PERKENALAN

7 6 0
                                    


“Mamah kesini lagi?” tanya Lilian.
“iya, waktu kita mau habis. Udah semua Li?” tanya Keisha. “udah, kata mama, Nessa harus ditinggal sama cowo yang tadi. Tapi aku susah percaya sama orang itu,” ucap Lilian.
“Bunda juga Li, gak ada orang selain dia?, Kenapa gak sama Acha saja?” Lilian hanya menggeleng kepada Keisha.
Mau bagaimana lagi ini sebuah perintah dari Ratu Liliana.

Lilian dan Keisha harus cepat-cepat pergi. Keisha mencium kening Nessa, sebenarnya ia tak tega meninggalkan Nessa. “Umm?” Nessa akhirnya sadar dan sudah tak ada Keisha dan Lilian lagi disisinya.
“Mereka kemana?” tanya Nessa dalam hati. Nessa masih merasa pusing. Nessa langsung mengecek kondisi bunda dan ayahnya. Mereka masih terbaring lemah, dan hal itu membuat Nessa sedih.

“Permisi!, Mb nya gapapa didalam?” ucap lelaki yang tadi berusaha menjaga Nessa.
“Eh, iya mas saya gapapa,” Nessa langsung membuka pintu UGD yang terkunci entah dari kapan.

Nessa membuka kunci tersebut dan melihat lelaki tadi terlihat sangat panik. Melihat Nessa dalam keadaan baik-baik aja, lelaki itu langsung memeluk erat Nessa.
“Eh?” Nessa tak menyangka tiba-tiba saja lelaki itu memeluk Nessa.
“Ah, maaf-maafin aku!, Kamu gapapa kan Nes?” tanya lelaki itu. “Maaf tapi emang kita pernah saling kenal?” Nessa malah berbalik bertanya kepada lelaki itu.
“Kamu lupa sama aku ya?, Gapapa, aku gak mau maksain kamu ingat,” Nessa jadi kebingungan dan melihat lelaki itu dari atas kebawah.

Tiba-tiba Nessa jadi terpaku melihat gelang hitam yang terdapat huruf N. “Kamu udah lihat, iya Ness aku Deon. Kemana gelang waktu itu?” tanya Deon.
“Abang! Aku kangen banget sama kamu,” ucap Nessa yang langsung memeluk erat Deon.
“Maaf, gelang itu putus. Gelangnya diputusin sama Laura bang…” ucap Nessa.
“Cewe itu! Gapapa, aku beliin yang baru,” ucap Deon sambil mengelus kepala Nessa.

Deon adalah orang pertama yang peduli pada Nessa. Bahkan dipenjara pun Nessa juga tak diterima dengan baik. Makanan Nessa selalu dibuang oleh orang-orang disana. Nessa selalu difitnah sehingga ia sering dihukum oleh polisi disana. Namun semenjak Deon satu sel dengan Nessa karna kasus pembunuhan, mereka pun jadi dekat. Nessa sering dijaga oleh Deon. Mereka disebut pasangan pembunuh tetapi mereka tetap saling menguatkan satu sama lain.

Deon dipenjara selama 5 tahun, tetapi Deon masuk penjara lebih cepat satu tahun dari Nessa. Satu tahun tanpa Deon membuat ceria Nessa hilang. Karena hal itu juga Nessa jadi tahu bahwa tak ada orang lain yang mau menerima kekurangan Nessa.

“Kamu gak takut kehilangan segalanya karena aku?. Sekarang kita udah diluar gak dipenjara lagi,kalo kamu jadi dijauhin gimana?” tanya Nessa. Deon tertawa tipis kepada Nessa.
“ Gak mungkin lah Ness, aku berani mulai dari awal demi kamu Ness. Jangan takut ya, aku bakal jagain kamu kaya dulu. Gak akan ada  yang berani nyakitin kamu,” ucap Deon meyakinkan Nessa.
“Makasih bang, tapi kita gak bisa sering ketemu,” Deon terkejut dan bertanya kenapa.

“karena kamu gak boleh masuk kedalam masalahku, aku lagi mencari pembunuh kakak ku bang. Aku takut kalo kamu juga kena, atau jangan-jangan kamu anak buah mereka?” tatapan Nessa tiba-tiba saja menjadi tajam.

“Hah?? gak mungkin lah Ness aku mau kerja sama bareng cewe gila itu,” ucap Deon dengan gugup.
“Aduh kepala ku pusing bang. Maaf tadi tiba-tiba isi kepalaku kosong. Siapa cewe gila? Aku ya bang??”.
Sekarang Nessa malah kembali seperti biasa. Deon jadi berfikir pasti tadi ingatan Nessa terganggu.
“Kamu sakit ya? Kayaknya kamu harus kedokter deh,” ucap Deon.

“Mungkin bang, tapi aku harus pulang buat ngambil baju ganti. Kamu bisa jagain ayah bundaku dulu gak bang?” tanya Nessa. “Pasti dong cantik ku, dadah. Hati-hati yaa,” ucap Deon.
Nessa langsung bergegas pulang kerumahnya. Deon melihat kearah ayah dan bundanya Nessa.
“Maaf om, tante. Aku bukan Deon yang dikenal Nessa, aku Leon. Kembarannya Deon, Deon udah gak ada dan dia minta aku buat ngejaga Nessa. Dia gadis yang cantik dan lembut,
pantes aja lo suka sama dia bang. Lo sama dia sedekat itu ya?. Gua gak bakal ngerebut pacar lo kok, tapi dia kasihan banget. Gua gak tega ngeliat dia terpojok kaya gitu, mungkin dia memang salah. Tapi emangnya takdir ditangan dia sendiri ya?. Sampe orang-orang ngebully dia kaya gitu. Gua janji bakal ngejagain dia. Lagian tugas gua sekarang cuma itu, jagain bidadari lo,” ucap Leon.

Leon kelelahan karena melawan orang-orang tadi diluar pintu UGD, ia memutuskan untuk kekamar mandi sebentar dan tidur di sofa. Nessa akhirnya kembali lagi ke rumah sakit. Ia melihat Leon yang tertidur disofa. Nessa menyelimuti Leon dengan selimut yang sudah dibawa Nessa.

“Kamu sekarang makin lembut ya Deon. Dulu kamu orangnya keras kepala banget, tapi kamu kuat banget bisa ngejagain aku. Aku gak mau kehilangan kamu lagi, tapi kalo kamu gak tahu siapa yang sebenarnya kita  hadapi aku takut kamu pergi. Gak, gak mungkin kamu pergi. Yang ada kamu nyelamatin aku dan mati demi aku. Udah cukup, aku gak mau tambah banyak orang yang berkorban demi aku. Bunda, ayah. Semoga jalanku bisa dipermudah,” ucap Nessa. Nessa memutuskan untuk shalat di Mushola rumah sakit. 

The Secret of Reality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang