08

20K 1.1K 45
                                    

Part 8

Nasya??

HAPPY READING 🙌

*****

"Kalian udah ada dress belum? buat nanti?" saat ini  istirahat tengah berlangsung, ketiga gadis cantik ini tentu ingin mengisi perut yang sudah keroncongan, kemana lagi jika bukan ke kantin? tempat para manusia mengisi perut setelah hampir 4 jam otak bekerja, Anjaii.

"Ulang tahun si Audrey?" tanya Mila, menjawab pertanyaan Nadin.

"Satu minggu lagi kan? Masih lama juga." jawab Shena.

Audrey adalah pentolan sekolah, perempuan yang di kenal begitu nyaris sempurna. Cantik, lembut, pintar dan yang paling penting dari kalangan atas. Tak ada yang tak mengenal Audrey. Sebenarnya Shena tak begitu akrab dengan Audrey, hanya karna Audrey satu organisasi dengan Nadin dan Mila. Ia jadi di undang, padahal ia juga tak terlalu peduli, di undang mau pun tidak. Tak masalah.

"Tetep aja tau, asal lo tau Na, dia itu temennya ribuan, apalagi temen cowoknya beuh mantep mantep lah. Pokoknya kita harus tampil secantik mungkin, siapa tau kita ketemu jodoh." seru Nadin antusias.

"Dih gila lo? Cowo lo mau di kemanain anjir." Speechless Mila

"Ya gapapa dong, sama dia juga belum tentu jodoh." santai Nadin.

"Awas lo gue aduin, nangis." ancam Mila

"Ih lo apan sih, lagian seneng seneng emang gak boleh?"

"Terserah lo deh, giliran si Haru deket cewe lain tantrum lo."

"Ya gaboleh lah, enak aja."

"Eh itu si Melisa kan?" ucapan Shena berhasil menghentikan perdebatan Nadin dan Mila.

"Iyah, kasihan sih liat dia di bully mulu, tapi gimana lagi di temenin aja dia susah." ucap Nadin melihat Melisa yang tengah di bully dengan tatapan perihatin.

"Itu kan adeknya si Bumi ya? Siapa sih?"

"Dunia? ngapain juga dia nolong kalo ujungnya di bully." heran Nadin melihat kedatangan Dunia yang berniat melerai tapi berujung di bully.

Shena terdiam, ia tau scene ini, di mana Melisa yang tengah di bully karena tak sengaja menabrak Gaura. sang Antagonis kedua setelah Amelea. jika Amelea melakukannya dengan begitu cantik tanpa orang tau sifat aslinya seperti apa, dengan istilah manipulatif. berbeda dengan Gaura Antagonis yang begitu keji, membully dengan terang terangan. tak peduli siapa lawan yang ia hadapi yang pasti siapa pun yang mengusiknya harus ia habisi tanpa ampun.

Mungkin di novel pembully an seperti hal biasa, namun melihat secara langsung Shena merasa tak tega. Apalagi melihat Dunia di dorong dengan kasar dan tangan yang di injak, di mana perempuan itu menggunakan sepatu dengan hak yang tajam, satu kata GILA.

"Kalian duluan aja gih, gue mau ke toilet bentar."

"Mau gue temenin Na?" tanya Nadin.

"Gak usah, gue pesen nasi goreng sama es teh ya."

"Yaudah deh, bye jangan lama."

Setelah melihat kepergian kedua temannya, Shena menghampiri tempat tujuannya, yang tentu bukan toilet.

"Berhenti main main Gaura!!" tekan Shena setelah berhasil mendorong Gaura yang tengah menginjak tangan Dunia.

"Wow, ada pahlawan kesiangan lagi nih temen temen." teriak Gaura mengundang kehebohan sekitar. Aneh memang, dari banyaknya manusia di sini tak ada satu pun yang memiliki hati nurani, untuk sekedar menolong salah satu teman yang tengah di bully, ini malah di dukung.

TRANSMIGRASI?? (TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang