Chapter 22

409 46 1
                                    

Niki membanting Sunoo setelah mereka masuk ke dalam apartemen.

PLAK

Niki menampar Sunoo sangat keras. Rasa khawatirnya membesar, boneka yang selama ini selalu patuh padanya mulai berani membangkang, Niki tidak ingin berbuat seperti ini tapi harus, untuk memberi Sunoo pelajaran.

"Bunuh saja aku, hyung." Tangan Niki tertahan di udara. "Aku tidak tahu apa yang membuat hyung sangat terobsesi padaku..."

PLAK

Mata Niki memerah dan berair. "...tapi apapun itu... bunuh saja aku hyung..." Niki mencekik leher Sunoo dengan kedua tangannya.

Sunoo meronta, mulutnya terbuka lebar berusaha menghirup udara. Cekikan Niki semakin kuat menekan nadi di leher Sunoo. Wajah Sunoo merah dan kakinya menendang-nendang. "Pikirkan semua yang sudah ku lakukan untukmu sampai sejauh ini, Sunoo-ya." Niki melepaskan cekikannya, Sunoo meraup udara, terengah-engah.

"Aku..." Sunoo batuk keras, Niki masih tidak beralih dari posisinya menduduki dada Sunoo. "... tidak pernah minta bantuan hyung..." Niki terdiam. "Jika saja hyung tidak hadir di hidupku... aku tidak akan seperti ini..."

PLAK

Bibir Sunoo berdarah.

"Maafkan hyung." Niki beralih memeluk Sunoo. "Maaf hyung egois." Sunoo hanya diam, tatapannya kosong. "Hyung tidak akan seperti ini lagi." Niki mencium bibir Sunoo.

"Maafkan aku juga, hyung." Sunoo memeluk kepala Niki.

Sekarang Sunoo paham, selama ini Niki mengontrol dengan memanfaatkan rasa takut Sunoo, Niki hadir seolah jadi pahlawan agar Sunoo bergantung padanya yang padahal, Niki hanya memanfaatkan Sunoo untuk memenuhi kepuasan Niki.

Sebelumnya Sunoo tidak pernah terpikir bahwa Niki juga punya ketakutan jika dirinya menghilang. Niki memang bisa mengontrolnya, namun sekarang Sunoo akan membalikkan keadaan. Berbekal ledger yang Niki gunakan untuk mengancam Soon Ho, Sunoo juga bisa menggunakan itu untuk terbebas dari Niki.

Niki menggendong Sunoo ke kamar dan membaringkannya ke atas ranjang. Niki tidak melakukan apa-apa, hanya memeluk Sunoo yang tidak bereaksi. Perasaan Niki mulai gundah, kekhawatiran mulai memenuhi hatinya. Ia tidak bisa berpikir harus melakukan apa.

Niki mengusap-usap kepala Sunoo dan sesekali menciumnya. Tidak lama kemudian Sunoo tertidur, mungkin karena kelelahan.

Niki meletakkan barang-barang Sunoo ke atas meja. Niki mencari ponsel Sunoo yang mati dan menghidupkannya dan menemukan daya benda itu 80% yang artinya Sunoo berbohong kehabisan baterai.

Niki tertawa kecut, mulai memeriksa seluruh ponsel Sunoo dari kontak hingga pesan dan e-mail yang tidak ditemukan apa-apa selain hal-hal penting untuk menghubungi Heeseung atau dirinya. Di galeri, Niki menemukan screenshot foto dari sebuah akun social media, foto Park Ssaem dengan 24 anak kecil. Alis Niki bertaut, merasa tidak asing dengan lingkungan yang ada di foto itu.

Kemudian Niki teringat saat melihat sosok Sunoo kecil berada di antara anak-anak itu, Park Ssaem, pantas saja Niki merasa tidak asing dengan wajah dan namanya, seolah pernah bertemu entah dimana namun saat itu Niki tidak peduli, rupanya Park Ssaem adalah guru saat Sunoo private ice skating.

Awalnya Niki tidak berpikir macam-macam melihat foto itu hingga kemudian ia menggeser foto selanjutnya ada banyak foto Sunghoon hasil screenshot. Hati Niki panas, kecemburuan kembali memuncak.

Baru Niki akan berbalik tapi Sunoo memukul kepalanya dengan lampu tidur, cukup keras membuat kepala Niki berdarah. Sunoo berlari kemudian mengunci kamar dari luar. Niki berteriak sambil menggedor pintu sementara Sunoo lari keluar apartemen.

Into the Dark Side | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang