16

17.3K 994 66
                                    

Part 16

Kembali terjadi

HAPPY READING 🙌

*****

Menurut Shena ini tak seperti pesta ulang tahun, bagaimana tidak? Tidak ada kado dan kue ulang tahun. Pantas Mila dan Nadin menyuruh untuk tak Membawakan kado karena ini seperti bukan ulang tahun. Lebih tepatnya, acara senang senang anak muda.

Kini mereka hanya duduk di sudut ruangan agar tak terganggu dengan bisingnya musik DJ yang begitu memekang telinga. Bumi Reghina Mila Regan Erza dan Dinda sudah pergi ke dance floor untuk berjoget.

"Kak Al boleh aku nyoba itu?" ucap Nasya menatap minuman yang sedang diminum Alkairo yang tak lain sebuah Wine.

Tanpa basa basi Alkairo menyodorkan sebotol wine yang ia pesan.

"Kak Al, kok dikasih, sih?" protes Dunia kaget.

"Dia yang minta." singkat Alkairo

Shena yang melihatnya mengeleng pelan, mereka tak ada tanda tanda kemajuan kah? Padahal di novel hubungan mereka tak selambat ini, meski Alkairo cuek tetapi tak jarang selalu memperlakukan Nasya dengan manis walau tipis tipis. Itulah mengapa banyak readers yang lebih setuju Alkairo dan Nasya karena mereka sudah baper dengan kapal KaiNa tak lain Kairo dan Nasya.

"Gue ke toilet bentar ya." izin Shena kepada yang lain.


"Mau aku temenin?" tawar Melisa

"Gak usah, bentar kok."

"Kakak tau toiletnya di mana?" tanya Dunia ia takut Shena nyasar.

"Tau, tadi sempet nanya Reghina." setelah melihat angukan Dunia, Shena berlalu. Ia sudah tak tahan.

Setelah mencuci kedua tangannya Shena berniat keluar, namun ketika di belokan tubuhnya menabrak sesuatu yang terasa keras.

Brukk

Shhh

"Sorry _loh? Ana? Kamu Ana kan? Akhirnya aku ketemu kamu Na."

Shena berusaha melepaskan pelukan tiba tiba itu, namun begitu erat.

"Lo siapa hah? Gue gak kenal." teriak Shena marah, ini sama saja dengan tindakan pelecehan bukan?

"Ana? Ini aku Esa. Kamu lupa sama aku? Maafin aku Na, aku tau aku salah aku nyesel tapi tolong jangan kaya gini."

Ana?

Esa?

"Maaf Na kamu terlalu baik, aku gak bisa lanjut hubungan ini."

"Kamu jahat."

"Sekali lagi cinta aku udah gak ada buat kamu, mungkin gak pernah ada. Selama ini aku cuma sayang sama kamu sebagaimana sayang kakak untuk adik perempuan."

"Tolong lupain semua tentang aku. Karena aku udah ada perempuan yang harus aku jaga hatinya biar gak cemburu."

"Isa bagaimana pun caranya aku gak bisa maksain hati aku untuk cinta sama kamu. Karena hati aku hanya milik Sely. Stop cinta sama cowo yang hatinya bukan buat kamu ya. Maaf selama ini aku salah, aku bukan cinta sama kamu, tapi rasa ini. Rasa sayang bagaimana seorang kakak ke adiknya."

Akhhhh

Shena menjambak rambutnya, lagi lagi ingatan ingatan Shena dan Meisya kembali bermunculan layaknya kaset rusak. Kenpa? Kenapa ingatan mereka sama? Ada apa sebenarnya.

"Na? Ana!! Kamu kenapa hei?!" guncangan di bahu tak dihiraukan, kepalanya berdengung dengan kencang, begitu menyakitkan.

"Astaga Shena? Hei lo kenapa? Yang sini cepet!!"

"Ada apa sih yang."

"Dia Shena kan? Iyah bener kok Shena. Heh lo siapa hah? Ngapain lo ganggu temen gue." teriak Reghina menatap lelaki berkemeja Navy itu tajam.

"Bukan urusan kalian, Ana. Kamu kenapa hei. "

"Jangan sentuh gue." teriak Shena menatap lelaki itu tajam.

"Udah lo minggir." dengan kasar Reghina mendorong pria itu sampai hampir terjengkang.

"Shena ini gue Reghina. Ayo gue anter ke anak anak." tak mendapatkan penolakan Reghina segera membawa Shena kembali ke tempat mereka tadi.

"Yang, kamu urus tuh cowo, biar aku yang bawa Shena." Bumi hanya menganguk tanpa menjawab.

"Biar gue yang bawa dia pulang."

"Astaga, lo ngagetin aja." Reghina mengusap dadanya yang berdegup kencang karena kehadiran Alkairo yang tiba tiba.

"Eh, lo mau bawa kemana tuh anak." teriak Reghina melihat Alkairo yang dengan mudah mengendong Shena ala bridal style. Shena tak menolak, tubuhnya begitu lemas tak bertenaga energinya seperti terkuras dengan hebat. Persis dengan kejadian waktu itu.

"Lo ambil tas dia. Sekalian gue titip motor, gue tunggu di depan." menurut, Reghina segera melaksanakan perintah Alkairo, meski begitu banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan tapi ini bukan waktu yang tepat.

Sedangkan Alkairo dengan cepat pergi keluar, menghentikan taksi yang lewat. Cukup lama Alkairo menunggu kehadiran Reghina yang tak lama akhirnya muncul.

"Sorry lama, gue dihadang pertanyaan anak anak." jelas Reghina tanpa di minta.

"Tanks. Bilangin anak anak gue duluan."

"Okei. Lo hati hati, entar siap siap jawab pertanyaan gue."

*****

"Menurut Tante dia mengalami gangguan ketakutan dan kecemasan berlebihan, tapi dia kaya gak ada di sini. Jiwa nya seperti_"

"Maksud tante?" kini Alkairo Sedang duduk di hadapan Raini adik dari sang ibu, Rosa. Raini ini seorang dokter umum, dan sudah memiliki rumah sakit sendiri. Itu mengapa Alkairo memilih membawa Shena kesini, agar tak mengantri.

"Sudahlah, sekarang kamu jangan bikin dia stres dan kecapean, itu bisa memicu tubuhnya kembali drop."

"Tapi dia baik baik aja kan Tan?"

"Dia cuma butuh waktu istirahat yang cukup."

*****

Sebenarnya Shena kenapa?? Ada yang tau???

A

da yang khawatir nichhh😍

Semuanya bakal terungkap di part selanjutnya 😍😍










TRANSMIGRASI?? (TERBIT, TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang