Mengikuti seorang gadis remaja bernama Lauren yang hidup dibawah tekanan seorang ayah yang tegas, bahkan ketika pertama kalinya ia memulai hubungan asmara dengan seseorang bernama Archello, dengan terpaksa harus memutuskan hubungannya demi menjadi s...
"Gue sampe sekarang suka pengen ketawa sendiri tiap keinget seblak ceker hahahha" Ucap Zea tertawa terbahak-bahak.
"Sama anjir bisa-bisanya si Lily"
Mereka tidak henti²nya menertawakan kerandoman Lily saat di kafe waktu itu, kecuali Lauren yang hanya terdiam merasa tidak nyaman dengan keberadaan Rey dengan Sherin di meja sampingnya.
"Sayang sini aku suapin" ucap Sherin mengarahkan sendoknya ke arah Rey
"gausah sayang Aku bisa sendiri kok" balas Rey seraya menepis pelan tangan Sherin
"Ih kok gitu sihh, cepetan aaaa"
Rey membuka mulutnya dan menerima suapan dari Sherin.
"Lucu bangett siih kamu, ayo sekarang giliran kamu yang nyuapin aku, aaaa" ucap Sherin manja seraya membuka mulutnya.
Lauren merasa bergidik melihat tingkah mereka berdua.
"Guys, gue mau ke kelas duluan ya" Ucap Lauren lalu berdiri
"Rusuh amat sih, abisin dulu makanannya" sahut Zea
"Gue udah kenyang" balas Lauren lalu pergi meninggalkan kantin
Tak lama setelah itu.
Rey "Sayang aku ke toilet dulu ya, bentar"
Sherin "Yaudah gih, Jangan lama-lama ya"
Rey berbohong pada Sherin, nyatanya ia pergi untuk menyusul Lauren, hingga sampai di koridor ia berhasil menemukan Lauren
Tanpa basa basi ia langsung menahan tangan Lauren dari belakang, sontak Lauren menoleh ke belakang dan menepisnya dengan kasar setelah tahu bahwa itu adalah Rey.
"Ren tunggu dulu, gue mau ngomong sama lo" mohon Rey seraya berjalan membuntuti Lauren.
"Ren, gue minta maaf sama lo"
"Ren please maafin gue, maafin Sherin juga atas kejadian waktu itu"
Mendengar itu Lauren menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah Rey.
Rey "Gue tau semuanya kok, Ren"
"Syukur kalo Lo tau"
"Lebih bagus lagi kalo Lo tau bahwa semuanya adalah salah Lo, semuanya gegara Lo!!" Tambah Lauren dengan nada tinggi.
"Gue tau, gue yang salah, makanya gue minta maaf, Ren"
"permintaan maaf dari Lo itu gak ngaruh sama sekali buat semua yang udah terjadi sama gue, mulai sekarang jauhin gue. gue udah muak liat muka Lo" Ucap Lauren lalu kembali berjalan.
"Ren, gak bisa gitu ren"
"Ren gue mohon" ucap Rey kembali menahan tangan Lauren
"Lepasin gue!!" Berontak Lauren tapi Rey masih tidak melepas tangannya.
*PLAKK!!* Satu pukulan mendarat di punggung Rey dari belakang dan itu adalah pukulan Rayna, disusul dengan Zea yang menjewer telinga Rey
"Lepasin dia!!" Teriak Zea di telinga Rey yang masih dijewernya.
Rey terpekik dan melepaskan tangannya
"Aduuh! Galak banget sih Lo pada" ucap Rey seraya memegangi telinganya.
"Hay guys" teriak Lily dari kejauhan sembari berlari kecil dan membawa 2 corndog di kedua tangannya.
"ihh telinga kak Rey kenapa merah gitu?" Ucap Lily dengan mulut penuh.
"Digigit nyamuk" balas Rey
"Ouuhhh" ucap Lily lalu menelan makanannya dan bersendawa keras.
"Ah kenyang banget, kak Rey mau?"
Rey hanya membalas dengan gelengan kepala
"Yang jelas dong mau engga"
"Enggaaaaa" *Hap* Lily berhasil memasukkan corndog nya ke mulut Rey sampai Rey hampir tersedak.
"HAHAHAHA RASAIN" Ucap Zea, mereka tertawa terbahak-bahak dan pergi meninggalkan Rey.
~ ~ ~
Malam harinya mereka berkumpul di villa Lauren dan akan menginap, sebelum tidur mereka menonton film horor dengan lampu yang dimatikan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ditengah-tengah menonton film Saat semuanya tengah ketakutan tiba tiba saja terdengar suara pintu disana terbuka
"AAAAAAA" "SETAAAN" mereka berteriak seraya mendekatkan diri satu sama lain
"Rayna ambil sapu cepet kita pukul hantu nya cepetan!!" Seru Zea. meski sama sama panik, dengan sigap Rayna mengambil sapu yang ada di sudut ruangan
Lily yang ketakutan setengah mati memberanikan diri menoleh ke arah pintu yang terbuka.
"GUYS HANTU NYA ADA DUAA!!!"
Mendengar ucapan Lily mereka semakin berteriak ketakutan dan memejamkan mata, tiba-tiba lampu disana menyala dan mereka kembali membuka mata lalu menoleh kearah pintu.
"Mama, papa!" Ucap Lauren dengan sumringah dan langsung berlari menghampiri dua orang yang telah membuka pintu itu, ia merentangkan tangan memeluk kedua nya.