07 . Ingin Pulang

165 5 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

•  •  •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

•  •  •

Happy Reading

🍁🍁🍁

Setelah berganti pakaian yang awalnya memakai piyama menjadi dress hitam selutut dengan jepitan yang ia sematkan di samping rambutnya, Suci menuruni tangga dengan antusias.

Semua mata orang-orang yang berada di ruang tamu menatap kearahnya.

"Suci, ayo sini mengobrol bersama," ucap Sesil ramah.

Suci tersenyum lalu memilih duduk disamping Sesil. Sekilas ia melirik wajah nenek Kanaka atau Rahas yang menatapnya datar.

"Ibu suka dengan perubahan penampilan kamu, mengagumkan," puji Sesil mengelus lembut pipi mulus Suci.

"Terima kasih, Bu," balas Suci.

"Tidak sopan memakai baju terbuka seperti itu, harusnya pakailah pakaian yang sopan seperti Bianca, dasar tidak memiliki etika berpakaian," sindir Rahas sinis.

"Ibu, jangan seperti itu," tegur Sesil merasa tidak enak hati akan sikap Rahas kepada Suci.

"Nenek, benar apa yang dikatakan oleh Ibu Sesil. Semua orang memiliki hak untuk menentukan atau memilih pakaian yang ingin mereka pakai. Tidak perlu memaksa atau mengaturnya, yang terpenting mereka nyaman memakainya, benarkan?" tanya Bianca menampilkan senyuman manisnya.

Rahas tersenyum sekaligus tersanjung dengan perkataan dan pemikiran yang dimiliki oleh Bianca.

"Kamu benar sekali. Nenek sangat kagum dengan cara berpikir kamu," puji Rahas sedangkan Bianca hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.

"Nenek, apa tujuan nenek datang ke sini? Apakah ada hal penting?" tanya Kanaka setelah sedari tadi hanya diam.

"Tidak ada. Nenek hanya ingin bertemu dengan kamu, hanya itu," jawab Rahas.

"Dan Kana, mengapa kamu bisa pulang bersama dengan Bianca?" tanya Sesil penasaran.

Saat Kanaka hendak menjawab, justru Bianca membuka suaranya duluan.

"Semalam kami menghabiskan waktu bersama, lalu karena terlalu capek dan mungkin Pak Kana kurang istirahat jadi kepalanya pusing dan hampir pingsan, jadi aku membawa Pak Kana pulang ke apartemenku untuk beristirahat sebentar," jawab Bianca.

"Mengapa kamu tidak membawa Kana pulang ke rumahnya?"

"Maaf Ibu Sesil, karena terlalu cemas dan panik, ide itu tidak terpikirkan olehku. Lagi pula itu sudah larut malam, aku tidak berani kalau harus keluar sendirian. Makanya siang ini aku ke sini untuk meminta maaf kepada istri Pak Kana karena telah membuat suaminya menginap satu malam di apartemenku," jawab Bianca.

Suci hanya terdiam di tempatnya. Apakah ia pantas untuk marah? Tapi, niat Bianca baik karena ingin membantu Kanaka.

Entah mengapa juga, Suci merasakan perasaan tak enak dihatinya. Perasaan di mana, rasa-rasanya ia tak suka melihat Bianca berdekatan dengan Kanaka. Mungkin ini adalah perasaan cemburu.

"Tenang saja Bianca. Jauh lebih baik lagi jika kalian berdua segera menikah lalu tidur satu ranjang setiap malam," ceplos Rahas tanpa sadar.

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Tidak ada yang berbicara ataupun menanggapi perkataan Rahas. Semua hanya diam dengan menatap Rahas kaget.

The Marriage Bond (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang