You Or Him

Chapter 1

                                      

Hallo gayss!!!

Selamat datang di cerita pertamanya Akuu.

Ini 100% hasil otak aku yaa
Engga duplikat sama sekali
Kalo ada sedikit kesamaan dengan cerita lain
Mungkin cuma kebetulan.

Awalnya ragu buat bikin cerita kayak gini, tapi
Gak ada salahnya kan ya buat nyoba.

Lebih baik mencoba daripada diam
Dalam rasa penasaran.
Bukan begitu??😎

Semoga kalian  pada suka.
           
-
-
-
-

✨Happy Reading✨

-
-
-
-
                                 
  

"Pokoknya, papa mau kamu kuliah di universitas favorit!"

"Tapi aku mau nya di universitas xxxxx, Pah."

"Gak ada penolakan! Dan papa gak mau tau kmu harus ngambil jurusan arsitektur." Tegasnya

"HA? ARSITEKTUR?!, aku gak salah denger kan pah?" Sontak lauren kaget.

"Kenapa, hm? Mau nolak lagi?"

"Tapi pah, aku aja gak pinter di bidang matematika, bahkan benci."

"Kan kamu menguasai bidang seni"

"Lauren cuma hobi seni musik sama lukis pah, mana bisa gambar desain perancangan pembangunan yg rumit banget dan pasti nya selalu di dasarkan rumus matematika." Ucapku cepat agar tidak terpotong oleh papa

"Ditambah universitas favorit itu jauh banget pah, bahkan beda pulau!" Tambahku.

"Papa akan sewakan Villa dan bekali mobil baru buat kamu kuliah disana"

"Tapi pah ak..." Seketika ucapan ku terhenti saat papa bicara dengan sangat tegas

"Gak ada tapi²an. Nurut sama papa atau gak kuliah sama sekali!" Berdiri dari duduk nya dan pergi berjalan ke lantai atas meninggalkanku dan mama yg sedari tadi memperhatikan perdebatan kami di sofa.

"Mama tau ini berat bagi kamu sayang, tapi kamu jangan berkecil hati ya, nak. Papa mu emang gak bisa dibantah sedikit pun, tapi itu juga demi kebaikan kamu kok" mendekatkan diri dan memelukku.

Memang benar, papa memaksa ku untuk masuk ke universitas favorit bukan tanpa alasan, melainkan papa pernah menjadi dosen disana dan ya, Dosen arsitektur. Sebelum papa sibuk dengan saham bisnis nya yang melesat hingga ke luar negeri seperti sekarang. Papa kenal betul dengan para dosen disana, sampai sudah menitipkan nama anak semata wayangnya yang akan kuliah disana, padahal aku saja masih sekolah. Hm, terkesan rempong ya.

**********

*Flashback*

Di kursi sebuah taman.

"Sayang, kamu bentar lagi lulus, janji ya bakal se kampus sama chello?"  Ucap Archello seraya menautkan tangannya dengan tanganku dan menatap ku intens.

"Iya, aku kan udah janji sama kamu. tenang aja, kalo bisa aku bakalan ambil jurusan yg sama kayak kmu" menatap balik dan tersenyum meyakinkan.

"Umm, kedokteran?"

"Iya, biar nanti bisa saling nyembuhin"

Archello tertawa kecil dan menyubit hidung ku gemas.

"Rasanya gak sabar banget bakalan se kampus sama kucingku yg satu ini, semangat ngampus chello bakal naik drastis nih, berangkat jam 5 subuh pun gak masalah kalo sama kamu. Hehe"