04.00

1.6K 157 2
                                    

Sudah dua Minggu ini Darren terus menemui Irene dan juga Deon, Deon pun juga sudah mulai menerima kembali Darren dan dua Minggu pula Darren tidak pulang ke rumah untuk sekedar melihat keadaan Haikal.

"Kau akan makan malam di sini?"

"Tentu saja bila kamu mengizinkan"

Irene mengangguk "Deon akan pulang lebih awal malam ini"

"Dia tumbuh dengan baik bersama mu, kau ibu yang baik"

"Tidak mudah saat di awal, tapi kita berhasil melaluinya"

"Maafkan ku Irene" Darren menunduk menyesal.

Irene ambil tangan Darren dan ia genggam "Ayo mulai dari awal lagi" Senyum tulus terpatri di wajah Irene.

"Terimakasih Irene sudah memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, aku berjanji padamu aku tak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya"

Darren bawa Irene kepelukannya dan Irene pun membalas pelukan Darren.
Dalam pelukan itu Darren dan Irene saling beradu tatap hingga tanpa sadar Darren memajukan wajahnya mendekati wajah Irene yang sedang menutup matanya. Hampir saja bibir mereka bersatu tetapi suara dehaman seseorang membuyarkan pasangan itu.

Melihat siapa yang datang mereka buru buru melepaskan pelukan mereka dan salah tingkah di buatnya.

"Eohh.. Deon, k-kau sudah pulang nak?" Seketika atmosfer ruangan berubah menjadi canggung dengan Deon yang melihat sidik kedua orang tuanya.

"Kalian sedang apa?"

Sekarang Irene dan Darren merasa mereka telah tertangkap basah karena melakukan tindakan tidak senonoh.

"K-kami? Kenapa?" Darren gelagapan.

Melihat muka kedua orang tua nya pucat pasi membuat tawa Deon mengudara.

"Kenapa muka kalian seperti itu? haha"

Darren dan Irene hanya tertawa canggung menanggapi Deon.

Lalu Deon mulai mendekati Darren mungkin hanya berjarak satu jengkal tangan bila di ukur dan itu membuat Darren menahan nafas nya takut anaknya marah karna perbuatannya.

"Minimal halal in dulu dong biar bisa cium mama Deon" Setelah mengatakan itu Deon langsung menuju kamar nya.

Darren dan Irene melihat kepergian Deon dengan menghembuskan nafas lalu mereka berpandangan satu sama lain lalu mereka menertawai tindakan bodohnya tadi.



Semenjak di mana Gavin membantu Haikal dari Haris dan antek antek nya mereka sudah tidak merudung Haikal lagi walaupun perlakuan kasar dan juga kata kata menyakitkan darinya dan teman teman yang lain sesekali masih ada bila tak ada Gavin, Haikal sudah bersyukur karena tidak ada yang menyakiti fisiknya apa lagi sudah dua Minggu ini Darren tidak pulang ke rumah membuat badannya sedikit bisa di istirahatkan.

Semenjak itu di mana ada Haikal pasti dari kejauhan ada Gavin yang memperhatikan.

Orang tua Gavin adalah salah satu investor terbesar di SMA Rajawali, Gavin sendiri adalah kapten basket SMA tersebut. Membuat dia di segan ni oleh anak anak SMA rajawali apalagi dengan wajah rupawan nya yang membuat siswi siswi tergila gila dengan tampang nya.

Saat sedang santai menikmati makanannya di kantin tiba tiba ada seseorang siswa yang lari panik kearahnya.

"Hahhh V-vin hahhh hahhh it-tuu annuu"

Gavin masih sentiasa menunggu kelanjutan dari siswa tersebut dengan was was.

"Hahhh Haikall di di bawa Haris"

Enervate | Doyoung & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang