5. Sakit

433 38 2
                                    

*maaf kalo ada typo*

~~

Hari ini Xiao Zhan tidak bisa masuk karena sakit. Dia sudah menghubungi sekretarisnya bahwa ia berhalangan masuk.

Zhan menutupi dirinya dengan 2 buah selimut, merasa kedinginan padahal suhu tubuhnya panas. Dan sialnya dia lupa membeli obat untuk berjaga-jaga. Ponsel di atas meja nakas berdering, dengan enggan Xiao Zhan mengangkat telepon itu.

"ya?" Zhan tidak melihat siapa yang menghubunginya, matanya masih terpejam.

"Hai Xiao Zhan!"

Zhan mengenali suaranya, kedua matanya terbuka dan melihat nama kontak yang menghubunginya. Tentu saja mahasiswa itu lagi, apa dia tidak bosan terus meneleponnya?

"Ada apa meneleponku?"

"Hehe, seperti biasa. Ayo bertemu setelah kamu tidak sibuk."

"Uhuk! kurasa hari ini kita tidak bisa bertemu." disela Percakapan, Zhan pilek.

"Apa kamu sakit?" yang diseberang sana bertanya.

"ya, aku sedikit tidak enak badan, uhuk!"

"Sudah sarapan dan minum obat?"

Zhan menggeleng, "belum."

"Beritahu alamatmu, aku akan menjengukmu."

"Tidak apa, aku bisa jaga diri."

"Xiao Zhan. Beritahu saja alamatnya." ujar Yibo dengan serius.

"Five's Apartement no 35."

"Ok."

Yibo yang lebih dulu memutuskan sambungannya. Zhan kembali menaruh ponselnya diatas nakas dan kembali tertidur.

30 menit kemudian, seseorang menekan tombol bel. Xiao Zhan terbangun, ia bangkit dari ranjangnya untuk membuka pintu. Terlihat mahasiswa itu datang dengan makanan dan obat yang dibawanya, wajahnya penuh berkeringat, ekspresinya menunjukkan kekhwatiran pada Zhan.

"Oh Yibo, Masuklah." Zhan mempersilahkan mahasiswa itu masuk.

Wang Yibo masih khawatir, segera meletakkan tangannya ke kening Zhan untuk memeriksa suhu tubuhnya.

"Badanmu panas, kamu demam," yibo

Zhan, "hmm."

Yibo yang sangat khawatir membawa Zhan ke ranjang miliknya. Yibo mengeluarkan sekotak makanan dari kantong plastik.

"Aku membawakanmu bubur, biar aku suapi." ujarnya

Zhan menggeleng, "tidak, aku bisa sendiri." Xiao Zhan ingin mengambil bubur itu namun Yibo tidak membiarkannya.

"Kumohon. Dengarkan aku untuk saat ini, kamu sedang sakit." Pintanya dengan wajah memohon.

Xiao Zhan menghela napasnya, dan akhirnya dia menuruti keinginan mahasiswa itu. Zhan membuka mulutnya. Yibo tidak bergerak, hanya berdiam menatap dirinya.

Zhan, "kenapa diam saja? suapi aku."

Yibo, "ah ya."

Yibo mulai melayangkan sendok berisi bubur itu ke arah mulut Zhan, dan langsung melahapnya. Mahasiswa itu memandangi cara pria itu memakan buburnya, Zhan tidak ingin bertatapan dengan Yibo.

"Jangan menatapku. aku," Zhan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"..malu." Cicitnya.

Yibo terkekeh. Dia gemas dengan tingkah Zhan, rasanya dia ingin memeluk pria itu dan mencium atau menggigit pipinya berkali-kali. Namun itu hanya khayalannya. Pria itu tidak menyukai Yibo. Ah tidak, maksudnya belum menyukai Wang Yibo.

"Lucu." Satukata yang di ucapkan Yibo membuat telinga Zhan memerah ditambah pipinya juga memanas..

Zhan tidak berani melihat mahasiswa itu. Dia terus menutup wajahnya. Yibo memegang tangan yang menutupi wajah Zhan, dia menarik kedua tangan Zhan dengan lembut sehingga Zhan bisa melihat wajahnya.

Zhan berpaling, "Sudah kukatakan, kita tidak bisa berkencan karena jarak usia yang cukup jauh."

"hmm aku tau."

Tidak lagi pembicaraan diantara mereka sehingga menyebabkan suasana yang canggung bagi Xiao Zhan.

"Aku sudah kenyang. Bisakah aku beristirahat sekarang?" tanya Zhan.

"Tunggu, kamu belum meminum obat." Yibo sudah memegang 1 pil obat dan air putih kemudian menyodorkan kepada Zhan.

Zhan sudah meminum obatnya, dia tersenyum pada Yibo, "terimakasih."

Yibo membaringkan tubuh Zhan ke ranjang. Tanpa sadar dia mencium kening Zhan sangat lama. Zhan membelalakkan matanya.

"Beristirahatlah, aku pulang dulu. Sampai jumpa besok, Zhan." ujar Yibo.

"Yibo." Zhan memanggilnya

Yang dipanggil merespon, "Ya Zhan?"

"Jangan memanggilku namaku seolah kita seumuran."

Yibo tersenyum, "Baiklah, sampai jumpa Zhan ge."

Yibo sudah keluar dari apartemennya. Zhan mengingat kembali momen mereka dan tersenyum sendiri.

"Sampai jumpa besok, Yibo."

TBC

Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang