12-Kesalahpahaman Kecil

51 2 0
                                    

How do we rewrite the stars?
Say you were made to be mine?
Nothing can keep us apart
'Cause you are the one I was meant to find
It's up to you
And it's up to me
No one can say what we get to be
And why don't we rewrite the stars?
Changing the world to be ours

Kenan menyayikan lirik lagu dari James Arthur dan Anne Marie yang berjudul Rewrite The Stars. Membuat Ayla yang duduk di sampingnya sedikit tertegun, karena tidak menyangka jika suara Kenan akan sebagus ini saat bernyanyi.

Tetapi tidak heran juga sih, karena saat Kenan membaca ayat suci Al-Qur'an saja suaranya sudah merdu. Apalagi bernyanyi, mungkin ini hal biasa baginya

"Lagu nya cocok, Ay!" Kenan melirik Ayla.

"Cocok, kenapa?"

"Cocok untuk jadi backsound kisah kita."

"Gombal!"

Kenan menggenggam erat jemari Ayla, kemudian menciumnya dengan lembut. Membuat Ayla merasa sedikit was-was, karena Kenan hanya menyetir dengan satu tangan. 

"Pakai dua tangan lah, Mas! Nanti kalau nabrak gimana?" Ayla mengingatkan.

Kenan melihat ketakutan di wajah Ayla, ketika ia menoleh sekilas.

"Kamu takut, ay? Kenapa semua jadi beban pikiranmu? Ay, hidup dan mati seseorang itu hanya berada di tangan-NYA."

"Iya aku tau, tapi jika tidak hati-hati itu namanya menjemput maut. Apalagi jika sampai mencelakakan orang lain."

Kenan tersenyum, kemudian membelai lengan Ayla. "Iya, sayang."

Rayuan Kenan memang mengandung candu. Sehingga tanpa sadar, wajah Ayla merona tiba-tiba. Ia merasa butuh di perlakukan demikian oleh Kenan setiap hari.

"Tempat nya jauh tidak, Mas?"

"Lumayan sih, paling sekitar tiga jam lagi. Kenapa?"

"Kalau memang masih jauh, aku ingin membeli beberapa cemilan. Supaya tidak mengantuk nantinya."

Ayla tidak tahan berada di mobil jika dalam perjalanan jauh, karena hanya dengan hitungan menit saja ia sudah pasti akan tertidur. Ia tak mau Kenan menyetir sendirian jika ia tertidur pulas nanti.

"Ya sudah, ingin beli di mana?"

"Terserah Mas, istri kan harus ngikut suami." Ayla tersenyum.

"Udah berani ini ya, bilang seperti itu? Kalau begitu, beri aku sedikit energi agar tidak lelah di perjalanan."

"Kita lagi di jalan loh, Mas!"

"Kaca nya gelap, sayang. Jika tidak mau, maka aku saja yang akan melakukannya."

"Mas, jangan terlalu besar hati. Nanti celaka, kita sedang berkendara!" Ayla mengingatkan lagi.

Kenan akhirnya patuh, dan tak lama menghentikan mobilnya di sebuah minimarket yang terletak di pinggir jalan. Kenan segera membuka pintu, kemudian berlari untuk membukakan pintu untuk Ayla.

"Kayak sopir saja," goda Ayla.

"Tuan putri, harus diperlakukan seperti tuan putri." Kenan tersenyum dan ucapan isengnya yang khas kembali membuat Ayla gemas.

Ayla masuk ke dalam, dengan di iringi langkah Kenan yang terus mengikuti di belakang. Kemudian Ayla memilih beberapa cemilan Snack dan roti, juga sebotol minuman coffe penghilang kantuk.

Kenan menyodorkan keranjang pada Ayla, sedangkan ia yang menjinjing tangkainya.

"Biar aku saja, Mas."

Ketika Hatimu YakinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang