- 𝐛𝐚𝐛 𝟖

120 10 5
                                    

happy reading.
·
·
·
·
·
———————————————

Pagi hari ini, Kazuha sudah berada di sekolah bersama teman-teman nya. Hari libur sudah usai, sekarang waktunya mereka belajar lagi di tempat menuntut ilmu ini.

Hari ini juga ada rolling kelas, dan syukurlah Kazuha tidak terpisah dari Scara. Namun ada satu murid perempuan yang sangat caper pada Kazuha di kelas baru mereka.

Sebut nama perempuan itu Vlara.

(ini ngasal njir namanya, gada di game nya ok? cuma karakter tambahan untuk cerita ini).

.
.
.

Jarum jam menunjukkan pukul 12.00, yang dimana artinya jam istirahat kedua telah tiba.

Hendak Kazuha mengajak Scara untuk pergi ke kantin, namun si Vlara lebih dulu menarik pergelangan tangan milik Kazuha.

"uh, Vlara? ada apa?" tanya Kazuha dengan lembut

Sebenci"nya Kazuha dengan perempuan, ia tidak pernah membentak apalagi bermain tangan dengan perempuan. Bagi Kazuha, perempuan adalah orang yang harus ia hormati dan ia jaga.

Seperti ia menjaga sang ibunda.

"Kazuhaa, temenin aku ke kantong dong~" pinta Vlara sambil memeluk lengan Kazuha.

Menjijikkan, seperti itulah pikir Kazuha ketika Vlara memeluk lengannya.

"maaf Vlara.. Tapi aku ingin pergi dengan Scara" jawab Kazuha yang masih berusaha mengontrol emosinya.

"gapapa Zu, temenin aja tu cewe. ntar aku sama Venti aja" ucap Scara yang menyimak sedari tadi.

"tapi-"

"tuhh, Scara aja nyuruh kita berduaan. Ayo!" ucap Vlara sambil menarik pergelangan tangan Kazuha.

Yang ditarik sempat terkejut, namun Kazuha berusaha menyamakan langkah kaki gadis yang didepannya ini.

'tendang dosa ga ya..?' batin Kazuha.

***

"Kazuha sama Vlara?" tanya Xiao memastikan ucapan Scara tadi

"iya, kenapa?"

"rumornya sih ya, si Vlara itu tuh licik banget. Setiap dia tertarik sama satu cowo, dia bakal lakuin apapun demi cowo itu-

-bahkan dia rela membunuh orang lain yang menghambat rencananya" balas Venti sembari memakan jajanan nya.

"cuma rumor kan?" tanya Aether

"kemungkinan rumor, tapi itu ada kasusnya juga. Kalau bukan karena uang, Vlara gabakal bisa masuk ke sekolah manapun." jawab Xiao tanpa mengalihkan pandangannya dari smartphone nya.

"emang bapaknya kerja apaan?" tanya Scara pada Xiao

"setahuku, ayah Vlara berkerja menjadi tangan kanan dari seorang pemimpin kota Inazuma" jawab Xiao

"pemimpinnya mah mama ku njir" ucap Scara yang membuat teman-teman nya menatap Scara dengan tatapan tidak percaya.

"bukannya mama mu belum ketemu?" tanya Heizou yang ikut nimbrung

my first love. [ScaraKazu].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang