04 - Basecamp

6 1 0
                                    

Setelah selesai berurusan dengan Amel, Aisha dan Yasha mengambil kendaraannya yang terparkir di antar jejeran motor-motor lainnya.

Namun berbeda dari sebelumnya, kali ini Aisha yang membawa motor Sport milik Yasha karena kondisi Yasha tidak memungkinkan untuk mengemudi.

"Lo yakin?" tanya Yasha melihat Aisha menaiki motor itu namun sedikit berjinjit karena motor Yasha bukan untuk ukuran tingginya.

"Lo ngeraguin gue? Udah ayo naik."

Aisha memang pandai mengemudi motor ataupun mobil, karena Juwan selalu mengajarinya sedari dia kecil.

Aisha terbilang tomboy? tidak juga, dia gadis yang normal seperti pada umumnya, namun Juwan ayah angkatnya itu mengajarkan agar tidak menjadi gadis yang lemah. Ya, sosok Juwan sangat mempengaruhi pada ke pribadiannya.

"Gue malu." ucap Yasha.

"Mending malu atau celaka? lo gak mungkin ngendarain motor dengan kondisi kaya gini." sewot Aisha kali ini dia tidak memikirkan gengsi.

"Hmm." Yasha menuruti perintah gadis itu menaiki jok motor belakang.

"Pegangan gue!" perintah Aisha.

Yasha dengan santai langsung memeluk pinggang gadis itu.

Aisha tersentak kaget, "Eh anjir gak gini juga, modus lo." sewot gadis itu melepaskan tangan Yasha yang asal memegangnya.

"Lo yang nyuruh."

"Ck, pegang tas gue maksudnya."

"Hmm."

Brumm

Aisha melajukan motornya dengan hati-hati, ketika di tengah perjalanan dia melihat dari kejauhan, dia sedikit menyipitkan kelopak matanya untuk memastikan apa yang terjadi di ujung jalan sana.

Aisha sontak kaget dia mengerem secara mendadak ternyata jalan yang ingin dia lintasi tertutup karena di penuhi motor berderet seperti motor yang sedang terparkir rapih.

"Sa." panggil Aisha karena sepanjang jalan Yasha bersender di pundaknya.

"Hmm."

"Liat sa!"

Yasha menyipitkan matanya untuk melihat ke arah depan, memastikan apa yang dia lihat.

Yasha langsung tersadar, "Ai, putar balik!" perintahnya.

Aisha menuruti Yasha memutar arah yang di tunjukan, dia menancap gas cukup tinggi, kemudian Aisha melihat dari spion Geng itu kini mengikutinya. Tiba-tiba saja dia hilang fokus mengendarai dan-

Brakkk

Mereka terpental karena motornya dengan sengaja di tabrak oleh seseorang dari arah belakang.

Erlan mengukir senyum penuh kemenangan. Ya, ini adalah ulah mereka Rovedouls.

Erlan yang masih setia duduk di atas motor cafe racer hitamnya, memberi isyarat pada Riki untuk membawa Yasha dan Aisha kedalam mobil yang sudah mereka siapkan.

"Lepasin, lepasin gue!" Aisha berteriak karena kedua lengannya di genggam erat oleh jermian dan Riki.

"Tolong! Tolong!" teriak Aisha sekuat mungkin sampai suaranya sedikit serak.

Berbeda dengan Yasha, cowok itu sudah tidak sadarkan diri. Ntah apa yang mereka lakukan pada Yasha.

"Yasha, sadar Aa!" Aisha sekuat mungkin berteriak untuk menyadarkan Yasha.

Seno dan Rey menyeret tubuh Yasha untuk terduduk di atas motor, Rey mengendarai motor tersebut dan Seno yang menahan tubuh Yasha. Mereka melesat pergi membawanya.

YASHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang