09 - Kejadian Tidak Terduga

3 0 0
                                    

Kini jam istirahat Aisha, Ita, dan Rara mereka makan bersama seperti biasa. Ketiga orang ini selalu bersama-sama jika berada di lingkungan sekolah.

Aisha memakan menu favoritnya yaitu spaghetti, ntah Aisha sangat menyukai menu ini.

"lo gak mual? spaghetti lagi, spaghetti lagi." ucap Rara.

Aisha hanya diam menikmati santapannya.

"Ta lo suka ya sama Yasha?" tanya Rara tiba-tiba membuat Ita tersedak.

"Uhuk, uhuk."

"Minum, minum." Aisha memberikan air putih untuk Ita.

"Sorry, sorry, ya ampun lo jadi tersedak gini." Rara meminta maaf lalu mengelus lengan Ita.

Wajah Ita memerah, "Kenapa lo tiba-tiba banget nanya itu?"

"Ya penasaran aja ... kalau lo beneran suka sama Yasha maafin gue, karena gue selalu comblangin Ais sama Yasha di hadapan lo. Gue gak bermaksud." ucap Rara memanyunkan bibirnya.

"Gak masalah, kalau boleh jujur gue ... suka Yasha dari lama, tapi lo tau sendiri Yasha itu gak gampang dekat sama cewek. Bahkan gue liat cuman Ais yang bisa naklukin Yasha." jawab Ita jujur.

Aisha mendengar hal itu langsung menggenggam punggung tangan Ita, "Ta lo cewek baik, gue dukung lo sama Yasha. Dan perlu lo ingat, gue sama Yasha itu sebatas saudara, lo gak perlu khawatir tentang perasaan lo ke Yasha." ucapnya meyakinkan.

"Gue tau Ai, gue cukup sadar diri. Maaf gue udah jatuh cinta sama Yasha."

"Kenapa lo minta maaf ke gue? gue seneng Ta, kalau Yasha di cintai sama cewek sebaik lo." Aisha tersenyum tulus.

"Ta, tapi lo pernah gak cemburu sama Aisha?" tanya Rara lagi.

Aisha menghembuskan nafas kasar, "Pertanyaan lo benar-benar Ra." dia menggelengkan kepalanya karena pertanyaan gadis itu sangat aneh.

"Ra cemburu itu hal yang selalu ada di hati gue, tapi balik lagi gue gak punya hak untuk itu." jawab Ita.

"Gue cuman takut kita jadi musuhan karena hal ini." ucap Rara.

"Tenang aja Ra, gue gak sechildish itu." Ita menatap mata Rara.

Aisha tersenyum dia bangga dengan jawaban Ita, "Gue suka pemikiran lo Ta." ucapnya.

"Ehem, lo sendiri gimana sama si Asel?" kini giliran Ita yang menyindir Rara.

"Asel?" Rara menaikan satu alisnya.

"Lo suka kan? sama ketos kita yang kaku itu?" tanya Ita.

"Iya gue ngeliat dia kaya pangeran, ganteng banget tuh orang, mirip oppa Korea gue." tanpa ragu Rara menjawab sembari menumpu wajahnya dengan telapak tangan, membayangkan wajah sang Ketua OSIS.

"Lo beneran cegil." Aisha menggidikan bahunya.

"Tapi kenapa susah banget ya dapetin dia." Rara memajukan bibirnya.

"Saingan lu satu sekolah." saut Ita.

"Gapapa yang terpenting gue harus jadi pemenangnya."

Aisha dan Ita tertawa melihat kepercayaan diri dari seorang Rara.

"Lo Ai?" tanya Rara menghentikan tawa mereka berdua.

"Gue?" Aisha terkejut.

"Iya, gue gak pernah denger lo tertarik sama cowok, liat Ai! cowok disini tuh ganteng-ganteng lo gak ada satu pun yang buat hati lo berdebar?"

"Gak ada." Aisha menjawab dengan acuh, dia juga heran kenapa dia tidak pernah jatuh cinta pada seseorang.

"Gak normal lo." saut Rara.

YASHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang