[Maaf cerita nya sedikit membingungkan, soalnya yang nulis masih pemula, jangan lupa vote+komen dan follow]
.....
Menceritakan tentang seorang gadis yang selamat dari tragedi pembunuhan berantai dikeluarganya, J...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • •
Deru suara klakson dari ratusan motor sport, memenuhi arena balapan. Malam ini akan diadakan balapan yang diselenggarakan oleh Meteor,untuk menguji kemampuan dari mereka. Balapan tersebut diadakan setiap satu bulan sekali. Semua anggota Meteor hadir malam ini tepat nya di sirkuit chiroptera, sirkuit yang dibuat khusus oleh Meteor. Tak heran jika kehadiran Meteor begitu ditakuti dan disegani oleh semua orang, sampai mereka dijuluki sebagai iblis jalanan.
BRUM
BRUM
BRUM
Sebuah motor sport berwarna hijau berhenti di depan anggota inti Meteor. Seorang cowok kemudian turun dari motor nya.
"Hello everybody. "
"Hello brother."
Cowok itu menyapa satu persatu anggota inti Meteor.
"Gimana bang, liburan nya?" tanya Ardhan.
"Bang Bara keliatan makin cakep aja,"
Cowok yang bernama Bara itu duduk di samping Skala. Ambarawa, salah satu anggota Meteor terdahulu, ia baru saja pulang dari liburan nya dari luar negeri. Dan langsung menuju markas Meteor karena mendapat kabar jika Meteor tengah mengadakan acara.
"Lo belok Kay? "
Pfft....
"Kenapa bang? " tanya Satria.
"Tadi lo muji gua kan? "
"Ye, si anying dipuji malah nguji" ucap Kayaksa.
"Ahahaha.... Becanda bah, aih lo mah baperan! "
Sontak kelima cowok itu tertawa mendengar candaan Bara. Kecuali Skala, laki-laki itu hanya terkekeh kecil setelah itu kembali datar.
"Gue baik, lo pada baik kan? "
"Seperti yang lo lihat bang, kita mah selalu merdeka" jawab Reynald.
Bara menganggukkan kepalanya paham."gue denger-denger, katanya Damian udah bebas? "
"Iya." jawab Skala
"Kok bisa, bukannya dia harus nya di hukum mati? "
"Kita juga bingung gimana cerita nya tuh curut bisa bebas, " timpal Satria.
"Pasti ada orang dalam nya, " ucap Edwind tiba-tiba.
Semua orang langsung menoleh pada Edwind.
"Hmm, lo bener juga wind, gua gak nyangka ternyata lo pinter juga, " kagum Kayaksa.
"Dih, baru nyadar lo! "
"Iyalah, lo kan kulkas. Tapi masih ada yang lebih kulkas dari lo, sih, "
