bab 16

2.9K 273 7
                                    

Mobil Shasha sudah terparkir rapih di halaman rumah orangtua Arsen. Dia juga melihat ke samping mobilnya sudah ada mobil Arsen. Sepertinya pemiliknya itu sudah datang dari tadi dan menunggu kekasih dan juga adiknya pulang.

"Assalamualaikum Nabila pulang. Aku pulang sama Ka Shasha." Ucap Nabila yang melangkah masuk ke rumahnya diikuti oleh Shasha di belakangnya.

Nabila dan Shasha melangkahkan kaki menuju meja makan. Terlihat Arsen dan kedua orangtuanya yang berada di meja makan dan sudah siap ingin makan malam.

"Selamat malam Tante, Om." Ucap Shasha yang menyalimi tangan kedua orangtua Arsen bergantian.

"Silahkan duduk Sha." Ujar Ayah Arsen mempersilahkan Shasha duduk di kursi samping Arsen.

"Berhubung sudah kumpul semua, kita langsung makan saja ya takut kemaleman." Ucap Bunda Arsen. Mereka pun menganggukkan kepalanya pertanda setuju dan dilanjut dengan makan malam dengan damai.

Setelah acara makan malam selesai, Ayah dan Bunda Arsen kini tengah berada di depan layar tv di ruang keluarga rumah tersebut. Nabila dan Shasha kini berada di kamar Nabila karena setelah makan malam tadi Nabila langsung mengajak Shasha ke kamarnya untuk mereview barang yang mereka beli. Arsen mendekati kedua orangtuanya hendak membicarakan kelanjutan hubungannya dengan Shasha.

"Yah, Bun." Panggil Arsen.

"Sini nak." Ajak Bunda untuk duduk di sampingnya.

"Ayah sama Bunda beneran ngerestuin Arsen sama Shasha kan? Arsen beneran sayang sama dia Yah, Bun. Shasha ga seperti mantan Arsen dulu. Dia juga sayang sama aku. Arsen mohon restuin hubungan aku sama Shasha ya, sampe kita menikah. Kalau Ayah dan Bunda restuin, izinin Arsen melangsungkan pernikahannya." Ucap Arsen panjang lebar.

Ayah dan Bunda Arsen sebenarnya sudah merestui hubungan anaknya itu. Terlihat pada saat makan malam tadi Shasha yang begitu telaten menyiapkan makan malam untuk Arsen dan setelahnya dia membantu membersihkan piring dan sisa makan malam bersama pembantu di rumah tersebut. Bunda Arsen sangat menyukai kepribadian Shasha yang tidak malu maupun gengsi untuk sekedar mengerjakan pekerjaan dapur. Selain itu, Nabila pun sering membicarakan kebaikan Shasha terhadap Arsen kepada kedua orangtuanya. Itulah yang membuat kedua orangtua Arsen menyetujui hubungan mereka.

"Kalau kamu sudah siap untuk menikah, ya udah langsung aja. Temui orangtua Shasha juga." Jelas Bunda.

Mata Arsen seketika berbinar memancarkan rasa kebahagiaan. Hubungannya dengan Shasha telah direstui oleh kedua orangtuanya.

"Bun, Yah terimakasih banyak. Terimakasih udah restuin Arsen dan Shasha." Ucap Arsen yang memeluk kedua orangtuanya bergantian.

"Jadi laki-laki yang baik dan bertanggung jawab ya nak." Pesan Ayah Arsen.

"Siap Yah, Arsen akan jadi laki-laki yang bertanggung jawab terhadap pilihan Arsen."

"Kapan kamu mau bertemu orangtuanya Shasha." Tanya Bunda

"Rencananya aku dan Shasha mau bertemu orangtuanya weekend nanti. Kebetulan jadwal aku lagi kosong, jadi aku bisa manfaatin waktunya untuk bertemu orangtua Shasha di Surabaya."

Ayah dan Bunda Arsen menyimak penjelasan anaknya dan menganggukkan kepala pertanda menyetujui rencananya itu.

"Ya udah kalau gitu. Ayah dan Bunda restuin kamu dan Shasha. Jangan bikin anak orang sakit hati, nangis dan kecewa." Pesan Ayahnya lagi

"Siap Ayah. Arsen akan ingat pesan Ayah."

"Antar Shasha pulang gih, udah malam juga. Kalian harus banyak-banyak istirahat." Ucap Bunda

"Oke Bun, Aku antar Shasha pulang dulu ya." Ucap Arsen yang melangkahkan kakinya langsung menuju kamar adiknya dimana Shasha berada.

Tok tok!

My Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang