1

776 48 3
                                    

Langit terlihat gelap, Suara petir yang menyambar begitu kuat seakan marah terhadap sifat manusia. Pohon-pohon seolah menari ke kanan dan ke kiri menerbangkan satu persatu daun yang ada di pohon.

Seorang remaja lelaki yang berusia 16 tahun menggunakan baju serba hitam sembari menggenggam setangkai bunga Krisan, pandangannya menatap lama pada nisan yang ada didepannya. Tak kuat untuk menahan air mata yang sudah terbendung, akhirnya batas itu menghilang sehingga dia menangis sekuat mungkin tanpa bersuara, dia menggigit bibir bawah nya dengan kuat hingga terluka.

Batu Nisan yang tertulis "rest in peace, Xiao Bian dan Li Rui"

Remaja bermarga Xiao tersebut meletakkan setangkai bunga Krisan di depan batu nisan kedua orangtuanya. Dia kemudian meninggalkan makam dengan wajah yang masih dipenuhi air mata.

Di depan sana, seorang pria paruh baya yang sudah berumur telah menunggunya. Pria itu memegang pundak Remaja bermarga Xiao itu untuk menenangkannya, kemudian menarik remaja itu kedalam pelukannya. Remaja itu menangis dengan kuat.

"Hari ini kamu boleh menangis, tapi seterusnya aku tidak akan mengizinkanmu untuk menangis lagi, Zhan." Pria yang memeluk Xiao Zhan bernama Steve Gourth.

Pria itu bersedia untuk menjadi ayah angkatnya dan mendidik anak itu untuk melanjutkan pekerjaan ayah kandung Xiao Zhan yang di Negeri China.

~~~

9 tahun telah berlalu sejak kematian orang tua Xiao Zhan. umtu nya 25

Orang yang dulu kita sebut remaja kini telah menjadi pria yang tampan dan gagah. Steven mendidiknya dengan sangat baik sehingga dia melanjutkan pekerjaan ayah kandung nya sebagai CEO sebuah perusahaan. Sebelum dia memasuki dunia perkantoran. Yang mengurus perusahaan ayah kandung nya adalah Steve, dan Xiao Zhan menetap di Inggris dan sibuk menjalani pendidikannya selama 7 tahun.

Pada umur 24 tahun, dia kembali ke tanah airnya yang disambut oleh ayah angkatnya. Pria itu melambaikan tangannya ke arah Xiao Zhan.

"Selamat datang kembali anak muda!" Teriaknya

Xiao zhan tersenyum, dia berlari mendekati Steve dan memeluknya.
"Bagaimana kabarmu Steve?"

Steve menarik daun telinganha, sehingga Zhan mengaduh kesakitan.
"Hey boy, apa kamu lupa tata Krama terhadap orang yang sudah berumur?"

"Bukankah selama di Inggris aku juga memanggilmu 'steve' ?"

Steve tertawa kecil dan melepas tarikan dari daun telinga Zhan. Pria itu merangkul Zhan, "Mari cari makan, kamu lapar kan?" tanya Steve kemudian diangguki Xiao zhan.

Mereka kemudian singgah ke restoran yang biasa Xiao Zhan kunjungi bersama orangtuanya dahulu. Sehingga ia merasa nostalgia mengingat momen yang hangat antara dia dan orang tuanya.

Steve memandangi Xiao Zhan yang tengah menatap keluar dibalik jendela.
"Apa kamu merasa nostalgia dengan tempat ini nak?"

"Ya, aku mengingat kenangan yang indah itu bersama orang tuaku, dan kini aku harus merekam momen indahku dengan seorang pria yang mau mengasuhku." Xiao Zhan sedikit menggoda Steve.

Steve memalingkan wajahnya sedikit memerah oleh ucapan anak itu. Untung saja makanan tiba, mereka kemudian makan.

Di sela kegiatan mengunyah makanan mereka, Steve mulai berbicara, "Xiao Zhan." panggil nya

Yang dipanggil namanya, menatap Steve, "Ya?"

pembicaraan ini cukup serius, "Sudah saatnya kamu melanjutkan bisnis ayah kandungmu."

Xiao Zhan tidak mengeluh dan dia hanya mengangguk permintaan Steve.

Tbc







Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang