Kini kedua remaja tersebut sedang menikmati hidangan paginya, dengan seragam dan mantel sekolah yang sudah mereka kenakan.
Sedangkan Juwan, pria tua itu sedang melakukan latihan fisik di pagi hari yang cerah, dia ingin menghabiskan waktu cuti dengan hal yang bermanfaat.
Di tengah beraktivitas Juwan tidak sengaja melihat sepeda milik Aisha rusak, rantai sepeda itu terlepas dari tempatnya dan stangnya pun patah.
Kemudian Juwan masuk kedalam rumah mencari Aisha yang sudah menyelesaikan sarapannya, "Nak, sepeda kamu itu kenapa?"
Aisha terkejut dia bingung harus menjawab apa, "Jini rusak pah ...." Jini adalah nama kesayangan sepeda Aisha.
"Kemarin Ais ada sedikit insiden, tapi gak besar kok pah, hanya insiden kecil, lagian Jini juga udah berumur. Udah tua." Aisha dengan gugup menjelaskan, baru kali ini dia berbohong pada orang tuanya.
"Tuanya gak usah ke papah dong."
"Hehehe." Aisha menutup mulutnya terkekeh geli.
"Lalu gimana kamu berangkat sekolah?"
"Ais berangkat sama Yasha pah, gak usah dibuat ribet." saut Yasha.
"Nanti papah belikan motor untuk putri papah." ucap Juwan.
"Pah, sepertinya gak perlu, Ais gak mau ngerepotin papah lagi-"
"Nak kamu kenapa selalu bersikap sungkan? Kami orang tuamu." ucap Dinda masuk ke pembicaraan.
"Bukan gitu mah, Ais mau sama Yasha aja biar aman hehe."
"Dasar, yasudah kalau itu mau kamu, tapi kalau kamu ingin apapun bilang saja ke papah ya."
"Iya pah siap, terimakasih." Aisha menaruh tangannya ke kening seolah melakukan gerakan hormat, lalu tertawa malu.
Sedangkan Yasha tersenyum penuh kemenangan mulai hari ini dia akan bersama selalu Aisha. Karena sebelumnya gadis itu selalu menolak tawaran Yasha untung berangkat bersama, Aisha lebih memilih naik sepedah bututnya.
*****
Sebuah bangunan gedung tinggi dan megah, berwarna dasar putih dengan gerbang yang terbuat dari besi kokoh berwarna hitam. Di atas gerbang, terdapat tulisan Wilson High School dengan huruf berwarna emas.
Wilson High School dimana Aisha dan Yasha bersekolah, sebut saja WHS yang terkenal karena siswa dan siswi nya yang hits, kebanyakan dari mereka dari kalangan berada. Selain terkenal karena siswanya, sekolah ini pun memiliki banyak prestasi. Namun, tidak semua orang bisa menggapai mimpinya di WHS.
Aisha dan Yasha berjalan mewati koridor menuju kelasnya. Ketika di tengah jalan netra Aisha tidak sengaja menangkap seseorang yang pernah dia lihat sebelumnya.
Orang itu adalah Erlan bersama anggotanya, mereka berkumpul di sudut koridor sekolah. Aisha memperhatikan mereka, dia membaca satu persatu huruf yang tertera pada jaket yang mereka kenakan.
Rovedouls? batin Aisha, matanya masih setia mengintai.
Erlan cowok itu menyadari jika Aisha sedang mengintainya, dia membalas tatapan itu dengan sorot tajam.
Aisha menyadari hal itu, dia langsung memutuskan kontak mata dengan Erlan memilih melihat pemandangan kearah lain.
Gue ke gep liatin dia lagi! Duh. batin Aisha gugup
"Lo kenapa?" tanya Yasha yang sedari tadi disamping Aisha.
"Engga, udah ayo cepet." Aisha menarik tangan Yasha menjauhi intaian Rovedouls.
KAMU SEDANG MEMBACA
YASHA [ON GOING]
Fiksi RemajaYasha Juwan, berambisi untuk melindungi adik angkatnya. Bagi Yasha tujuan hidup yang sesungguhnya adalah menjaga dan melindungi gadis pemilik sorot mata teduh itu, dia adalah Aisha Deralia. Awal hidup mereka penuh ketentraman dan kedamaian. Namun, k...