~SPOILER~

8 6 1
                                    


Semenjak hari itulah Nathania hidup bersama keluarga Agatha. Enam bulan kemudian Arka akhirnya baru pulang. Keluarga Agatha telah kembali dan menggetarkan satu negeri. Lino masih berkomunikasi dengan Keisha dan yang lainnya. Lino tak masalah dengan kehadiran satu anggota keluarga baru.

“Bagaimana kabar mamah paman?” tanya Lilian.
“Entahlah setiap aku bertemu dengan dia, dia hanya terdiam dan tak ingin membicarakan tentang kalian” balas Lino. Semenjak kejadian itu Ratu Liliana jarang memberikan kabar. Ia masih sering melihat sang Ratu nya itu, tetapi ia terlihat lesu dan jarang berbicara. Padahal biasanya Lino dan Ratu Liliana sering berbagi canda tawa.
“Bunda apakah baik-baik saja ya?, Aku khawatir” ucap Lilian. “ Aku juga nak, tapi satu hal, ia selalu satu hal” ucap Lino.
“Apa yang diucapkan mamah, paman???” tanya Lilian.
“Setiap tindakan ada akibatnya, dan ia akan benar-benar marah esok”, ucapan Lino benar-benar membingungkan bagi Keisha, Lilian, dan Nessa.
“Apakah paman tahu siapa ia yang dimaksud bunda itu?” Lino hanya menggeleng.
Arka yang sedang mengoleskan slai stroberi ke rotinya tiba-tiba panik.
“Raja bodoh!. Itu artinya si Dewa penghancur tak terima dengan tindakan kita!” ucap Arka sambil teriak.
“Apa! Apa yang dilakukan mamahmu?, Apakah dia ada keluar dari tubuh seseorang atau menyembuhkan seseorang dengan kekuatannya?” tanya Lino.
“Keduanya dilakukan mamah,” balas Lilian.
“Hancur sudah semuanya….” ucap Arka dan Lino bersamaan.
“Apa artinya itu paman, ayah?” tanya Lilian.
“Itunya artinya dunia akan…” belum selesai bicara Arka menghilang perlahan dan menjadi debu.
Komunikasi dengan Lino terputus. Nessa dan Nathania juga perlahan hilang menjadi debu.
“Nessa, Nathania!!” teriak Keisha. Keisha bergegas keluar dari rumah. Terlihat beberapa orang lain juga mulai menghilang.

Dan tiba-tiba muncul Marcella dan Dendra di depan Keisha.
“Dia marah besar!!, kita harus pergi ke tempat Asyifa June dan mengembalikan triliunan orang yang hilang,” ucap Marcella dalam keadaan berdarah.
“Asyifa?, Jangan bilang kita harus mencari pedang necrosword untuk membunuh Dewa???”.



-END-

The Secret of Reality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang