Chapter 23

412 45 1
                                    




Satu jam kemudian mereka sampai di officetel Sunghoon. Ini pertama kalinya Sunghoon membawa seseorang masuk ke kediamannya.

"Mandilah dulu, kamar mandinya ada di dalam kamar." Sunoo merasa sungkan, ia menggigit bibirnya. "Tidak apa." Akhirnya Sunghoon mengantar Sunoo masuk ke dalam kamar dan membiarkan Sunoo memakai kamar mandi.

Sunghoon mengambil piyama dari dalam lemari kemudian meletakkan ke atas nakas setinggi pinggang di samping pintu. "Kau bisa memakai ini. Ku letakkan di atas lemari." Teriak Sunghoon dibalas iya dari Sunoo yang sudah mandi di dalam sana.

Beberapa menit kemudian Sunoo selesai mandi dan berpakaian, lalu ia keluar kamar melihat Sunghoon duduk di sofa ruang tengah menghadap televisi.

"Umm... ssaem..." Sunghoon berbalik untuk melihat Sunoo di ambang pintu kamar, rambutnya masih basah dan piyama satin berwarna peach itu terlihat kebesaran di badan Sunoo.

Untuk beberapa saat Sunghoon terdiam. Ini pertama kalinya Sunghoon melihat Sunoo memakai piyama, sangat manis membuat tingkat keimutan Sunoo di matanya bertambah.

"Ssaem..." Panggil Sunoo sambil mengusap tengkuknya canggung. Sunghoon tersadar dan menggeser sedikit posisi agar Sunoo dapat duduk di sebelahnya. "Makanlah, maaf aku tidak tahu apa yang kau suka." Di meja kecil depan sofa sudah ada dua piring nasi goreng kimchi yang Sunghoon masak selagi Sunoo mandi.

"Jika kau merasa canggung, kau bisa makan duluan dan aku pergi mandi." Sunoo menggeleng cepat, segera ia duduk di samping Sunghoon. "Terima kasih, dan maaf, aku merepotkan ssaem." Sunghoon tersenyum. "Sama sekali tidak."

Mereka makan ditemani suara dari televisi tanpa adanya percakapan, Sunghoon sibuk berpikir harus bicara apa sementara Sunoo sama bingungnya, selain merasa canggung dan tidak enak, Sunoo sangat takut jika kehadiranya membuat Sunghoon tidak nyaman, terbukti Sunghoon yang sedaritadi hanya diam.

"Bagaimana jika Niki-ssi mencarimu ke rumah?" Pertanyaan Sunghoon membuat Sunoo terdiam beberapa saat sebelum menjawab. "Tidak mungkin, hyung tidak akan berani mendatangi rumahku." Sunghoon berdehem. "Bagaimana jika Niki-ssi membuat berita kehilanganmu di televisi?" Sunoo tertawa akan pertanyaan Sunghoon kali ini. "Tidak mungkin, ssaem."

"Apa yang membuatmu sangat yakin?" Hening lagi, Sunoo lebih memilih menghabiskan sisa makanan di piring kemudian minum sebelum menjawab pertanyaan Sunghoon yang sedaritadi fokus ke televisi. "Abeoji akan sangat marah jika tahu aku hilang, jadi hyung tidak mungkin berani mencari ke rumah, terlebih aboeji tahu jika aku tidak ada di rumah, aku pasti pergi bersama hyung." Sunghoon paham, Niki tidak mungkin ke rumah untuk mencari Sunoo sementara Soon Ho tahu bahwa Sunoo selalu pergi bersama Niki.

Jika berita Sunoo menghilang diketahui Soon Ho, dapat dipastikan posisi Niki sangat tidak bagus. Dan untuk mencari Sunoo, Niki pasti kesusahan karena Sunoo tidak punya teman dekat selain Heeseung, dan tidak mungkin Niki membuat berita pencarian orang secara besar-besaran karena akan didengar oleh Soon Ho.

"Tadi kau bilang punya rencana, boleh ku tahu apa?" Sunghoon menumpuk piring mereka yang sudah habis isinya. "Sangat susah ku jelaskan karena masalahnya panjang." Sunoo mengambil piring dan gelas kotor kemudian berjalan menuju wastafel cuci piring, Sunghoon mengikuti.

"Biarkan aku membantu." Sunoo tidak merespon, tatapannya seketika kosong. "Biarkan aku membantumu." Ulang Sunghoon. Tidak ada balasan bahkan saat Sunoo selesai mencuci piring. "Terima kasih ssaem." Sunoo berdiri menghadap Sunghoon. "Aku akan minta bantuan ssaem saat aku benar-benar perlu bantuan." Sunoo membungkuk.

Perasaan Sunghoon mendadak tidak enak, ia mulai overthinking bahwa ia terlalu mencampuri dan memaksa masuk ke kehidupan Sunoo padahal tidak diminta. "Untuk sekarang ssaem sudah membantuku, terima kasih." Sunoo kembali menegakkan tubuhnya. "Maaf jika kehadiranku membuat ssaem tidak nyaman, tapi inilah bantuan dari ssaem yang sekarang ku butuhkan." Sunoo sadar dengan perubahan wajah Sunghoon sesaat ia menolak bantuan Sunghoon secara tidak langsung tadi.

Into the Dark Side | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang