"bunga sakura di musim ini sangat indah, kan, (name)" senyum indah terpasang di wajah Satoru dengan sempurna, tangannya mengelus batu nisan yang bertuliskan nama (name) (surname). sebuket bunga dia letakkan di atas kuburan sang kekasih.
seorang anak laki laki datang ke arah ayahnya dengan senyum sambil berbicara kepada kuburan di depannya "mama, lihat! tahun ini aku mendapatkan juara dan mengalahkan Ryan!" senyum tidak luput dari anak itu yang dipandangi oleh ayahnya dengan wajah yang terukir senyum kecil yang sepertinya sedang menahan Isak tangisnya.
"ayah? kenapa ibu tidak menjawab? ayah bilang ibu akan senang jika aku mendapatkan juara" wajah sang anak langsung lesuh ketika tidak mendapatkan respon apapun, pecah sudah isi hati Satoru mendengarnya "mama sangat senang padamu, Kosuke, dia pasti sedang merayakan pesta kecil karna anak kesayangannya mendapatkan juara" elusan di kepala anak itu terasa hangat tetapi jauh di lubuk Satoru dia benar benar sakit saat menyadari perkataan anaknya.
"lalu kenapa mama tidak menjawab ku, ayah?"
"mama hanya sedang tidur, ayo kita pergi, pasti ibu akan terganggu dengan suara kita"
kedipan mata Satoru tampilkan pada anak tunggalnya, mereka berdiri dan berjalan meninggalkan kuburan itu.
🧚🏻💤"hahaha, (name)? apa yang kau lakukan ini benar benar mengejutkanku, kau tau?!" tarikan di telinga diterima oleh Satoru.
"apakah kau tidak lihat jam?! ini bahkan sudah terlambat!"
"aku tauuuuu, sayangkuuuu"
dalam kesunyian malam, Isak tangis terdengar begitu menyakitkan. kenangan terus memutar sampai masa terganti menjadi mundur dan membawanya ke masa lalu tempat awal dia bertemu dengan gadisnya.
"Satoru? apakah kau pingsan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our memories (satoruxreader) ✔️
Fanfiction"ayah? kenapa ibu tidak menjawab? ayah bilang ibu akan senang jika aku mendapatkan juara" wajah sang anak langsung lesuh ketika tidak mendapatkan respon apapun, pecah sudah isi hati Satoru mendengarnya "mama sangat senang padamu, Kosuke, dia pasti s...