00.00

2.5K 172 3
                                    

- 4 Years Latter -

Seperti biasa seperti pagi pagi sebelum nya Haikal bangun dari tempat tidur nya dan mulai bersiap untuk sekolah.

Sepi.

Itu yang di dapat setelah dia menapakkan kaki di ujung tangga terakhir hanya ada Bi Dimar yang sedang menyiapkan sarapan untuk Tuan muda nya.

Di mana Darren?

Papa nya itu pasti sudah berangkat ke kantor.. atau.. tidak pulang sama sekali? Haikal tidak tahu.

Di meja makan sudah ada Roti panggang dan susu vanila kesukaan Haikal yang pastinya di siapkan oleh Bi Dimar. Pembantu itu adalah pengasuh Haikal dan Deon dari kecil hingga sekarang, ohh mungkin hanya Haikal karena anak majikannya yang satunya sudah tidak di sini.

"Selamat pagi Den, ini Roti panggang dan susu nya sudah siap" Sapa Bi Dimar.

"Pagi, terimakasih Bi"
Haikal mulai memakan Roti panggang dang susu nya dengan tenang.

"Bi.."

"Iyaa den? Ada yang bisa bibi bantu?" Tanya Bibi Dimar.

"Papa di mana?"

"Tuan Darren semalam tidak pulang, beliau ada urusan di Medan beberapa hari" Jelas Bibi Dimar.

Mendengar itu Haikal hanya tersenyum kecut. Sudah seminggu ini dia tidak melihat Papa nya sama sekali. Biasanya Haikal akan melihat Papa nya berangkat kerja dengan jas kebanggaannya bersama Pak Rico yang berada di belakangnya. Pak Rico adalah Asisten serta Supir pribadi Darren jadi di manapun Darren berapa pasti ada Rico di sekitarnya.

"Haikal berangkat dulu Bi"

"Ini bekalnya den, jangan lupa di makan" Ucap Bibi Dimar.

Haikal mengangguk sambil menerima bekal dari Bibi Dimar dan memasukannya kedalam Tas.

"Hati hati Den"

Bibi Dimar itu sudah Haikal anggap sebagai Ibu nya sendiri begitupun sebaliknya. Semenjak di tinggalkan oleh Irene Haikal menjadi anak yang pendiam, jarang mengutarakan suara hati nya karena ketegasan seorang Darren.

Dulu Darren adalah Papa yang penyayang, lembut, pengertian, tidak pernah menuntut kepada Istri dan anak anak nya, tidak gila kerja, selalu menyempatkan diri berkumpul dengan keluarga.

Tetapi setelah berpisah dengan Irene Darren berubah menjadi Tegas, suka menuntut, bersumbu pendek, suka membentak, kasar, Maniak kerja. Sakit hati nya terhadap Irene Darren limpahkan kepada Haikal. Tak jarang Haikal mendapatkan perlakuan kasar dari Darren karena kesalahan kecil bahkan Darren sering bermain fisik dengan Haikal membuat Haikal menjadi pribadi yang Pendiam, tertutup, tidak pernah mengutarakan keinginannya karena seluruh hidupnya di atur sedemikian rupa oleh Darren.

Bibi Dimar pengasuh Haikal dan Suami nya Pak Surya selaku supir pribadi Haikal adalah saksi bagaimana suka duka keluarga ini berlaku. Bibi Dimar dan Pak Surya sudah bekerja dengan keluarga Vincent dari sebelum adanya Deon dan Haikal jadi mereka tau bagaimana pasang surutnya keluarga majikannya itu.

Haikal sudah berada di Sekolahnya. Dia di atar oleh Pak Surya.

Haikal mulai berjalan melewati koridor dengan Aerphone menyumpal di kedua telinga nya. Haikal berjalan menunduk menghindari tatapan tatapan teman teman sekolah nya yang Haikal yakin mereka memberikan tatapan sinis bak ingin membunuh.

Kasus bullying di sekolah ini sangat tinggi, mau di kalangan bawa atau kalangan atas sekalipun bila kau tidak bergaul dan membuat circle kuat kau akan menjadi santapan empuk bagi mereka yang berotak dangkal. Anehnya sekolahan itu tetap berjaya sampai sekarang bahkan menjadi sekolah terfavorit 5 tahun berturut turut. Seluruh guru maupun pekerja di sekolahan itu tutup mata dan tutup telinga bila mengetahui terdapat pembullyan di sekolah tersebut mereka tidak mementingkan keadilan, mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka yang berharga dari pada mementingkan keadilan membuat pekerjaan dengan gaji besar hilang begitu saja.

Enervate | Doyoung & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang