Chapter 3 : Usaha

90 62 37
                                    

Part telah dihapus
untuk keperluan penerbitan!🙏

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Hujan juga serupa dengan seseorang di masa lalu Erza, yang sampai saat ini kehadirannya masih selalu ia damba dan nyatanya, saat rindu menghampiri, rasanya semenakutkan itu. Dua orang pria itu terlihat sedang berbincang hal penting di sebuah markas tua bekas kediaman kakek Erza. Markas itu seharusnya bisa disebut sebagai markas warisan.

"Mau ngobrol apa, nih? Kayak serius banget," celetuk pria berkaus putih dengan balutan jaket itu.

"Mau minta tips."

Ayman melongo, mendengar celoteh sahabatnya. "Tips?" sahut pria itu sembari menyilangkan kakinya di kursi tua.

Erza mengambil kopi yang tertera di atas meja, lalu meminum kopi buatan Ayman. Rasanya enak sekali. Sahabatnya ini memang jago dalam meracik ramuan kopi. Terlebih lagi kopi hitam. Tak usah diragukan lagi.

"Ya. Tips buat sukses di usia muda."

Mendengar ucapan Erza barusan, sontak pria itu terkejut. Tumben sekali, orang ini bertanya demikian. Salah minum obat atau bagaimana?

"Tapi bisnis ini turun temurun, Za. Emang buat apa, sih, lo minta tips?" tanya pria itu memastikan. Biasanya juga anak ini main game. Ditawari kuliah tidak mau. Ditawarin kerja juga tidak mau. Katanya mau jadi gamer. Toh, sampai sekarang belum terwujud juga.

"Biar cepet dapat duit."

What? Enteng sekali Erza berbicara seperti itu? Ia kira gampang apa?
Lima jari pria jaket biru itu mendarat sempurna di kening Erza. Dari telapak tangan hingga berbalik ke punggung tangan. Jujur, Ayman teramat bingung memperhatikan sang sahabat.
Gerak-geriknya juga tak seperti biasanya. Ada apa dengan Erza?

"Iya, gue tau. Alasan yang lebih logis ada, gak?" Ayman menarik napas sejenak, kemudian kembali mengeluarkannya. "Emang lo mau buka usaha apa, Bro?" sambung pria itu.

"Usaha apapun boleh deh, asal halal."

Loveless, Siapa Takut? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang