bab 18

3.4K 248 6
                                    

Sore hari ini mereka sudah berada di bandara, bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Pesawat yang akan mereka tumpangi itu dengan jenis pesawat kelas bisnis tentu saja itu pilihannya Arsen agar dia bisa berduaan lebih lama dan lebih bebas dengan Shasha tanpa ada orang lain di samping kursinya.

"Mah Pah Shasha sama Arsen pamit ya. Mama sama Papa sehat sehat disini."

"Iya Ca, Mama sama Papa akan jaga kesehatan kita. Kalian hati hati ya. Arsen salam buat orangtua kamu ya."

"Baik Om Tante nanti Arsen sampaikan salamnya. Terimakasih juga sudah mengizinkan Arsen untuk melamar Shasha nantinya bersamaan sama orangtua Arsen kesini lagi."

Seusai mereka berpamitan, keduanya langsung masuk ke dalam pesawat yang akan siap take off.

Tak terasa kini mereka telah tiba di Jakarta. Keduanya sudah masuk ke dalam taxi online menuju ke apartemen Arsen terlebih dahulu dan setelah itu menuju ke rumah Shasha.

Shasha yang sudah mandi dan menyelesaikan kegiatan rutinnya yaitu menggunakan berbagai macam skincare pada wajahnya, dia langsung menghubungi Arsen. Karena selama dia di kamar mandi tadi, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Arsen.

On call
"Hallo sayang."

"Hallo Ca, kamu abis ngapain lama banget angkat telfonnya."

"Aku abis mandi Sen, sabar dong ini kan udah aku telfon kamu. Kenapa."

"Kangeennn."

"Astaga Arsen, baru juga beberapa jam ketemu masa kangen lagi."

"Aku makin ga sabar buat nikahin kamu segera Ca. Mau tidurnya peluk kamu."

"Sabar dong. Besok malam nanti aku pulangnya ke apart kamu."

"Janji?"

"Iyaaa. Udah tidur aja gih sana. Besok aku langsung berangkat. Jadwal manggungnya Boy ke Kalimantan jadi pagi pagi aku harus berangkat."

"Iya iya.. Ya udah aku tidur yaa, besok kamu kerjanya hati hati. Kabarin aku terus."

"Iyaa bawel deh lo."

Sambungan keduanya terputus. Mereka memutuskan untuk tidur di rumah masing-masing.

Pagi pagi sekali Shasha sudah berada di bandara bersama dengan tim bandnya Boy. Dikarenakan perjalanan memakan perjalanan yang lumayan, jadinya mereka berangkat setelah subuh tadi. Dia akan menemani Boy manggung di Kalimantan. Dia juga sudah menghubungi Arsen agar kekasihnya itu tidak terus spam chat maupun telfon bila dia tidak mengabarinya terlebih dahulu.

Acara yang dimeriahkan oleh Boy telah usai. Shasha sudah siap untuk bertemu dengan kasur yang empuk itu. Ya, kini sudah berada di kamar hotelnya setelah acara festival itu selesai. Dia membuka aplikasi WhatsApp dan langsung menuju panggilan telfon untuk menghubungi kekasihnya.

"Hallo sayang, aku ga jadi pulang malam ini. Pagi nanti baru bisa pulang. Maaf ya.." Ucap Shasha

"Hhmm.."

"Kamu jangan ngambek dong. Aku ga tau kalau acaranya tadi sempet diundur jadi sampe malem gini."

"Hhmmm.."

"Ihh kamu mah hmm hmm doang. Nyebelin tau gak."

Lahh malah dia yg ngambek jadinya. Harusnya kan gue yak.. (Ucap Arsen dalam hati)

Rencana Arsen yang ingin pura-pura cuek pada Shasha, malah dia yang kena karmanya. Pasalnya Shasha sudah janji, dia akan pulang malam hari itu juga setelah acara selesai dan dia akan langsung menuju ke apartemen Arsen. Namun hal tak terduga pun terjadi membuat Shasha tidak enak hati pada Arsen yang sudah berjanji padanya.

My Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang