Welcome to DC
•
•
•
•Sudah dua hari, dan kondisi Skala sudah mulai membaik. Ya, Walaupun Nayna masih melarang nya untuk keluar rumah. Dan laki-laki itu menurut. Skala justru senang jika Nayna bersikap posesif padanya. Skala turun dari kamarnya dan melihat Nayna yang sedang berkutat di dapur. Aroma masakan gadis itu membuat perut Skala keroncongan.
Grep!
"Eh... Eh! "
Nayna terlonjak kaget ketika Skala tiba-tiba memeluknya dari belakang. Hampir saja, panci yang berisi sop nya tumpah.
"Kamu masak apa, hm? " tanya laki-laki itu tanpa dosa.
"Ihs, hampir aja tumpah! "Omel Nayna sambil menatap Skala tajam. Sementara laki-laki itu hanya terkekeh geli.
"Sana ih, kakak ganggu aja tau! "
Bukannya menurut, Skala justru semakin mengeratkan pelukannya. "Kiss dulu, baru dilepasin. "
"Gak mau. Udah sana minggir! "
Skala tetap dengan posisi nya. Memeluk Nayna dari belakang dan tidak membiarkan gadis itu kemana-mana.
"Ya udah. "
Nayna menghela nafasnya pasrah kemudian meletakkan pancinya dan berbalik mencium pipi Skala.
Muachh..
"Udah kan? "
Skala tertawa kemudian melepaskan pelukannya.
"Kamu udah mendingan? Gak pusing atau mual lagi? Badan nya udah gak panas? " cerocos Nayna, membuat Skala tertawa pelan.
Gadis itu cerewet sekali sekarang dan Skala suka itu.
"Aku udah sehat. "
Nayna mengangguk percaya. Ia kembali melanjutkan aktivitas memasaknya. Nayna melirik Skala yang tengah memerhatikan nya.
"Awas panas, jangan dekat-dekat kompor." peringatnya.
Skala melihat Nayna yang begitu lincah memasak. Ia jadi berinisiatif untuk membantunya.
"Aku mau bantu, "
"Gak usah, kakak duduk aja disana! " ujar Nayna tanpa menoleh pada Skala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Couple {Selesai}
Teen Fiction[Maaf cerita nya sedikit membingungkan, soalnya yang nulis masih pemula, jangan lupa vote+komen dan follow] ..... Menceritakan tentang seorang gadis yang selamat dari tragedi pembunuhan berantai dikeluarganya, J...