03 . Dia Marah

204 7 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

• • •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

• • •

Happy Reading

🍁🍁🍁

Suci terus berlari tanpa memperhatikan sekitarnya. Saat baru saja ingin turun ke lantai bawah menggunakan tangga, tiba-tiba saja tangannya ditarik kencang oleh seorang pria untuk memasuki lift.

Pria itu menekan tombol yang Suci sendiri tidak mengerti apa yang dia lakukan. Yang ia tahu, mungkin saja dia sedang mengarahkan lift ini ke lantai bawah, mungkin saja. Karena jujur, dikehidupan sebelumnya Suci tidak pernah menaiki lift, dan ini yang pertama baginya.

Setelah mengatur jalannya lift, Kanaka menatap tajam manik mata Suci membuat sang empu merasa kebingungan sekaligus takut.

"Lo sadar dengan semua kesalahan yang lo lakuin hari ini?!" tanya Kanaka dengan raut wajah menahan amarah.

Suci menganggukkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Kanaka.

"Sebutin satu persatu!" sentak Kanaka membuat Suci semakin ketakutan.

"Karena dateng ke kantor lo dengan pakaian seksi," jawab Suci dengan nyali yang menciut.

"Lagi?!"

"Lagi?" tanya Suci bingung.

"Liat penampilan lo sekarang."

Suci menaikan satu alisnya keatas pertanda tak paham dengan perkataan Kanaka. Lalu kepalanya menunduk menelusuri pakaiannya saat ini.

ASTAGA?!

IA MELUPAKANNYA.

PANTAS DARI TADI IA MERASA KEDINGINAN.

TERNYATA SAAT INI IA SEDANG HANYA MEMAKAI BRA DAN CELANA DALAM SAJA.

INI MEMALUKAN.

Suci membeku ditempatnya. Bagaimana bisa ia melupakan tentang hal ini?

Matanya pun beralih menatap wajah Kanaka dengan tatapan memelas. Rasanya ia ingin menangis saat ini, lihatlah bola matanya sudah berkaca-kaca.

"Kana ... t-terus ini gimana? Bentar lagi liftnya kebuka, banyak orang," ucap Suci dengan bibir yang bergetar berusaha tidak menangis.

"Enggak peduli."

Mendengar jawaban Kanaka semakin membuat Suci terisak. Air matanya hampir saja lolos, namun dengan cepat Suci menyekanya. Tangannya pula terulur memegang tangan kekar milik Kanaka lalu menggoyang-goyangkannya layaknya anak kecil tengah merengek.

"Kana ... bantuin ...," rengek Suci dengan bibir mengerucut.

Kanaka menggeram marah. Lalu dengan kasar ia menyentak tangan Suci yang sedari tadi menempel di lengan kekarnya.

Suci yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Kanaka tersentak kaget.

Kanaka berusaha menahan amarahnya yang sudah bergejolak didadanya. Lalu dengan cepat, tangannya membuka kancing kemeja putih yang ia pakai dan memasangkannya ke tubuh Suci dengan kasar.

Jadilah Kanaka yang bertelanjang dada, mengingat jasnya tadi ia berikan kepada Bianca karena perempuan itu meminjamnya dengan alasan jasnya ia pinjamkan kepada Suci.

The Marriage Bond (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang