"(name), aku takut jika benang kita akan putus suatu hari nanti"
"jangan takut, kita akan mengubah takdir yang terjadi karna..
..sang permata berpihak kepada kita"
***
lelah. itu lah yang dirasakan oleh (name) sekarang. dirinya tidak berhenti berpikir cara apa yang perlu dia lakukan untuk membalikkan bumi seperti semula, belum lagi sang permata yang terjebak dalam pusat energi yang terjadi.
ini sudah seminggu sejak Floryn membawa kabar tentang informasi yang terjadi, Satoru masuk ke dalam kamar asrama (name) dengan wajah tersenyum dan memberi secangkir kopi kepada (name).
"kita bisa sedikit bersantai, semua persiapan sudah aku lakukan" ucap Satoru sambil duduk di samping (name) dan menatap wajahnya gadis itu dengan lekat.
"apakah Yaga sensei sudah tau sedang perkara ini?" pertanyaan (name) dijawab gelengan kepala oleh Satoru. Satoru hanya tersenyum dengan helaan napas kecil yang dia keluarkan. "akan semakin rumit jika kita memberi tau orang lain" balas Satoru
cahaya mulai keluar dari sebuah lubang besar dan terlihat peri, ya! itu Floryn. Dengan wajah tergesa gesa Floryn berkata "CEPAT MASUK! SUDAH TIDAK ADA WAKTU!" (name) dan Satoru saling menatap, tidak tau apa yang ada dibalik lubang itu. tetapi seketika badan (name) terseret masuk ke lubang itu dengan benang merah yang mulai terputus antar gadis itu dan sang pria.
Satoru tercengang kaget, dirinya mulai berusaha untuk masuk ke dalam lubang cahaya itu juga tetapi Floryn menahan sang surai putih. "maaf, sepertinya takdir berkata lain.. semua yang tertulis buku hanya peralihan agar kau bisa terlepas dari (name), tetapi..semua yang dikatakan buku itu benar cuma ini hancur karna kesalahan (name) sendiri."
"kau menipuku?! kembalikan (name) kepadaku, sialan! dia milikku, bawa dia kembali!!" teriak Satoru sambil memberontak dan terus menyerang perisai yang dikeluarkan oleh Floryn.
"APAKAH KAU SAYANG KEPADA KOSUKE, GOJO? DIA ANAKMU KAN? INI SATU SATUNYA JALAN AGAR BUMI BISA KEMBALI" teriak Floryn dengan kuat. "kau harus mengikhlaskan (name), dia sudah mati tetapi kau terus menyeretnya" lanjut Floryn yang membuat air mata Satoru turun dari mata birunya yang indah itu.
"lalu..hikss..jika kau hanya ingin aku mengikhlaskan (name) kenapa kau mengulang waktu? kenapa kau membiarkan benang takdir kami terputus? JELASKAN PADAKU!" hancur sudah perasaan Satoru sekarang, tidak ada lagi hal yang bisa dia harapkan.
raut wajah Floryn kini menjadi sendu. dia segan untuk memberitahu semuanya kepada Satoru yang saat ini keadaannya terlihat sangat mengenaskan untuk dipandang. "(name) dari awal bukan manusia dari dunia ini, kenangan yang kau rasakan saat itu membuat keseimbangan langsung terputus makannya takdir mencoba memutuskan benang merah kalian"
"kau berbohong,kan? katakan ini hanya peralihan yang kau buat sama seperti awal" kata Satoru dengan nada yang bergetar.
***
"kau terlalu lama memandang ponselmu, matamu bisa menjadi sakit!!" teriak seorang wanita tua sambil membuka pintu anak gadisnya dengan kuat.
"(name)! apakah kau mendengarkan ibu?" tanya wanita itu dengan nada yang tinggi. gadis itu hanya diam tak memberi respon sedikit pun. tempelengan kepala dia terima.
"aduh, Satoru, jangan menggangguku" ucap sang gadis tanpa sadar orang yang sedang melihatnya dengan mata tajam. "Satoru?? (name), astaga ya tuhan kenapa anak ini begitu terobsesi dengan karakter anime itu" badan gadis itu langsung membeku dan melihat ke arah samping, matanya melihat dari bawah hingga melihat wajah wanita yang mirip dengannya.
"ibu..." otak (name) terasa pecah sekarang, yang pertama, dia terbangun di kamar ini dengan keadaan memegang ponsel lalu tiba tiba wanita tua ini datang dan bilang bahwa dia adalah ibu (name)
"apakah kau sekarang sudah melupakan ibumu yang tua ini karna karakter anime itu?" sarkas ibunya. "besok sudah mulai masuk sekolah dan setahun kemudian kau sudah lulus sekolah, jadi bergaul sedikit dengan teman teman sekolahmu." ucap ibunya dengan nada kasar meninggalkan (name) di dalam kamar itu. (name) hanya terdiam mencoba memikirkan halusinasi apa yang dia alami. mimpi dalam mimpi? ini terlalu nyata.
ketika melihat ke samping, matanya mengerjap ketika melihat sebuah benang yang terputus berwarna merah yang mulai berubah menjadi warna hitam, karena tidak jelas, gadis itu mengambil kacamatanya dan memakaikannya di matanya.
" tunggu, sialan, ini tidak mungkin, aku harus kembali sekarang kan?"
dengan cepat gadis itu mencoba mengikuti jejak benang merah itu sampai dirinya terbentur oleh dinding, ini seperti jalan buntu yang sangattt aneh.
"kenapa bisa begini. bagaimana dengan Satoru... dan juga Kosuke.."
***
TBC.
gambaran (name) waktu masuk ke dimensi lain (spoiler)
maaf, ceritanya makin belok ya? 😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Our memories (satoruxreader) ✔️
Hayran Kurgu"ayah? kenapa ibu tidak menjawab? ayah bilang ibu akan senang jika aku mendapatkan juara" wajah sang anak langsung lesuh ketika tidak mendapatkan respon apapun, pecah sudah isi hati Satoru mendengarnya "mama sangat senang padamu, Kosuke, dia pasti s...