TEMBAKAN

6 6 0
                                    


“Iya kamu gak salah kok. Emang kami gak pikir panjang sebelum ngomong, kami yang salah. Kamu harus semangat,” Nessa menangis dipelukan Acha.
Disaat-saat yang sunyi dan tentram, tiba-tiba saja terdengar suara tembakan. Dan tembakan itu mengarah ke Nessa. Acha dengan kekuatannya menahan tembakan itu dan membawa Nessa ketempat yang lebih aman.

Acha membawa Nessa ke depan ruang operasi. Terlihat anak dan ibu tadi tewas di kursi berlumuran darah. Nessa sangat terkejut melihat mereka. Tanpa pikir panjang Nessa langsung masuk. Untungnya belum ada tembakan yang mengarah ke ruang UGD, Nessa dan Acha berfikir begitu. Namun kenyataan diluar sudah ada Arthur yang melawan tembakan-tembakan yang datang sendirian. Acha yang melihat hal itu langsung membantu Arthur. Nessa sangat ketakutan didalam hatinya, ia tak tau harus melakukan apa.
“Aku gak suka semua ini, bener kata bunda selama ini. Seharusnya aku gak aneh-aneh. Aku malah ngebahayain ayah dan bunda.
Aku emang anak bodoh!” ucap Ness berteriak di samping bundanya.

Arthur dan Acha lama-lama mulai kehabisan kekuatan. Penjahat itu tak berhenti-henti menyerang. Padahal sudah banyak yang Arthur dan Acha bunuh, tetapi malah makin banyak yang muncul.
“Bagaiman ini??, mereka semakin banyak,”ucap Acha dengan panik.
“Bagaimana pun aku akan tetap menjaga Putri Cahaya dan melakukan perintah Ratu hingga akhir hayat ku. Jika kau lelah, temani sajalah Putri Cahaya,” ucapan Arthur membuat Acha sedikit tepukul.
“Kau juga butuh bantuan kan?, Aku tak bisa meninggalkan mu!, Kau bisa-bisa mati!” tegas Acha.
“Putri Cahaya lebih penting!” Arthur mencoba meyakinkan Acha.

“Kau tidak bisa bahasa manusia kah?, Aku bilang pergi!. Mungkin nanti yang mulia akan datang, aku titip salam untuk dirinya dan ibunda,”ucap Arthur.
Acha mengangguk dan terpaksa meninggalkan Arthur melawan diluar sendirian.

Dan benar saja, beberapa penjahat itu mulai mendobrak pintu UGD. Untungnya Acha sudah memasangkan segel, tapi tetap saja karena tenaga Acha mulai menurun, jadi segelnya pun mulai pudar. Nessa hanya terdiam lemas disamping bundanya. “Nessa! Sadarlah! Kau bisa membantuku, dengan kekuatanmu Ness!” jelas Acha kepada Nessa. Nessa mulai meyakinkan dirinya bahwa ia tak selemah itu.
Teryata musuh benar-benar sudah segila itu. Mereka mulai meluncurkan bom. Arthur tanpa pikir panjang membagi dirinya untuk menghalangi bom tersebut. Ya… dengan membagi dirinya maka sama saja ia bunuh diri. Ia merasa bangga, karena ia tewas demi melindungi Putri Cahaya. Tubuh Arthur akhirnya menjadi debu. Acha yang melihat hal itu tak bisa menahan tangis lagi.

Arthur adalah tangan kanan Ratu Liliana yang paling setia. Bahkan menurut Acha tak ada orang yang lebih setia dari pada

Arthur untuk menjaga keluarga Ratu Liliana. Bagaimana Artur bisa se-setia itu kepada Ratu Lilliana?, Arthur berasal dari dunia senja, dia sangat dikucilkan disana. Itu karena dulu Arthur tak memiliki kekuatan apapun. Ratu Liliana selalu berkunjung ke dunia senja. Melihat arthur yang kesepian dan dikucilkan,maka Ratu Liliana membawa Arthur ke kerajaan Ratu Liliana. Saat
itulah hidup Arthur berubah, ia diberikan kasih sayang, kelembutan dan arti hidup yang sebenarnya. Ratu Liliana mendidik nya dengan tegas.

Hingga akhirnya Ratu Liliana tewas, Arthur awalnya tak bisa menerima semua itu. Namun Ratu Liliana masih bisa merasuki tubuh seseorang untuk bertemu Arthur. Walau sudah tiada, namun jiwanya tetap masih ada. Bahkan orang yang bisa berhubungan dengan Ratu Liliana setelah kematiannya hanyalah Arthur. Namun Arthur tak pernah memberi tahu siapa pun,namun akhirnya semua ketahuan dan Arthur hampir di eksekusi oleh Lino karena menyembunyikan rahasia yang sangat berguna bagi Lino. Tapi Ratu Liliana tetap selalu saja menjaga Arthur. Ratu Liliana menyihir satu kerajaan untuk melupakan hal itu dan membawa Arthur pergi ke dunia cahaya.

Itulah mengapa Arthur rela nyawanya diberikan untuk melindungi Nessa.

Bagaimanapun bom yang bisa ditahan Arthur hanya beberapa saja. Masih ada bom lainnya. Disekeliling rumah sakit ada bom yang ditempelkan. Banyak orang yang berlarian ke luar rumah sakit.

“Bawa orang-orang yang masih didalam keluar Cha,”ucap Nessa. “Tidak, tugasku menjagamu,” balas Acha.
“ini perintah Ratu mu, bukan pilihan. Mengerti yang ku maksud? Pergi sekarang!” ucap Nessa dengan nada tinggi.
Acha langsung mematuhi perintah Nessa dan keluar untuk menyelamatkan banyak nyawa tak bersalah.

Segel Acha mulai retak, dan akhirnya benar-benar hancur. Orang-orang itu masuk ke dalam UGD dan mengepung Nessa. Disaat Nessa akan ditembak, datang lelaki yang Nessa tabrak tadi. Lelaki itu menembak beberapa penjahat dan mencoba melindungi Nessa. Nessa mencoba melawan dengan fisik. Nessa memukul beberapa penjahat itu. Lelaki itu memberikan pistolnya pada Nessa.

PERTOLONGAN


“Tersisa sebentar lagi! Biarkan saja mereka! Ayo kita melarikan diri,”ucap salah satu penjahat. Akhirnya Nessa dan lelaki itu ditinggalkan begitu saja, dan para penjahat tadi terjun lewat jendela untuk melarikan diri. Ttiitt ttiiittt semua bom berbunyi dengan kencang. Lelaki itu memeluk Nessa untuk melindunginya.

“Eh?” Nessa heran mengapa tak terjadi apa-apa pada tempat itu. Nessa membuka matanya dan melihat dua orang wanita yang mengerahkan kekuatan mereka untuk menjaga rumah sakit itu. Acha kembali ke tempat Nessa. Acha yang melihat kedua wanita tadi, Acha pun langsung tunduk.
“Hormatku kepada mu wahai Yang Mulia Lilian dan Ratu Keisha. Aku sudah melakukan sebaik mungkin untuk menjaga adik anda wahai Yang Mulia Lilian,” ucap Acha sambil menunduk. 

Lilian melihat keluar jendela, ternyata tetap masih ada yang menunggu rumah sakit itu benar-benar meledak. Tanpa sadar Lilian meneteskan air matanya.

“Dasar manusia rendahan! Jika aku tak memiliki belas kasihan, sudah ku robek-robek kalian sebagaimana Arthur menghancurkan dirinya sendiri!” ucap Lilian dengan perasaan sedih. Karena lilian menganggap Arthur sebagai kakak laki-lakinya, dari awal Lilian pindah ke dunia Lino, Arthur lah yang menghibur Lilian. Namun karena Ratu Liliana meminta Arthur untuk menjaga Nessa, Arthur jadi jarang bertemu dengan Lilian.

Nessa masih kebingungan dengan kedatangan Lilian dan Keisha. “Nessa!” Keisha yang sudah tak kuat menahan rindu, langsung memeluk Nessa.
“Eh?” Nessa sangat kebingungan dengan sifar Keisha yang lembut kepadanya.
“Kalian siapa?” tanya Nessa. “penjelasannya sangat panjang,” Lilian belum selesai bicara, tetapi sudah ada tembakan yang mengarah kepada Nessa. Untungnya Keisha dapat menghentikannya.

“Benar-benar, apakah Arthur masih belum cukup bagi mereka?. Mungkin hari ini akan banyak yang kembali ke neraka!” ucap Lilian dengan nada tinggi. Tiba-tiba saja Nessa menarik lengan Lilian.

“Eh?” Lilian heran dengan pandangan Nessa yang berubah kepada Lilian.
“Jangan terlihat! Kau bisa menghancurkan semuanya sayang. Jangan berlebihan soal Arthur, ia baik-baik saja bersama ku” ucap Nessa dengan nada serius.
“Tapi mah… Arthur….” Lilian tak bisa menahan tangis nya.

“Hei, kau seorang Ratu sekarang. Aku akan menjaganya oke?. Jangan sedih, kau bisa menemui nanti setelah semua ini selesai,” ucap Nessa sambil menepuk bahu Lilian.
“Baiklah, janji seorang sepertimu pasti tak akan teringkar. Tapi biarkan aku membawa mereka kembali ketempat mereka yang seharusnya,” Nessa mengiyakan keinginan Lilian. Nessa langsung tak sadarkan diri setelah itu. Lilian langsung membuat dirinya menjadi tak terlihat dan menebas kepala-kepala penjahat itu dengan sekali tebasan.

The Secret of Reality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang