05.00

1.8K 170 2
                                    

"Haikal gimana? Udah hampir sebulan kamu di sini, apa Haikal baik baik saja kamu tinggal sendiri?"

"Dia baik Irene, jangan khawatir"

Selalu seperti itu, bila Irene menanyakan soal Haikal pasti Darren menjawabnya dengan ogah ogahan itu yang membuat Irene tidak tenang semenjak Darren menemuinya.

Apa Haikal baik baik saja? Apa dia tumbuh dengan baik? Apa Darren merawatnya dengan kasih sayang? Pertanyaan pertanyaan itu selalu muncul setiap dia merindukan anak Bungsunya itu.

Jujur dia sangat merindukannya tetapi ia takut Haikal membencinya karena dia telah meninggalkannya dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

"Mas, apa kamu sudah memberitahukan rencana kita kepada Haikal?"

"Irene.. itu semua biar menjadi urusanku, kamu tenang saja semua akan baik baik saja dan Minggu ini aku akan pulang untuk membicarakan ini pada Haikal"

"Apa Haikal membeciku?"

"Mana mungkin dia membencimu"

"Aku hanya khawatir"

"Tak perlu di pikirkan"

Irene hanya mengangguk menjawabi.



"Haikal"

Ruang makan yang sebelum nya sunyi dan hanya di isi dengan dentingan sendok di buyarkan oleh panggilan dari Darren.

Ya, Darren sudah pulang dua hari yang lalu sesuai perkataannya tempo hari kepada Irene.

"Ya pa?" Jawab Haikal masih menunduk tidak berani menatap Darren.

"Sebulan ini Papa membebaskanmu dan banyak sekali laporan laporan mulai dari perkelahian mu hinggal nilai nilai mu yang menurun"

Haikal meneguk ludahnya dengan kasar, keringat dingin mulai bercucuran di dahi nya, tangannya gemetar mendengar tuturan Darren.

"Apa kau ingin jadi Jagoan Haikal? Apa kau sudah mulai liar Karna papa tidak mengawasimu?"

Sebenarnya suara Darren masih di tahap normal dan masih terdengar lembut tetapi tidak menurut Haikal, suara Darren seperti mengintimidasinya.

"T-tidak pa" Lirih Haikal.

"Lalu kenapa papa mendapat laporan bila kau berkelahi di sekolah?"

Haikal hanya menggeleng lemah.

"Bagaimana dengan nilaimu? NILAI MU TURUN SANGAT DRASTIS HAIKAL!! DI MANA SAJA KAU SAMA PAPA TIDAK ADA?? APA KAU MELEWATKAN JAM BELAJARMU DAN MALAH BERKELAHI TIDAK JELAS HAHHH!!!"

Awalnya suara Darren masih lembut tapi lama lama Darren semakin menaikan suaranya hingga terdengar seperti bentakan.

"Ha-Haikal belajar pa, kepala Haikal pusingg, Ha-Haikal Ha-Haikal be-belajar" Jawab Haikal mulai semakin ketakutan.

"Masuk ke ruangan saya sekarang"

Darren beranjak dari duduk nya menuju ruang kerjanya.

Haikal panik tanpa sadar dia menggigiti kuku nya sambil berjalan pelan menuju ruangan Darren.

"Ha-Haikal masuk"

Haikal berdiri di hadapan Darren yang duduk di tempat kerjanya menatapnya tajam seakan ingin membunuhnya.

Darren menghampiri Haikal yang masih menunduk dan mendorong dorong jidat Haikal menggunakan jari nya seirama dengan perkataannya.

"Ja.ngan.mem.bu.at.sa.ya.ma.lu!!"

"JANGAN MEMBUAT SAYA MALU HAIKAL!!"

Haikal hanya diam menatap lantai yang ntah kenapa lebih menarik dari pada melihat Papa nya.

Enervate | Doyoung & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang