bab 5

4.7K 185 2
                                    

Ceklek

Suara pintu terbuka berasal dari arah kamar mandi. Terlihat seseorang keluar dari kamar mandi dengan air yang masih membasahi wajahnya dan rambut yang masih basah.

Ya, Rony telah menidurkan adiknya pada saat bangun tadi, dan adiknya gagal untuk masuk ke sebuah tempat. Sampai akhirnya Rony harus menidurkan nya dan sekalian mandi dikarenakan ia belum mandi sejak sore tadi.

Di atas tempat tidur terlihat seseorang yang tertidur dibalik selimut. Sepertinya dia lelah karena seharian harus bernegosiasi dengan beberapa orang agar masalah yang ia hadapi selesai.

Rony menghampiri Salma yang tertidur nyenyak di balik selimut. Ia pun masuk ke dalam selimut menutupi seluruh badannya dan memeluk Salma dari belakang. Tidak lupa, Rony mencari sesuatu yang kenyal yang satu jam kebelakang menjadi mainan favoritnya. Setelah menemukan mainannya, Rony menyimpan tangannya di atas mainannya, sedikit meremas tak sampai pemiliknya bangun. Rony pun akhirnya ikut terlelap mengikuti Salma yang sudah sampai ke alam mimpinya.

––––––
Waktu telah menunjukan pukul 05.00 pagi. Tidur Salma juga sedikit terusik. Ia merasa ada sesuatu yang berat di atas perutnya dan ternyata itu adalah tangan dari talentnya. Oh bukan, talentnya sekarang sudah berganti status menjadi kekasihnya.

Salma membalik tubuhnya menghadap ke arah kekasihnya. Salma memandangi wajah Rony yang begitu indah dan rapi. Pantas saja, banyak sekali cegil-cegil di luar sana yang mengagumi ketampanan nya. Terbukti. Dengan jarak yang sangat dekat, atau bahkan tidak ada jarak. Rony begitu tampan. Kekasihnya pasti beruntung mendapatkan sosok Rony yang sangat baik hati, lembut, dan juga tampan.

Tunggu. Kekasihnya? Bukankah ia sendiri kekasih dari artis besar, artis yang sangat terkenal. Dirinya sendiri. Bagaimana Salma lupa bahwa ia sudah menjadi kekasih Arsenio Rony Mahendra. Berarti ia sudah beruntung telah menjadi kekasih Rony.

Klo Salma ga mau mengakui sebagai kekasih Rony, biar author saja yang menjadi kekasihnya. Hahaha

Salma masih setia memandangi setiap inchi wajah Rony. Mata yang jika terbuka sangat teduh, ditambah dengan bulu matanya yang sedikit lebat. Hidung yang mancung. Bibir tipisnya yang manis. Dari mana Salma tau rasa dari bibir Rony.

Ohiya lupa, mereka kan sudah berciuman sebelum Salma tidur. Dan rahang yang tegas. Terlihat sempurna bukan. Masya Allah sekali manusia ini.

Salma mengusap wajah Rony dengan jari telunjuk lentiknya itu. Dari atas dahi, melewati hidung mancungnya nya dan berakhir ke bibir tipisnya. Jari telunjuk Salma tepat di atas bibir Rony. Pikirannya pun sudah kemana-mana. Ia teringat kejadian pada saat Rony tiba-tiba datang menemuinya.

Tanpa sadar, jari telunjuk Salma masuk ke dalam mulut Rony. Yaa, sebenernya Rony sudah bangun dari tadi bahkan ia sudah melaksanakan kewajibannya dan kembali tidur sambil memeluk Salma seperti semula.

Rony tidak ingin merusak mood Salma yang sedang memandangi wajahnya  dengan rasa bahagia. Sampai akhirnya ketika jari telunjuk Salma berada di atas bibir Rony, langsung saja ia masukan ke dalam mulut.

"Iyuhhhhh, jorok banget si Ronyyyy. Ga sukaa!!!" Ucap Salma dengan mengeluarkan jari telunjuk nya dari mulut Rony. Rony hanya terkekeh melihat wajah kesal Salma. Rasanya ingin makan Salma saat ini juga.

"Ehh pagi-pagi ga boleh marah-marah."

"Yang bikin gue marah tu lu ya Ron, jorok banget jadi orang." Kesal Salma dan membalikan tubuhnya membelakangi Rony.

"Hadap sini dong sayang. Kamu ga mau mandangin wajah aku lagi."

Salma merasa malu, ia tertangkap basah oleh pemilik wajah tampan tadi.

My Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang