17. Liburan

241 28 1
                                    

maaf kalau ada typo


Setelah sehari menghabiskan waktu bersama keluarga Yibo, Xiao Zhan pergi bekerja seperti biasa. Begitupun Yibo, ia juga melanjutkan studi nya.

Waktu terus berputar, kini Yibo sudah memasuki semester lima. setahun telah berlalu, hubungan Wang Yibo dan Xiao Zhan semakin romantis. Wang Yibo selalu melantangkan cintanya kepada Zhan, sedangkan ia belum bisa melakukan hal tersebut seperti Yibo. Xiao Zhan hanya bisa mengatakan bahwa dia menyukai Yibo.

Perusahaan Xiao Zhan mengadakan Outing setiap tahun agar pegawainya tidak merasa tertekan dan hanya terus memikirkan pekerjaan. Xiao Zhan mengizinkan karyawannya untuk membawa 1 orang dari luar kantor untuk pergi Outing. Xiao Zhan tentu saja mengajak Wang Yibo.

Kini para pegawai sedang berdiri sibuk mengatur urusannya masing-masing, disana sudah menyediakan cukup banyak bus. Zhan bisa menyewanya karena ia kaya. Xiao Zhan dan Wang Yibo menaiki bus pertama dan duduk di kursi paling belakang. Yah agar menikmati waktu berdua.

Wang Yibo tengah membaca buku, sedangkan Xiao Zhan tertidur menyandar di bahu Yibo. Perjalanan lancar hingga mereka tiba di sebuah pantai yang cukup terkenal.

Yibo menutup bukunya dan membangunkan Zhan yang masih tertidur di bahunya.

"Zhan ge, kita sudah sampai."

Tanpa banyak waktu, Zhan terbangun hanya karena tepukan di kepalanya dari Yibo.

"Sudah sampai ya?"

Yibo mengangguk.

Mereka telah tiba di sebuah pantai. Xiao Zhan sudah menyewa tempat menginap untuk para pegawainya selama dua malam. Xiao Zhan tentu saja sekamar dengan Wang Yibo.

Sesampainya dikamar, Zhan meletakkan kopernya dan koper Yibo dengan rapi. Wang Yibo langsung berbaring diatas kasur. Ranjang nya tidak terpisah. Yibo memandangi Zhan yang masih berkutat dengan barang-barangnya.

Yibo memanggilnya, "Zhan ge."

Zhan, "hmm?"

"Kemarilah," pinta Yibo.

Dengan patuh, Zhan menghampiri Yibo, Pria itu tahu bahwa kekasihnya ingin memeluknya. Yibo duduk dipinggir kasur sambil memeluk pinggang Zhan dengan kepala yang menyandar ke perut Xiao Zhan.

"Zhan gege..." Yibo memeluk Zhan manja.

Xiao Zhan mengerti, dia membelai rambut Yibo berulang kali sehingga yang dibelai nyaman dalam pelukan Zhan. Tidak lama, Zhan meminta Yibo untuk berhenti memeluknya.

"Sudah, kegiatannya akan dimulai," ujar Zhan.

Yibo mengangguk.

Xiao Zhan telah mengganti pakaiannya dengan kaos tipis berwarna biru, sedangkan Yibo menggunakan kaos tanpa lengan berwarna putih dengan celana pendeknya. Yibo terkekeh pada kaos yang dikenakan Zhan, kekasihnya sangat menyukai warna biru.

Semua pegawai telah berkumpul di pinggir pantai. Huang Guren yang menjadi pembawa acara, memandu para pegawai.

"Baiklah semuanya! kegiatan yang akan kita lakukan pertama kali untuk bersenang-senang adalah..."

Semua pegawai menatap serius pada Guren, karena siap ikut kegiatan.

"Kita akan memainkan permainan bola voli secara berkelompok!"

semuanya besorak gembira. Huang Guren mengambil toples tertutup berisi kartu dan memberikan kepada mereka masing-masing untuk menentukan grup.

Huang Guren menyodorkan toples tersebut kepada Yibo dan Zhan, "silahkan ambil satu."

Xiao Zhan mengambil terlebih dahulu, dia mendapatkan kertas berwarna merah. Lalu selanjutnya Yibo yang mengambil, ia mendapatkan kertas berwarna hijau.

Guren bersiul, "kurasa pertandingannya akan menarik."

Zhan, "lihat saja, regu merah yang akan menang "

Guren tertawa, dia melanjutkan untuk membawa toples kepada peserta lainnya. Sementara Wang Yibo masih menatap kertas miliknya, Zhan menyadarinya.

Pria itu memegang pundak Yibo, "apa kamu takut kalah?" goda Zhan.

Yibo, "aku tidak akan kalah Zhan ge, regu ku yang akan menang nanti."

Pertandingan voli antara regu merah dan regu hijau berlangsung. Mereka bermain untuk bersenang-senang, regu hijau mendapatkan banyak poin yang artinya regu merah kalah telak. Yibo memenangkannya, dia bertos dengan sesama rekannya lalu menatap Zhan dengan remeh.

"Aku menang, Zhan ge!" teriaknya.

Wajah Zhan masam, mengingat dirinya menyombongkan diri bahwa dia akan mengalahkan Yibo. Zhan kesal, dia menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan Yibo yang masih memanggilnya.

Huang Guren, "Baiklah, acara selanjutnya adalah mencari jodoh!"

Beberapa pegawai tampak protes, dan ada yang menghampiri Guren untuk mencari kegiatan lain.

Guren, "jika beberapa yang sudah memiliki kekasih, atau yang sudah menikah. Silahkan untuk melihat saja."

Xiao Zhan karena masih kesal pada kekasihnya itu ikut serta mengikuti kegiatan. beberapa terkejut termasuk Guren, dan sebagian juga belum tahu bahwa Zhan memiliki kekasih.

Xiao Zhan mengambil tempat. Guren meminta peserta untuk duduk melingkar, ditengah sudah ada kumpulan tali saling menyatu sehingga tidak tahu yang mana ujungnya atau bukan. Wang Yibo yang melihat Xiao Zhan ikut, dia juga ikut duduk, namun berjauhan dari Zhan.

"Silahkan pilih salah satu tali, setelah itu dalam hitungan ketiga, tarik tali tersebut!" Guren memberikan aba-aba.

Xiao Zhan sudah mengambil salah satu tali, begitupun dengan Wang Yibo.

"Tiga..."

"Dua..."

"Satu..."

"Silahkan tarik talinya!" perintah Guren.

Semua peserta menarik tali, ada yang gembiran, ada juga yang tidak.

Xiao Zhan menarik talinya lalu memperhatikan panjang tali dan mencari ujungnya, sehingga melihatkan ujung talinya dipegang oleh..

"Ternyata kita memang berjodoh Zhan ge." Yibo tersenyum dengan ujung tali yang ia pegang sama dengan milik Zhan.

Xiao Zhan masih kesal, berniat untuk meninggalkan Yibo. Tetapi Yibo menarik tali yang mereka pegang sehingga Zhan ikut tertarik. Tubuh mereka bersatu. Yibo bisa merasakan deru napas milik Zhan. Dirinya mematung dan masih memandang wajah yang selalu ia puja akan ketampanannya dan juga cukup manis.

Seseorang dari beberapa meter berteriak, "cium! cium!"

Sehingga para pegawai lainnya juga ikut bersorak sorai.

Yibo meraih pinggang Zhan sehingga lebih mendekat. Pria yang lebih tinggal darinya. Yibo membelai pipi kanan Zhan, menatapnya dalam. Yibo menarik tengkuk Zhan, hingga akhirnya kedua bibir mereka menyatu. Wang Yibo melumat bibir Zhan dengan candu dan menggigit kecil belahan bibir bawah milik Zhan, membuat si Empu mengeluarkan suara yang tidak sopan didengar oleh seseorang disekitarnya.

Mereka melepaskan tautan, Xiao Zhan mengatur napasnya lalu menatap Wang Yibo sambil tersenyum. Kening mereka bersatu dengan Yibo yang masih memeluk pinggang Zhan dengan erat.

"Aku mencintaimu, Yibo."

Kalimat yang Xiao Zhan ujarkan membuat jantung Wang Yibo berdetak begitu cepat dan henti. Tempo nya semakin cepat, dirinya menegang memperhatikan Zhan yang tersenyum, kening mereka masih menyatu. Yibo menatap kedua mata milik kekasihnya. Indah.

"Aku lebih mencintaimu, Zhan ge."

Semua pegawai yang berada disana bertepuk tangan dan bersorak gembira.

Diantara orang-orang yang berada disana, Steve juga melihat pertunjukan tersebut. Dia tersenyum dan mulai meneteskan air matanya.

"Teruslah bahagia, boy."

TBC

hai!

Terimakasih buat yang udah baca.

Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang