak anak TERRIBILIS, gatau gimana sih ceritanya karena belum pasti juga, nah pas kita kesini gak sengaja lewat ruangan yang dijaga sama anggota XAQIVER."

Ah kenapa Shena sampai lupa jika alur novel terus berjalan? Termasuk si pemeran utama yang mulai tak aman karena gangguan geng TERRIBILIS. Tapi dipikir pikir Shena juga tak akan bisa ikut campur, ia tak mau menganggu alur novel.

Seingatnya selama alur berjalan hingga tamat sang pemeran utama wanita selalu selamat, hanya gangguan kecil dan mereka masih bisa mengatasi. Apalagi Dunia begitu di lindungi.

Dan apakah Alkairo berada di sini karena menjaga Dunia? Ya tentu saja, memang ia berharap apa?

"Padahal si Dunia belum jadi pacar si Semesta kan? Bisa bisanya udah celaka aja. Ngeri ngeri." ucap Nadin bergidik.

"Resiko sih. "

"Eh Na udah sore nih, kita balik dulu gapapa?" pamit Nadin.

"Ya masa gue larang? Btw tanks, hati hati."

"Yoi."

*****

Baru saja ketiganya keluar dari ruangan Shena, ruangan sebelah terlihat semakin ramai. Jika tadi hanya anggota XAQIVER yang entah anak mana karena seragam yang mereka kenakan berbeda. Sekarang semakin ramai karena adanya anggota inti, yang tak lain ialah Bumi Alkairo Regan dan Erza.

"La." panggil Regan melihat keberadaan Mila.

"Kamu ada di sini juga? Kebetulan, boleh kita bicara?"

"Sorry gue buru buru." dengan cepat Mila menarik kedua temannya untuk segera pergi namun kembali ditahan oleh pria itu.

"Sebentar aja La." pinta Regan dengan melas.

"Heh monyet, mau apa lagi lo hah?! Gak cukup apa bikin temen gue sakit hati gara gara kelakuan brengsek lo?" sembur Nadin menatap Regan dengan permusuhan.

"Tolong jangan ikut campur!! "

"Jangan ikut campur? Heloo dengan lo berurusan sama temen gue, itu berarti lo juga berurusan sama gue!!" ucap Nadin dengan penuh penekanan.

"Nadin udah. Ini di rumah sakit jangan ribut, kamu juga kak_eh Regan ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah kalian, ingat ini rumah sakit." nasihat Mila dengan sedikit canggung, biasanya ia yang mendapatkan ceramah dari Regan, kini terbalik.

"Ayo kita pergi!!" akhirnya Regan membiarkan ketiga gadis cantik itu pergi, benar ini bukan waktu yang pas untuk membahas masalah.

"Hebat banget bro." celetuk Bumi tiba tiba.

"Napa lo?" tanya Erza kepo.

"Ya itu temen lo. Temen si Mila sampe masuk rumah sakit loh karena keganasan cewe barunya si Regan." jelas Bumi, karena tak sengaja mendengar gosip dari warga sekolah tentang Stephanie.

"Hah? Serius? Si Shena?" tanya Regan kaget, karena ia betul betul tak tahu menahu.

"Ya lo pikir aja, ngapain mereka bertiga di sini? Terus udah tiga hari juga kan tuh cewe kagak keliatan."

"Gila ya bang? Cewe kalo udah bucin, ngeri." celetuk Wildan anggota kelas 11 dari sekolah SMA MERPATI.

Sedangkan sang empu yang sedang dibicarakan tak perduli, sibuk dengan pemikirannya sendiri. Padahal ia mendekati Stephanie hanya untuk membuat Mila cemburu.

*****

Seseorang dengan balutan hoodie hitam dipadukan celana jeans dengan warna yang senada, memasuki sebuah ruangan di mana seorang perempuan tertidur dengan pulasnya. Tangan besarnya menarik kursi yang berada di samping ranjang pasien.

Lama memandang wajah yang begitu cantik, meski terlihat begitu pucat, namun tak memudarkan aura kecantikan yang begitu memancar.

Perlahan tangan berurat itu menjulur, hingap di puncak kepala, mengusapnya dengan perlahan.

"Entah kapan rasa ini muncul, yang jelas gue gak suka liat lo lemah kaya gini."

Cup

"Get well soon baby"

*****

Allooo guysss...

Ayooo bantu vote dan komen yaa 🤍🤍🥰🥰

TRANSMIGRASI?? (TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang