Welcome to DC
•
•
•
•"Hiks"
"Hey,ada orang didalam?" teriak Prasetyo sembari mengarahkan pistolnya ke segala arah. Prasetyo berhenti sejenak memperhatikan sekitarnya. Tidak ada siapa siapa tapi ia tidak salah dengar tadi,ada suara tangisan namun hanya sekilas.
"Komandan"
"Huh! Kau mengagetkanku saja, Toni. Ada apa?" tanya nya pada Toni. Salah satu anggota kepolisian yang juga bertugas bersamanya.
"Sepertinya sudah tidak ada orang di rumah ini komandan, semua anggota rumah ini sudah dievakuasi,"jelasnya.
Prasetyo kembali berpikir sejenak,betul apa yang dikatakan Toni semua korban sudah ditemukan dalam keadaan tewas dan sudah dievakuasi. Tetapi,dirinya masih sedikit penasaran ingin masuk kedalam,toh apa salahnya sekedar mencari tahu.
"Baiklah kalian keluar terlebih dulu nanti aku akan menyusul. "
"Siap komandan."
Toni kemudian pergi terlebih dahulu sementara Prasetyo kembali melanjutkan niatnya. Ia melangkah kan kakinya untuk menyusuri seisi ruangan. Sebuah mansion yang sebelumnya terlihat begitu megah dan mewah kini menjadi berantakan dengan darah dimana mana. Prasetyo berhenti didekat dapur.
"Hiks"
Suara itu,prasetyo menajamkan pendengarannya,langkahnya semakin mendekat kearah dapur. Sepertinya suara itu berasal dari dapur tersebut. Prasetyo semakin mendekat namun tidak ada siapa- siapa, hanya ada sebuah tong sampah berukuran besar yang tengah tergeletak dihadapannya.
"Hiks"
Tidak salah lagi,ada seseorang didalam sana. Namun anehnya suara itu seperti berasal dari tempat sampah tersebut. Dia mendekat sambil mengarahkan pistolnya. Dan hal selanjutnya yang membuat prasetyo membeku ditempatnya adalah seorang bocah perempuan yang tengah menelingkupkan wajahnya dilipatan lututnya sambil menangis. Prasetyo masih terpaku ditempatnya,tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"hiks,jangan bunuh aku....... Hiks,"liriknya sambil menatap Prasetyo ketakutan.
Seluruh tubuh prasetyo terasa mati rasa ia gemetaran menatap bocah perempuan dihadapannya saat ini. Setelah seperkian menit barulah Prasetyo sadar, ia mendekat kemudian menarik bocah itu untuk keluar.
" Hiks jangan........ Jangan bunuh aku"
Tak tega melihatnya, prasetyo lalu mendekapnya erat."Shutt, jangan nangis om tidak akan membunuhmu, om akan melindungi mu, "ucapnya menenangkan bocah itu.
Mendengar ucapan prasetyo, gadis itu tiba-tiba berhenti menangis.
"Benel..?"Prasetyo mengangguk sambil tersenyum.Ia kemudian keluar membawa bocah perempuan itu.
Malam ini tepat pada tanggal dua puluh juni dua ribu sembilan sebuah tragedi pembunuhan berantai terjadi pada keluarga besar Xavier Anderson. Seorang psikopat yang terkenal dengan kekejamannya, semuanya tewas dalam keadaan mengenaskan. Istri, anak, bodyguard, bahkan para lainnya sekalipun.20 juni 2009
By, irawati127
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Couple {Selesai}
أدب المراهقين[Maaf cerita nya sedikit membingungkan, soalnya yang nulis masih pemula, jangan lupa vote+komen dan follow] ..... Menceritakan tentang seorang gadis yang selamat dari tragedi pembunuhan berantai dikeluarganya, J...