bab 10

5K 207 14
                                    

Kini Rony, Salma dan Nabila sedang bersiap-siap di kamar masing-masing dan mereka akan bertemu di lobby hotel untuk pergi menuju museum yang sudah mereka rencanakan.

Dan kini mereka telah berkumpul di lobby hotel untuk menunggu mobil yang Salma sewa untuk beberapa jam ke depan. Saat mobil tiba, mereka langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil untuk mencari makan terlebih dahulu.

Tidak lupa dengan masker dan kaca mata hitam yang Rony kenakan agar tidak banyak orang mengenalinya. Namun tidak dengan Nabila, Nabila tidak mengenakan masker dan kacamata hitam, karena tidak banyak yang tahu jika Nabila adik dari artis yang sangat terkenal. Karena Nabila jarang sekali memposting dirinya sendiri di media sosial pada saat sendiri atau ketika bersama Rony. Oleh karena itu, masih banyak yang belum mengetahui bahwa Nabila adalah adik dari artis terkenal itu.

Selama di perjalanan mereka saling bertukar cerita dan sesekali saling ikut bernyanyi dari suara radio yang ada di mobil.

––––––––
Mereka telah tiba di museum art Jogjakarta. Nabila sudah melenggang masuk ke ruangan yang dipenuhi seni lukis yang menempel di dinding. Salma dan Rony mengikuti Nabila di belakangnya. Mereka seperti sepasang suami istri yang sedang menjaga anak gadisnya.

Usia Nabila dan Rony terpaut cukup jauh. Selisih usia 13 tahun membuat Rony seperti sedang menjaga anaknya dan ditemani dengan sang istri.

Suasana di dalam museum tidak cukup ramai, membuat pengawasan Rony lumayan tidak ketat.

Saat ini Salma melangkah mendahulu Rony, Rony yang ingin menggapai tangan Salma untuk ia gandeng namun seakan tidak ada yang memihaknya. Tangan Salma siap Rony rebut, namun tangan Salma langsung meraih ponselnya dari saku celana dan memotret beberapa lukisan. Dengan begitu Rony belum bisa menggapai tangan Salma untuk ia genggam. Akhirnya Rony memilih untuk duduk di salah satu kursi yang berada di pojok ruangan tersebut dan memilih menunggu Salma dan Nabila yang sedang melihat-lihat lukisan.

Salma sadar bahwa di sampingnya tidak ada Rony, "lah dia kemana." Ucap Salma, sambil matanya mencari keberadaan Rony.

"Kamu ko duduk disini, kenapa ga ada di samping aku tadi." Ucap Salma, yang berdiri di hadapan Rony.

"Capek ah, kamu aja yang keliling, liat-liat. Kamu sama Nabila aja. Aku tunggu disini."

"Ni orang ngambek atau kenapa si, tiba-tiba banget moodnya rusak." Monolog Salma dalam hati.

"Kan kita lagi nemenin Nabila liburan Ron. Ayo dong jangan gitu, kasian dia udah jauh kesini mau liburan."

"Tapi aku mau kita gandengan." Ucap Rony manja.

"Disini tempat umum Ron, nanti ada yang paparaziin kamu gimana."

"Ga bakalan ada yang ngenalin aku, disini juga ga terlaku rame."

"Tapi kita lagi bareng sama Nabila. Kalo dia tau hubungan kita gimana."

"Kalo Nabila tau, kita tinggal jelasin aja. Kamu kan udah deket banget sama Nabila. Dia pasti nerima kamu kok. Ga usah takut ya." Ucap Rony menenangkan Salma. Karena raut wajah Salma sudah mulai berubah jika sudah membicarakan hubungan nya dengan Rony, ia khawatir jika hubungannya tidak direstui oleh orang terdekat Rony.

"Yuk kita susul Nabila, takut dia ilang nanti." Ucap Rony dan diangguki oleh Salma. Tentu saja, Rony sudah menggenggam tangan Salma agar ia juga tidak hilang.

Saat mereka tengah mencari keberadaan Nabila, mereka dikejutkan dengan suara Nabila yang berada di belakangnya. Buru-buru Salma melepas genggaman tangannya dari Rony namun Rony menahannya.

"Ka Shasha, Bang Rony." Panggil Nabila pada mereka berdua. "Kalian kenapa gandengan, kaya mau nyebrang jalan aja." Ucap Nabila sambil terkekeh. Untung saja tidak ada rasa penasaran dari Nabila. Namun sialnya, Rony yang hampir membuka kartu tentang hubungan mereka.

My Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang