P R O L O G

663 18 0
                                    

📌 Penting

Hanya sekedar info untuk mereka yang masih belum paham dengan cerita transmigrasi.

Cerita transmigrasi adalah cerita yang di mana terdapat adanya perpindahan tubuh/jiwa seseorang ke dalam dunia lain/tubuh orang lain. Berbeda dengan transmigrasi yang biasanya ada didalam pelajaran ya.

Didalam cerita ini, genrenya adalah fantasi atau imajinasi penulis saja. Dan saya tegaskan, ini FIKSI bukan NONFIKSI.

• • •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

• • •

Ini yang pertama untuk saya membuat cerita tentang transmigrasi, jadi mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan.

Please enjoy the story without making it bad.

Happy Reading

🍁🍁🍁

Dengan langkah pelan tapi pasti, seorang perempuan dengan surai rambut keriting menundukkan wajahnya ketika banyaknya orang yang melihat kearahnya dengan tatapan yang sangat ia benci.

Semua orang memandangnya dengan tatapan jijik seakan-akan ia adalah orang yang paling hina diantara semua orang dimuka bumi ini.

Terlahir dengan rupa yang bisa dibilang tidak cantik sangat membuat gadis tersebut menderita. Hari-harinya selalu cacian yang ia dapatkan.

Alifia Laura Kinanti, nama yang bagus bukan? Namun, sayangnya tidak dengan rupanya.

Dengan badan yang gemuk, rambut keriting serta kulit berwarna sawo matang, jangan lupakan penampilannya yang terbilang sangat kuno. Sehari-harinya hanya hoodie dan kulot berwarna coksu yang ia pakai.

Bukan karena Laura tidak bisa berpenampilan keren, hanya saja ekonomi keluarganya tak mendukung.

Laura memiliki satu kakak perempuan yang sangat cantik. Bahkan tak jarang ia sering dibanding-bandingkan dengan kakaknya.

Kedua orang tuanya selalu mementingkan kepentingan kakaknya dibandingkan dengan dirinya. Mungkin mereka menganggap dirinya adalah aib bagi keluarga.

Laura berusia 18 tahun. Ia masih menduduki kelas 3 Sma. Sedangkan kakaknya berusia 20 tahun, yang kini tengah menjalani kuliah S1 kedokteran.

Butuh banyak biaya agar kakaknya masih bisa melanjutkan kuliahnya.

Segala cara dilakukan kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan tak jarang ayah Laura bekerja dari pagi sampai malam pergi ngojek demi mendapatkan uang. Sedangkan, ibu Laura turut membantu ekonomi keluarga dengan berjualan kue keliling sampai malam juga. Tapi, tetap saja itu masih kurang.

Jadi, kedua orang tua Laura memutuskan untuk memberhentikan Laura sekolah dan memilih fokus ke pendidikan kakaknya.

Sakit hati? Kecewa? TENTU SAJA.

Oleh sebab itulah kini Laura berjalan pergi menjauh dari rumahnya setelah mendengar berita yang sangat menyayat hatinya.

"Laura harus berhenti sekolah demi Kakak bisa lanjut kuliah. Lagian buat apa Laura lulus sekolah? Emang ada yang mau memperkerjakan Laura? Sedangkan kerjaan Laura di rumah hanya tidur dan makan. Laura juga enggak pintar kayak Kakak. Mau mengandalkan kecantikan? Laura aja enggak cantik. Jadi, Laura ngalah sama Kakak, ya?"

Kalimat menyakitkan itu keluar dari mulut ayahnya. Mengapa ayahnya bisa setega itu?

"Ibu, orang itu kok jelek banget ya. Apa dia orang gila?" sahut seorang anak kecil dengan menunjuk kearah Laura.

Ibu anak kecil itu pun hanya tersenyum kikuk setelah menyadari jika Laura mendengarnya. Segera mungkin dia menuntun anaknya untuk pergi menjauh.

Laura tersenyum miris. Sama sekali tidak merasa tersinggung akan ucapan anak kecil tadi.

Sudah banyak orang yang mengatakan seperti itu kepadanya. Lagi pula, Laura sadar diri.

"Lau, sapi itu kan makan rumput, kok lo malah makan nasi? Bukannya lo kembarannya sapi, ya?"

"YANG BOHONG MUKANYA JADI KAYAK LAURA."

"Gendut banget sih lo, Lau. Enggak ada niatan diet apa?"

"Lo enggak jijik tah sama muka lo, Lau? Dekil gitu."

"Lo anak pungut ya? Wajah lo beda banget sama Kakak dan orang tua lo."

"Lau? Ada niatan bunuh diri enggak? Gua bantuin deh."

"Gua yakin, sampai tua pun enggak akan ada yang mau sama lo Lau. Jelek gitu."

Kira-kira begitulah ejekan dan hinaan yang Laura dapatkan. Jika ditanya lelah atau tidak, tentu saja jawabannya adalah lelah. Lelah sekali.

Sampai pada akhirnya, satu ide bodoh muncul dibenaknya.

"Apa gua bunuh diri aja, ya? Gua hidup cuman jadi beban bagi keluarga," gumam Laura tersenyum miris.

Bukan hanya sekedar omongan belaka, kini Laura berdiri dilantai paling atas sebuah gedung. Sangat tinggi, sampai-sampai tubuh Laura saja gemetar antara ingin mati ataukah tidak.

Laura termenung begitu lama dipinggir pembatas balkon gedung. Sampai ia tidak sadar bahwa ternyata kerumunan manusia tercipta dibawah.

"ADA YANG MAU BUNUH DIRI, LIHAT DIATAS ITU," teriak heboh orang-orang.

"LAURA, INI IBU NAK. JANGAN LAKUKAN ITU," teriak seorang wanita paruh baya.

Laura tersadarkan dari lamunannya. Itu adalah suara ibunya.

Air mata Laura tiba-tiba saja menetes membasahi kedua pipinya.

"LAURA! DENGARKAN IBU NAK. IBU, AYAH, KAKAK, SAYANG SAMA LAURA. MAAFIN KAMI," teriak ibu Laura lagi menggunakan toak yang diberikan oleh seorang petugas polisi.

Laura tidak bisa mundur. Ini sudah menjadi keputusannya. Bagaimanapun, ini adalah yang terbaik.

"IBU, AYAH, KAKAK. LAURA PERGI. MAAF UDAH JADI BEBAN BAGI KALIAN."

"DIKEHIDUPAN SELANJUTNYA, LAURA BERHARAP KITA TIDAK PERNAH DIPERTEMUKAN LAGI SEBAGAI KELUARGA. LAURA KECEWA DENGAN KALIAN."

Laura berteriak dengan sangat kencang. Lalu, ia terjun bebas dari atas gedung.

Sebelum kedua bola matanya benar-benar tertutup, Laura sempat mendengar teriakan histeris banyak orang. Terutama ibunya.

"LAURA!!"

"Selamat tinggal. Laura benci kalian," lirih Laura pelan sebelum akhirnya kedua bola mata itu benar-benar tertutup.

Tbc

🍁🍁🍁

Hai, terima kasih udah membaca sampai akhir.

Jangan lupa vote dan komen.

Tysm.

😍💋

The Marriage Bond (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang