[Maaf cerita nya sedikit membingungkan, soalnya yang nulis masih pemula, jangan lupa vote+komen dan follow]
.....
Menceritakan tentang seorang gadis yang selamat dari tragedi pembunuhan berantai dikeluarganya, J...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • •
Ketika sebuah cinta berubah menjadi sebuah obsesi, apapun akan dilakukannya untuk menjaga apa yang mereka dapatkan. Tak peduli seperti apa caranya bahkan jika sampai melukai sesuatu yang mereka jaga pun, akan tetap mereka lakukan demi milik nya. Ya, hanya MILIK NYA!
Tak terkecuali Skala, sebuah cinta mengubah segalanya. Cinta yang Skala bangun sejak kecil bersama Nayna kini berubah menjadi obsesi. Termasuk pelarian nya ke Australia dan membawa Nayna kesana. Dua bulan ia menyembunyikan keberadaan Nayna dari semua orang, agar siapa pun tidak ada yang tahu jika Skala mempunyai seorang kekasih.
Setelah kejadian waktu itu, membuat Skala memutuskan untuk membawa Nayna pergi,sebab ia tahu jika Meteor sudah melihatnya menggendong Nayna. Sedangkan untuk kejadian dihotel,Skala hampir saja memperkosa gadis itu jika saja Nayna tidak melempar kepala Skala dengan gelas.
*flashback on.
"Kak hen.... Mphh.. "
Skala langsung membungkam bibir Nayna dengan bibir nya. Ia mencium gadis itu dengan kasar. Meraup bibir Nayna dengan rakus. Skala tidak membiarkan Nayna untuk sekedar bernafas. Ketika Nayna berhasil melepas ciuman nya, Lagi-lagi Skala menciumnya ganas. Skala menggigit bibir bawah Nayna, membuat gadis itu meringis dan sontak membuka mulut nya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu Skala langsung melesatkan lidahnya kedalam mulut Nayna dan bermain disana.
Mengabsen satu persatu gigi Nayna yang tersusun rapi. Menyalurkan emosi nya disana. Saat merasa ada benda asin dalam mulut nya, Skala segera berpindah pada leher Nayna kemudian pada tulang selangka nya. Satu tangan Skala ia gunakan untuk menahan kedua tangan Nayna diatas kepala, sedangkan satu tangannya lagi ia gunakan untuk membuka kancing kemeja Nayna.
Nayna memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir. Rasa sesak didadanya begitu mendominasi, ia kecewa, marah, dan takut. Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Skala dan begitu semua kancing bajunya terlepas, cengkraman Skala juga mulai terlepas. Nayna membuka matanya dan menoleh ke samping, pandangan nya tertuju pada sebuah gelas yang berada di atas meja di samping tempat tidur.
Skala tak kunjung menciumnya, melainkan mengusap perutnya terlebih dahulu. Membuat sensasi aneh di sekujur tubuh Nayna. Laki-laki itu sengaja menggoda nya. Saat Skala kembali meraup bibir nya, Nayna tidak menyiakan kesempatan itu. Sebelah tangannya terulur untuk meraih gelas tersebut. Dan yah berhasil!
Pyarrrr.
Gelas itu pecah ketika berhasil membentur kepala Skala. Pelipis laki-laki itu mengeluarkan darah segar. Skala terdiam dan Nayna langsung mendorong tubuh Skala sekuat tenaga. Tangis Nayna kembali pecah dan Skala menyentuh pelipis nya.
"Kamu jahat, aku benci sama kamu!!"murkanya.
"Kamu egois, kamu gak mau hiks... Dengar penjelasan aku!!! "
